Pemerintah Trump Siapkan Kebijakan Pembatasan Visa untuk Pendatang dari Negara Muslim

- Jurnalis

Selasa, 11 Maret 2025 - 14:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebijakan ini kemungkinan akan menghadapi tantangan hukum dan politik jika diterapkan kembali.

Kebijakan ini kemungkinan akan menghadapi tantangan hukum dan politik jika diterapkan kembali.

JAKARTA, koranmetro.com – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang sedang dalam upaya kembali ke Gedung Putih pada Pilpres 2024, dikabarkan tengah menyiapkan kebijakan pembatasan visa bagi pendatang dari negara-negara mayoritas Muslim. Jika kembali berkuasa pada 2025, Trump berencana menghidupkan kembali kebijakan imigrasi kontroversial yang sempat diterapkannya saat menjabat pada 2017.

Dalam beberapa pernyataan kampanye, Trump mengisyaratkan bahwa ia akan memperketat aturan imigrasi dengan alasan keamanan nasional. Ia bahkan menyebut kemungkinan menerapkan “Muslim Ban” yang pernah diberlakukan melalui Executive Order 13769, yang melarang warga dari beberapa negara Muslim seperti Iran, Libya, Somalia, Suriah, dan Yaman untuk masuk ke AS.

Baca Juga :  Eksekusi Pemimpin Penipuan Besar di Iran, Kerugian $350 Juta yang Hancurkan Ribuan Warga

Kebijakan tersebut sebelumnya memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia dan negara-negara yang terdampak. Namun, Trump berpendapat bahwa kebijakan ini diperlukan untuk mencegah masuknya individu yang dianggap berpotensi membahayakan keamanan nasional.

Menurut laporan media AS, tim kampanye Trump telah mengkaji kemungkinan memperluas daftar negara yang akan dikenai pembatasan visa. Langkah ini sejalan dengan janji kampanyenya yang berfokus pada penguatan perbatasan dan pengurangan imigrasi, termasuk terhadap pencari suaka dan pemegang visa kerja dari negara-negara tertentu.

Baca Juga :  Badai Pasir Dahsyat Menyapu Irak, Ribuan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Kebijakan ini kemungkinan akan menghadapi tantangan hukum dan politik jika diterapkan kembali. Beberapa analis menyebut bahwa jika Trump kembali ke Gedung Putih, ia mungkin akan menggunakan perintah eksekutif untuk mempercepat implementasi aturan tersebut, seperti yang dilakukan pada awal masa jabatannya di tahun 2017.

Dengan pemilu AS yang semakin dekat, kebijakan imigrasi menjadi salah satu isu utama yang diperhatikan oleh pemilih, terutama di tengah meningkatnya ketegangan global dan perdebatan mengenai keamanan perbatasan AS. Apakah kebijakan ini akan benar-benar diterapkan kembali jika Trump menang? Dunia menanti perkembangan lebih lanjut.

Berita Terkait

Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Taiwan, Getaran Kuat Terasa hingga Taipei, Namun Kerusakan Minim
Ekspansi Armada Kapal Induk China, Pentagon Prediksi 6 Kapal Baru hingga 2035, Amerika Serikat Tingkatkan Kewaspadaan
Trump Tak Akan Kembalikan Minyak dan Tanker Sitaan dari Venezuela, Ketegangan Politik Kian Menguat
Trump Beri Selamat kepada PM Baru Ceko Andrej Babiš, Tekankan Kerja Sama Pembelian Jet F-35
Gelombang Kecaman Internasional atas Serangan Teroris di Bondi Beach, Iran Turut Menyuarakan Penolakan
Jet Tempur Thailand Hancurkan Sindikat Judi Online di Perbatasan Kamboja
Ketegangan di Karibia Memanas, Jet Tempur AS Berpatroli Intensif Dekat Wilayah Venezuela
Kamboja dan Thailand, Langkah Berani Menuju Perdamaian di Perbatasan
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 28 Desember 2025 - 11:34 WIB

Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Taiwan, Getaran Kuat Terasa hingga Taipei, Namun Kerusakan Minim

Jumat, 26 Desember 2025 - 12:31 WIB

Ekspansi Armada Kapal Induk China, Pentagon Prediksi 6 Kapal Baru hingga 2035, Amerika Serikat Tingkatkan Kewaspadaan

Selasa, 23 Desember 2025 - 21:24 WIB

Trump Tak Akan Kembalikan Minyak dan Tanker Sitaan dari Venezuela, Ketegangan Politik Kian Menguat

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:13 WIB

Trump Beri Selamat kepada PM Baru Ceko Andrej Babiš, Tekankan Kerja Sama Pembelian Jet F-35

Senin, 15 Desember 2025 - 11:19 WIB

Gelombang Kecaman Internasional atas Serangan Teroris di Bondi Beach, Iran Turut Menyuarakan Penolakan

Berita Terbaru