JAKARTA, koranmetro.com – Sebuah maskapai penerbangan baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah menghapus peta Israel dari layar informasi di dalam pesawat dan menggantinya dengan peta Palestina. Keputusan ini memicu reaksi beragam di kalangan penumpang dan masyarakat luas. Banyak yang menganggap langkah tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, sementara yang lain mengkritik tindakan itu sebagai provokasi yang dapat memperburuk ketegangan di wilayah yang sudah sensitif ini.
Kejadian ini terjadi saat penerbangan yang melayani rute internasional, di mana penumpang mendapati tampilan peta yang tidak biasa saat pesawat sedang dalam perjalanan. Beberapa penumpang mengungkapkan rasa terkejut dan bingung mereka, sementara yang lain mengapresiasi sikap maskapai tersebut yang dianggap berani mengambil posisi. Penggunaan peta Palestina di dalam pesawat mengundang perhatian media dan debat di media sosial, dengan banyak pihak memberikan pendapat masing-masing.
Maskapai tersebut belum memberikan pernyataan resmi terkait keputusan ini, namun insiden ini menyoroti betapa sensitifnya isu peta dan pengakuan wilayah di tengah konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Kehebohan ini juga menunjukkan bagaimana simbolisme dan representasi dapat memicu reaksi emosional di tingkat global, terutama dalam konteks yang melibatkan identitas dan hak-hak nasional. Dengan berbagai tanggapan yang muncul, situasi ini menjadi contoh nyata dari dampak sosial dan politik yang dapat ditimbulkan oleh tindakan yang tampaknya sederhana, namun memiliki makna yang mendalam bagi banyak orang.