koranmetro.com – 12 Desember 2025 – Dalam operasi militer terbesar tahun ini, Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap kompleks perjudian online di wilayah perbatasan Kamboja, tepatnya di kawasan Poipet dan sekitar Sisophon. Operasi yang diberi nama sandi “Operation Thunderbolt” ini berhasil menghancurkan puluhan fasilitas judi ilegal yang selama ini menjadi sarang penipuan online dan perdagangan manusia.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Thailand, serangan dilakukan menggunakan jet tempur F-16 Fighting Falcon dan Gripen JAS 39 yang dilengkapi bom berpemandu presisi. Target utama adalah gedung-gedung tinggi yang digunakan sebagai pusat call center scam, kasino ilegal, dan tempat penahanan ribuan pekerja migran asing yang dipaksa bekerja sebagai scammer.
“Operasi ini bukan hanya untuk menghentikan perjudian online, tetapi juga untuk menyelamatkan ribuan korban perdagangan manusia yang dikurung dan disiksa di kompleks tersebut,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Letjen Somsak Rungsita.
Dalam serangan yang berlangsung selama kurang lebih 45 menit pada pagi hari ini, jet-jet tempur Thailand berhasil menghancurkan 12 gedung utama, termasuk gedung “Golden Dragon” dan “Dragon City” yang selama ini menjadi ikon perjudian ilegal di Poipet. Tidak ada laporan korban jiwa di pihak sipil karena operasi dilakukan dengan koordinasi ketat bersama intelijen Kamboja untuk memastikan warga sipil sudah dievakuasi terlebih dahulu.
Pemerintah Kamboja, melalui Perdana Menteri Hun Manet, menyatakan dukungan penuh terhadap operasi ini. “Kami menyambut baik tindakan tegas Thailand untuk memberantas sindikat kriminal lintas batas yang merugikan rakyat kedua negara,” kata Hun Manet dalam konferensi pers singkat.
Operasi ini merupakan puncak dari ketegangan yang meningkat sejak pertengahan 2025, ketika Thailand melaporkan kerugian ekonomi hingga miliaran baht akibat penipuan online yang berbasis di Kamboja. Selain itu, ribuan warga Thailand dan negara tetangga menjadi korban penipuan “pig butchering” serta perdagangan manusia.
Menurut data dari Kementerian Luar Negeri Thailand, setidaknya 2.000 warga negara asing telah berhasil diselamatkan dari kompleks-kompleks judi di perbatasan sejak operasi dimulai. Thailand juga mengumumkan akan membentuk satuan tugas khusus bersama Kamboja untuk memastikan tidak ada lagi sindikat serupa yang muncul kembali.
Operasi “Thunderbolt” ini menjadi bukti bahwa pemerintah Thailand tidak akan tinggal diam terhadap ancaman keamanan dan kedaulatan ekonomi dari aktivitas ilegal di wilayah perbatasan. Banyak warganet Thailand di media sosial menyambut baik tindakan tegas ini, dengan tagar #ThailandStrikesBack menjadi trending di X (Twitter).
Dengan serangan udara hari ini, Thailand berharap dapat mengakhiri babak kelam perjudian online di perbatasan dan membawa kembali stabilitas serta keamanan bagi rakyat kedua negara.









