JAKARTA, koranmetro.com – Ducati, salah satu merek motor paling legendaris di dunia balap MotoGP, baru-baru ini mengumumkan keputusan mereka untuk mempertahankan model Desmosedici GP24 untuk musim 2025. Keputusan ini menunjukkan komitmen mereka untuk terus mengembangkan dan menyempurnakan motor tersebut, yang telah terbukti menjadi salah satu motor paling dominan dalam beberapa musim terakhir.
1. Keputusan yang Berdasarkan Keberhasilan GP24
Desmosedici GP24 telah menunjukkan performa luar biasa pada musim 2024, dengan pencapaian yang mengesankan di berbagai seri MotoGP. Beberapa kemenangan dan hasil podium yang solid, baik dari pebalap utama seperti Francesco Bagnaia maupun dari tim satelit, membuktikan bahwa GP24 adalah motor yang sangat kompetitif. Ducati merasa bahwa model ini masih memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan lebih lanjut, sehingga mereka memilih untuk fokus pada peningkatan kinerja, bukan mengganti dengan model baru.
2. Fokus pada Penyempurnaan dan Pengembangan Teknologi
Dengan mempertahankan Desmosedici GP24, Ducati berencana untuk melakukan penyempurnaan pada beberapa aspek teknis motor ini, seperti aerodinamika, sistem elektronik, dan mesin. Para insinyur Ducati telah merancang paket pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan stabilitas motor, efisiensi bahan bakar, serta daya cengkeram ban yang lebih optimal, khususnya dalam kondisi balapan yang ekstrem.
Selain itu, Ducati juga akan terus berinovasi dalam hal teknologi perangkat lunak dan perangkat keras untuk memberikan keuntungan kompetitif yang lebih besar. Salah satu area yang akan mendapat perhatian khusus adalah pengembangan sistem elektronik, yang menjadi kunci untuk mengoptimalkan pengaturan mesin di berbagai kondisi lintasan.
3. Konsistensi dan Pengalaman Pebalap
Ducati juga melihat bahwa Desmosedici GP24 memiliki keunggulan dalam hal adaptasi pebalap. Francesco Bagnaia, yang sukses meraih gelar juara dunia MotoGP pada 2022 dan 2023, sudah sangat terampil dalam mengendalikan GP24, serta memiliki pemahaman mendalam tentang karakter motor ini. Keputusan untuk mempertahankan model ini juga berarti memberi kesempatan kepada Bagnaia untuk lebih menyempurnakan performanya dan mengejar gelar ketiga berturut-turut.
Selain Bagnaia, Ducati juga memberikan kepercayaan penuh kepada pebalap tim satelit dan rekan-rekan lainnya untuk memaksimalkan potensi GP24, dengan berharap bisa meningkatkan kinerja tim secara keseluruhan.
4. Meningkatkan Dominasi di MotoGP
Keputusan ini menunjukkan bahwa Ducati tidak hanya ingin menjadi kompetitif, tetapi juga ingin mempertahankan dominasi mereka di ajang MotoGP. Dengan stabilitas motor yang terbukti dan berbagai kemenangan yang diraih sepanjang musim 2024, Ducati ingin terus mempertahankan level performa terbaik di tengah persaingan yang semakin ketat dengan tim-tim lain seperti Yamaha, Honda, dan KTM.
Ducati yakin bahwa dengan mempertahankan Desmosedici GP24 dan melanjutkan pengembangan lebih lanjut, mereka dapat terus memperkuat posisi mereka di puncak klasemen dan menjaga gelar juara konstruktor yang telah mereka raih dalam beberapa tahun terakhir.
5. Dukungan Tim dan Infrastruktur
Untuk mendukung keputusan ini, Ducati juga memperkuat struktur tim teknis dan infrastruktur mereka. Dengan lebih banyak sumber daya yang dialokasikan untuk pengembangan, Ducati berusaha memastikan bahwa setiap bagian dari motor ini dapat dioptimalkan sebaik mungkin. Ini termasuk perbaikan pada unit mesin, chassis, serta pengujian lebih lanjut dalam berbagai kondisi balapan untuk memastikan motor dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat dalam dunia MotoGP.
Keputusan Ducati untuk mempertahankan Desmosedici GP24 untuk musim 2025 adalah langkah yang berani namun sangat rasional. Dengan kinerja motor yang telah terbukti dominan dan tim yang solid, Ducati berfokus pada penyempurnaan untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di ajang MotoGP. Fokus mereka untuk terus mengembangkan dan mengoptimalkan GP24 menjanjikan potensi kemenangan yang lebih besar, baik di level individu maupun tim. Musim 2025 akan menjadi salah satu momen krusial bagi Ducati dalam mempertahankan dominasinya di dunia balap MotoGP.