JAKARTA, koranmetro.com – Seiring meningkatnya penggunaan internet dan aplikasi berbasis cloud, muncul kebutuhan untuk mengolah data lebih cepat dan efisien. Edge computing menjadi solusi modern yang menjanjikan pengalaman digital lebih responsif. Konsep ini memungkinkan data diproses di dekat sumbernya, misalnya di perangkat IoT atau server lokal, sehingga mengurangi beban pada pusat data utama dan menurunkan latensi.
Di Indonesia, adopsi edge computing mulai terlihat di sektor industri, transportasi, dan layanan publik. Contohnya, sistem smart city menggunakan edge computing untuk mengelola kamera pengawas, sensor lalu lintas, dan perangkat IoT lainnya secara real-time. Dengan cara ini, data tidak perlu selalu dikirim ke server pusat, sehingga keputusan bisa dibuat lebih cepat dan layanan publik menjadi lebih efisien.
Keunggulan lain dari edge computing adalah keamanan dan efisiensi bandwidth. Karena data diproses di lokasi terdekat, risiko kebocoran data yang dikirim ke pusat menjadi lebih kecil. Selain itu, penggunaan jaringan internet menjadi lebih hemat karena tidak semua data perlu diunggah ke cloud. Teknologi ini juga mendukung aplikasi yang memerlukan respons cepat, seperti kendaraan otonom, game streaming, dan telemedicine.
Meskipun masih dalam tahap awal adopsi, edge computing diyakini akan menjadi bagian penting dari infrastruktur digital di Indonesia. Para penyedia layanan internet dan perusahaan teknologi lokal mulai menyiapkan perangkat dan server edge untuk mendukung kebutuhan bisnis dan konsumen. Dengan edge computing, pengguna internet di Indonesia dapat menikmati layanan lebih cepat, responsif, dan aman, membawa pengalaman digital ke level yang lebih tinggi.









