Prabowo, TNI-Polri Harus Mawas Diri dan Terus Koreksi Demi Kemajuan Bangsa

- Jurnalis

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali memberikan pesan penting kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali memberikan pesan penting kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia.

JAKARTA, koranmetro.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali memberikan pesan penting kepada jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk selalu mawas diri dan melakukan koreksi terhadap kinerja mereka. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam sebuah kesempatan resmi yang menunjukkan kepeduliannya terhadap profesionalisme dan integritas dua institusi penting penjaga kedaulatan bangsa tersebut.Pesan ini tidak hanya menjadi peringatan, tetapi juga sebuah ajakan untuk terus meningkatkan kualitas institusi TNI-Polri demi menjaga kepercayaan masyarakat dan mendukung kemajuan bangsa Indonesia.

Pesan Penting dari Prabowo

Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa TNI-Polri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga stabilitas dan keamanan nasional. Oleh karena itu, sebagai institusi yang menjadi tulang punggung negara, TNI-Polri dituntut untuk terus memperbaiki diri agar dapat menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era modern.

1. Pentingnya Mawas Diri

Prabowo mengingatkan bahwa mawas diri adalah langkah awal untuk menjaga profesionalisme. Dengan mawas diri, TNI-Polri dapat mengevaluasi kelemahan dan kekurangan yang ada, serta mencari solusi yang tepat untuk memperbaikinya.

“Setiap institusi harus mau introspeksi. TNI-Polri sebagai penjaga bangsa juga harus terus mengevaluasi kinerja mereka. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa kita berada di jalan yang benar untuk melayani rakyat dan bangsa,” ujar Prabowo.

2. Koreksi Diri untuk Kemajuan

Selain mawas diri, Prabowo juga meminta TNI-Polri untuk tidak ragu melakukan koreksi terhadap segala bentuk kesalahan, baik di tingkat individu maupun institusi. Menurutnya, koreksi diri adalah bagian dari upaya membangun institusi yang lebih kuat dan terpercaya.

“Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga dengan institusi. Tetapi, keberanian untuk mengakui kesalahan dan memperbaikinya adalah tanda kekuatan,” tegasnya.

Peran Strategis TNI-Polri dalam Kemajuan Bangsa

Sebagai garda terdepan dalam menjaga pertahanan dan keamanan nasional, TNI-Polri memiliki peran strategis yang sangat penting. Prabowo mengingatkan bahwa stabilitas keamanan adalah fondasi utama untuk mencapai kemajuan bangsa. Tanpa keamanan yang kuat, pembangunan di berbagai sektor akan sulit terwujud.

Baca Juga :  Guru Perempuan Diduga Cabuli Siswa SMP, Polisi Grobogan Jateng Lakukan Penyelidikan

1. Menjaga Keamanan dan Ketertiban

TNI-Polri bertanggung jawab atas keamanan wilayah Indonesia, baik dari ancaman internal maupun eksternal. Dengan wilayah yang luas dan tantangan yang beragam, profesionalisme kedua institusi ini mutlak diperlukan untuk menjaga kedaulatan bangsa.

2. Menjadi Teladan Bagi Masyarakat

Prabowo menekankan bahwa TNI-Polri harus senantiasa menjadi teladan bagi masyarakat dalam hal disiplin, integritas, dan pengabdian kepada negara. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan rakyat terhadap kedua institusi tersebut.

3. Menghadapi Tantangan Modern

Selain menjaga keamanan fisik, TNI-Polri juga harus mampu menghadapi tantangan modern, seperti ancaman siber, terorisme, dan disinformasi. Oleh karena itu, pembaruan strategi dan teknologi menjadi hal yang tak terelakkan.

Tantangan yang Dihadapi TNI-Polri

Meskipun memiliki peran penting, TNI-Polri juga menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Kritik Publik: TNI-Polri sering menjadi sorotan publik, terutama ketika terjadi pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang oleh oknum tertentu. Hal ini dapat memengaruhi citra institusi secara keseluruhan.
  • Modernisasi Teknologi: Di era digital, ancaman keamanan semakin kompleks. TNI-Polri harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi untuk mengantisipasi ancaman baru.
  • Keberlanjutan Reformasi Institusi: Reformasi TNI-Polri yang telah berjalan harus terus dilanjutkan untuk memastikan kedua institusi ini tetap profesional, netral, dan melayani kepentingan rakyat.
Baca Juga :  Prabowo Siapkan Calon Pengganti Miftah untuk Posisi Utusan Khusus Presiden

Prabowo dan Komitmen untuk Memperkuat TNI-Polri

Sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dikenal aktif dalam memperjuangkan penguatan TNI-Polri, baik dari segi anggaran, pelatihan, maupun modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). Ia percaya bahwa kemajuan bangsa tidak akan tercapai tanpa dukungan institusi pertahanan dan keamanan yang kuat.

Langkah Nyata Prabowo:

  1. Modernisasi Alutsista
    Prabowo mendorong pembaruan alutsista TNI agar mampu bersaing dengan negara-negara lain. Hal ini penting untuk menjaga kedaulatan Indonesia, terutama dalam menghadapi ancaman di kawasan.
  2. Peningkatan Kesejahteraan Prajurit
    Prabowo juga menyoroti pentingnya meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI-Polri agar mereka dapat bekerja dengan maksimal.
  3. Kerja Sama Internasional
    Prabowo menjalin kerja sama dengan berbagai negara untuk memperkuat kemampuan pertahanan dan keamanan Indonesia, baik melalui pelatihan bersama maupun transfer teknologi.

Pesan Prabowo Subianto kepada TNI-Polri untuk selalu mawas diri dan melakukan koreksi diri merupakan ajakan yang relevan di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Sebagai institusi yang menjadi pilar utama keamanan dan pertahanan negara, TNI-Polri dituntut untuk terus meningkatkan profesionalisme, integritas, dan kemampuan mereka.Dengan komitmen untuk terus belajar dan memperbaiki diri, TNI-Polri dapat menjadi institusi yang tangguh dan terpercaya, tidak hanya di mata rakyat Indonesia, tetapi juga di kancah internasional. Pesan ini sejalan dengan visi Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat, adil, dan bermartabat.

Berita Terkait

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili
Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat
Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024
Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit
Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka
Skandal Suap CPO, Tiga Hakim PN Jakarta Terseret Dugaan Uang Rp 22,5 Miliar
Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat
Prabowo di Mesir, Membangun Jembatan Emas Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 20:02 WIB

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili

Jumat, 18 April 2025 - 12:19 WIB

Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat

Rabu, 16 April 2025 - 20:09 WIB

Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024

Selasa, 15 April 2025 - 21:22 WIB

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit

Selasa, 15 April 2025 - 14:10 WIB

Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB