JAKARTA, koranmetro.com – Seorang tersangka narkoba tewas setelah dikeroyok oleh enam tahanan lain di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Depok. Insiden tragis ini terjadi pada Jumat pagi, dan diduga bermula dari konflik internal antara tahanan yang terkait dengan perilaku korban yang dianggap kurang sopan oleh pelaku.
Menurut informasi yang diperoleh, korban yang berinisial A (34) mengalami kekerasan fisik berat setelah terlibat perselisihan dengan enam tahanan lainnya. Kejadian ini berlangsung di dalam sel tahanan yang menjadi lokasi utama pengawasan keamanan, namun tampaknya kekerasan terjadi tanpa adanya intervensi yang memadai.
Petugas keamanan Rutan Depok yang berada di lokasi langsung mengerahkan tim medis dan pihak kepolisian untuk menangani situasi tersebut. Sayangnya, A dinyatakan meninggal dunia di lokasi akibat luka-luka yang dideritanya.
Kapolres Depok, Kombes Pol Andi Nurman, mengkonfirmasi bahwa pihaknya sudah memulai penyelidikan terkait insiden ini. “Kami sedang mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap penyebab pasti dari kejadian ini. Tindakan tegas akan diambil terhadap pelaku dan juga evaluasi akan dilakukan terhadap sistem pengawasan di Rutan Depok,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Kejadian ini menyoroti masalah serius dalam sistem pemasyarakatan, khususnya mengenai pengelolaan dan perlakuan terhadap tahanan. Masyarakat dan berbagai pihak meminta agar pihak berwenang segera melakukan perbaikan dan peninjauan kembali prosedur keamanan untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang.
Pengacara yang mewakili keluarga korban juga menuntut keadilan dan mengklaim bahwa insiden ini merupakan cerminan dari lemahnya pengawasan dan perlindungan di dalam rutan. Mereka berharap agar pihak berwenang memberikan pertanggungjawaban penuh atas kematian korban.
Saat ini, enam tahanan yang terlibat dalam penganiayaan tersebut telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Kasus ini juga menarik perhatian lembaga-lembaga hak asasi manusia yang meminta transparansi dalam investigasi dan penegakan hukum yang adil.
Pihak Rutan Depok dan Kementerian Hukum dan HAM diharapkan memberikan penjelasan lebih lanjut terkait langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan dan memastikan keamanan seluruh penghuni lembaga pemasyarakatan.