Pejabat Pemerintah Akui Keberadaan Hutan dengan Sertifikat Hak Milik

- Jurnalis

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ke depannya, diharapkan proses sertifikasi dan pengakuan hutan hak milik dapat berjalan lebih efektif, sehingga memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan mendukung pengelolaan hutan yang lebih baik

Ke depannya, diharapkan proses sertifikasi dan pengakuan hutan hak milik dapat berjalan lebih efektif, sehingga memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan mendukung pengelolaan hutan yang lebih baik

JAKARTA, koranmetro.com – Keberadaan hutan dengan status Sertifikat Hak Milik (SHM) kini diakui oleh pejabat pemerintah sebagai bagian dari pengelolaan lahan yang sah di Indonesia. Hal ini menjadi perhatian publik karena menyangkut pengelolaan sumber daya alam, hak masyarakat adat, dan regulasi agraria yang berlaku. Pengakuan ini didasarkan pada ketentuan hukum yang mengatur bahwa hutan hak adalah hutan yang berada di atas tanah yang telah dibebani hak atas tanah, seperti hak milik, hak guna usaha, atau hak guna bangunan, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria .

Apa Itu Hutan Hak?

Hutan hak adalah jenis hutan yang berada di atas tanah yang memiliki status kepemilikan tertentu, termasuk tanah dengan Sertifikat Hak Milik. Dalam konteks ini, sertifikat tanah menjadi dokumen legal yang menunjukkan bukti kepemilikan lahan, termasuk lahan yang digunakan sebagai kawasan hutan. Pengakuan ini memberikan masyarakat atau pemilik tanah hak untuk mengelola dan memanfaatkan hasil hutan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Baca Juga :  Peduli Pendidikan, Zulhas Gunakan Gaji Pokoknya untuk Siswa Yatim dan Miskin

Dampak Pengakuan Hutan dengan Sertifikat Hak Milik

  1. Pengakuan Hak Masyarakat Adat
    Pemerintah terus mempercepat pengakuan terhadap hutan adat, yang merupakan bagian dari hutan hak. Hal ini bertujuan untuk melindungi hak masyarakat adat atas tanah dan sumber daya alam yang telah mereka kelola secara turun-temurun.
  2. Keseimbangan antara Konservasi dan Pemanfaatan
    Dengan adanya pengakuan ini, diharapkan pengelolaan hutan dapat dilakukan secara lebih transparan dan bertanggung jawab. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan bahwa pemanfaatan hutan tidak merusak ekosistem atau melanggar prinsip keberlanjutan.

Dalam perkembangan terbaru, pemerintah Indonesia telah mengakui keberadaan hutan yang berada di atas tanah dengan sertifikat hak milik. Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya perlindungan dan pengelolaan hutan di Indonesia.

Pengakuan Terhadap Hutan Hak Milik

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah mengakui keberadaan hutan yang berada di atas tanah dengan sertifikat hak milik.Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, hutan hak adalah hutan yang berada di atas tanah yang telah dibebani hak atas tanah, seperti hak milik, hak guna bangunan, dan hak guna usaha. Pengakuan ini merupakan langkah penting dalam memberikan kepastian hukum bagi masyarakat yang memiliki hutan di atas tanah hak milik mereka.

Baca Juga :  Pedagang Starling Dibacok di Tangerang, Kondisi Kritis, Pelaku Masih Bersembunyi!

Implikasi dan Manfaat

Dengan adanya pengakuan ini, pemerintah dapat melakukan pendataan dan pengelolaan hutan yang berada di atas tanah hak milik secara lebih terstruktur.Selain itu, pengakuan ini juga dapat melindungi hak-hak masyarakat atas hutan yang mereka miliki, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

Langkah Selanjutnya

Pemerintah menyatakan akan terus mempercepat proses pengakuan hutan adat dan hutan hak milik. Hal ini merupakan upaya untuk menghindari konflik tenurial yang kerap terjadi di sektor kehutanan.Ke depannya, diharapkan proses sertifikasi dan pengakuan hutan hak milik dapat berjalan lebih efektif, sehingga memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan mendukung pengelolaan hutan yang lebih baik.

Berita Terkait

Dugaan Suap Ijon Proyek, Kasus Korupsi yang Menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang
Komjak Tegas, Oknum Jaksa Terjerat OTT di Banten dan Kalsel Harus Diproses Pidana hingga Dipecat
Harga Emas Antam Hari Ini 17 Desember 2025, Stabil dengan Kenaikan Buyback yang Menarik Perhatian Investor
Dari Rakyat untuk Rakyat ala Jokowi, PSI Optimistis Menang di Pemilu 2029
Prabowo Usai Tinjau Banjir di Sumatera, Keadaan Sudah Terkendali dan Kondisi Pengungsi dalam Keadaan Baik
Menkeu Purbaya Tolak Pakaian Balpres Impor Ilegal untuk Bantuan Korban Bencana
Update Korban Bencana Sumatera 6 Desember 2025, 914 Orang Meninggal, 389 Masih Hilang
Rasa Syukur Prabowo atas Ketangguhan Bangsa, Penanganan Bencana Sumatera Ditepis Sendiri
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 11:22 WIB

Dugaan Suap Ijon Proyek, Kasus Korupsi yang Menjerat Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:28 WIB

Komjak Tegas, Oknum Jaksa Terjerat OTT di Banten dan Kalsel Harus Diproses Pidana hingga Dipecat

Rabu, 17 Desember 2025 - 21:09 WIB

Harga Emas Antam Hari Ini 17 Desember 2025, Stabil dengan Kenaikan Buyback yang Menarik Perhatian Investor

Minggu, 14 Desember 2025 - 20:32 WIB

Dari Rakyat untuk Rakyat ala Jokowi, PSI Optimistis Menang di Pemilu 2029

Sabtu, 13 Desember 2025 - 17:46 WIB

Prabowo Usai Tinjau Banjir di Sumatera, Keadaan Sudah Terkendali dan Kondisi Pengungsi dalam Keadaan Baik

Berita Terbaru