JAKARTA, koranmetro.com – Kasus dugaan pencabulan yang melibatkan seorang ayah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tengah menghebohkan publik. Seorang pria berinisial A (40) diduga telah mencabuli putri kandungnya, S (14), selama sang istri bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Jakarta. Kejadian ini berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama dan baru terungkap setelah korban berani melaporkan perbuatannya ke pihak berwajib.
Kronologi Kasus
Menurut keterangan pihak kepolisian setempat, tindakan pencabulan tersebut berlangsung sejak beberapa tahun terakhir, dimulai ketika sang ibu, yang berprofesi sebagai ART di Jakarta, meninggalkan anak-anaknya di rumah bersama ayah mereka. Selama sang ibu bekerja jauh dari rumah, korban yang merupakan anak perempuan dari pasangan tersebut, mengalami kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh ayah kandungnya.
“Korban akhirnya memberanikan diri untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya kepada ibu dan keluarga terdekat setelah merasa tidak tahan dengan perlakuan yang diterimanya,” ungkap AKP Rizki Ananda, Kapolsek Brebes, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (19/1/2025).
Pengungkapan Kasus
Korban yang merasa tertekan dan takut melaporkan kejadian ini sebelumnya akhirnya memutuskan untuk berbicara setelah keluarganya menyadari perubahan perilaku yang mencurigakan. Setelah mendapatkan pengakuan dari anaknya, sang ibu langsung membawa korban ke pihak berwajib untuk melaporkan kejadian yang menimpa putrinya.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Pihak kepolisian juga melakukan pemeriksaan medis terhadap korban untuk memastikan adanya tanda-tanda kekerasan seksual.
“Saat ini, kami sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut. Pelaku sudah kami amankan untuk proses hukum lebih lanjut. Kami akan mendalami setiap informasi yang ada untuk memastikan kasus ini dapat diproses sesuai hukum yang berlaku,” tambah AKP Rizki.
Tanggapan dari Pihak Keluarga
Pihak keluarga korban sangat terpukul dengan kejadian ini. Sang ibu, yang bekerja jauh di Jakarta untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, mengaku tidak menyangka bahwa suaminya akan melakukan perbuatan terkutuk tersebut. Ia sangat kecewa dan merasa bersalah karena tidak dapat melindungi anaknya.
“Saya sangat terkejut dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Saya bekerja di Jakarta untuk memberikan kehidupan yang lebih baik, tapi justru anak saya menjadi korban kekerasan seperti ini,” ujar N (38), ibu korban, dalam wawancara.