Tragedi “Perang Kota” di Rio, Kronologi Mega Penggerebekan Polisi yang Ceplok 132 Nyawa Lawan Geng Narkoba Comando Vermelho

- Jurnalis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 13:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kota indah yang dikenal dengan pantai Copacabana dan patung Kristus Penyelamat itu berubah menjadi medan perang selama 24 jam terakhir.

Kota indah yang dikenal dengan pantai Copacabana dan patung Kristus Penyelamat itu berubah menjadi medan perang selama 24 jam terakhir.

koranmetro.com – Kota indah yang dikenal dengan pantai Copacabana dan patung Kristus Penyelamat itu berubah menjadi medan perang selama 24 jam terakhir. Pada Selasa, 28 Oktober 2025, polisi Brasil melancarkan Operasi Contenção, penggerebekan narkoba terbesar sepanjang sejarah Rio de Janeiro. Hasilnya tragis: 132 orang tewas, termasuk 4 polisi, dalam baku tembak sengit melawan geng kriminal Comando Vermelho (CV) di dua kawasan favela raksasa, Complexo do Alemão dan Complexo da Penha.

Operasi ini bukan sekadar razia biasa. Ini adalah “narco-terrorism” seperti disebut Gubernur Rio Cláudio Castro, dengan drone eksplosif dari geng, bus dibakar, dan asap hitam mengepul ke langit. Warga favela menyebutnya “pembantaian”, sementara Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mengaku “ngeri” dengan skala kekerasannya.

Latar Belakang: Mengapa Rio “Meledak”?

Comando Vermelho, geng narkoba tertua Brasil yang lahir dari tahanan politik era diktator militer 1970-an, kini jadi kekuatan transnasional pengedar kokain dan pemerasan. Mereka sedang ekspansi wilayah di Zona Norte Rio, mengancam stabilitas jelang C40 World Mayors Summit minggu depan. Operasi ini hasil investigasi 1 tahun oleh Delegacia de Repressão a Entorpecentes (DRE), target: 100 mandamus penangkapan pemimpin CV.

Baca Juga :  Serangan Besar-besaran Rusia Hari Kedua, Rudal Diluncurkan

Kronologi Lengkap: Dari Fajar Hingga Fajar Berdarah

Berikut timeline peristiwa berdasarkan laporan polisi, Defensoria Pública (badan bantuan hukum), dan saksi mata:

Waktu Peristiwa Utama Korban & Dampak
28 Okt, Pagi 2.500 polisi sipil/militer + tentara serbu Alemão & Penha. Dukungan: 32 kendaraan lapis baja, 12 alat demoli, 2 helikopter, drone polisi. BOPE (pasukan elite) bentuk “Muro do Bope” di Serra da Misericórdia untuk kepung geng.
Siang Baku tembak brutal: CV balas dengan drone bom, tembakkan proyektil. Asap hitam dari Alemão, barikade mobil terbakar di Vila Cruzeiro. Gubernur minta warga stay indoors. 64 tewas awal (60 suspect + 4 polisi).
Sore-Malam Polisi neutralisasi 58 orang di hutan. CV blokir jalan, bakar bus. Chaos kota: Sekolah tutup, bus dialihkan, RS overload. 81 ditangkap, 42-93 fuzil + narkoba disita.
Malam 28 – Pagi 29 Okt Warga evakuasi 74 mayat dari hutan Vacaria (Serra da Misericórdia). Mayat ditaruh di Praça da Penha untuk identifikasi keluarga. Polisi temukan 63 mayat tambahan. Total 132 tewas (128 sipil + 4 polisi) per Defensoria. Polisi klaim 119.
29 Okt, Siang Update resmi: 121 dikonfirmasi. Castro: “Sukses besar, awal era baru bebas kriminal.” 113 ditangkap (termasuk Belão, operator keuangan CV).

Korban Jiwa: Siapa yang Tewas?

  • Polisi: 4 (2 sipil, 2 BOPE).
  • Sipil/Suspect: 128, polisi bilang semua kriminal (“Tak ada yang jalan-jalan di hutan perang” – Castro).
  • Dampak: 700 tewas di operasi polisi Rio sepanjang 2024 saja. Ini paling mematikan sejarah.
Baca Juga :  Rusia-China Bahas Arah Hubungan Bilateral di Tengah Pengaruh Kebijakan Era Trump

Reaksi yang Memecah Belah

  • Gubernur Castro: “Narco-terrorism! Kami teguh lawan kejahatan.”
  • Presiden Lula: “Horrified & terkejut operasi tanpa sepengetahuan federal.”
  • Warga Favela: “Bukan operasi, tapi pembantaian! Banyak ditembak dari belakang.” Aktivis Raul Santiago: “Eksekusi massal.”
  • PBB: “Trend kekerasan ekstrem di komunitas miskin. Investigasi segera!”

Operasi ini pukul CV keras, tapi biaya nyawa mahal. Apakah ini “era baru” seperti kata Castro, atau siklus kekerasan baru di favelas? Dunia tunggu investigasi independen. Rio, dari pesta samba kembali ke zona perang – setidaknya untuk hari itu.

Berita Terkait

Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza
Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi
Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan
Demokrasi Sejati, Pelajaran dari Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilu Wali Kota New York
Krisis Diplomatik, Peru Putus Hubungan dengan Meksiko, Latar Belakang Tuduhan Asilum Mantan PM
Drone Rusia Serang Ibu Kota Ukraina, 3 Orang Tewas
Gejolak Global, AS Hancurkan Kapal Perang di Latihan Multinasional, Sementara Kluivert Dipecat PSSI oleh Media Belanda
Perbatasan Afghanistan-Pakistan Ditutup Usai Militer Baku Tembak
Berita ini 9 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 11:43 WIB

Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza

Minggu, 16 November 2025 - 11:18 WIB

Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi

Rabu, 12 November 2025 - 13:50 WIB

Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan

Kamis, 6 November 2025 - 11:39 WIB

Demokrasi Sejati, Pelajaran dari Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilu Wali Kota New York

Selasa, 4 November 2025 - 12:54 WIB

Krisis Diplomatik, Peru Putus Hubungan dengan Meksiko, Latar Belakang Tuduhan Asilum Mantan PM

Berita Terbaru