JAKARTA, koranmetro.com – Piala Presiden 2024 membuktikan bahwa menyelenggarakan turnamen profesional secara transparan tanpa rahasia, bukanlah impian belaka. Pelaksanaan Piala Presiden 2024 membuka era baru bagi tata kelola suatu pertandingan sepak bola di Indonesia. Piala Presiden 2024 memiliki misi khusus, yang berbeda dari pada penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya.
Sejak awal pelaksanaan, ajang Piala Presiden 2024 diniatkan sebagai percontohan penyelenggaraan kompetisi olahraga yang transparan dan mandiri. Pendanaan Piala Presiden 2024 semuanya murni dari sponsor dan swasta. Tidak ada bantuan dana dari BUMN, APBN, maupun APBD.
Komitmen untuk bersih dan transparan pun dipegang teguh dalam pelaksanaan yang berlangsung di tiga stadion Indonesia, yaitu Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten (Bandung), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar), dan Stadion Manahan (Solo).
Pada saat upacara pembukaan, Ketua Pelaksana Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait membacakan daftar sponsor lengkap beserta nominal suntikan dana. Ia mengatakan telah terkumpul Rp 79 miliar dari enam sponsor yang bergabung.
Dalam waktu relatif singkat, Piala Presiden 2024 mampu menyedot minat sponsor yang bersedia mengeluarkan dana dalam jumlah relatif besar. Hal ini diklaim belum pernah terjadi dalam pelaksanaan turnamen sepak bola Indonesia.
Tidak sampai di situ saja, laporan keuangan Piala Presiden 2024 pun diaudit menggunakan jasa pihak ketiga. Tak tanggung-tanggung firma akuntansi dan audit internasional PricewaterhouseCoopers (PwC), ditunjuk untuk proses audit turnamen ini.