WNI di Australia Respon Terhadap Larangan Bos Hubungi Pegawai di Luar Jam Kerja

- Jurnalis

Jumat, 30 Agustus 2024 - 16:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah Australia baru-baru ini mengeluarkan peraturan yang melarang atasan menghubungi pegawai di luar jam kerja mereka.

Pemerintah Australia baru-baru ini mengeluarkan peraturan yang melarang atasan menghubungi pegawai di luar jam kerja mereka.

JAKARTA, koranmetro.com – Hari ini, sebuah kebijakan kontroversial di Australia menarik perhatian masyarakat internasional, termasuk warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di sana. Pemerintah Australia baru-baru ini mengeluarkan peraturan yang melarang atasan menghubungi pegawai di luar jam kerja mereka. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi serta mengurangi stres di tempat kerja.

Kebijakan Baru

Peraturan ini, yang mulai berlaku awal bulan ini, melarang atasan untuk mengirim email atau menghubungi pegawai mereka di luar jam kerja yang telah ditetapkan. Kebijakan ini dirancang untuk melindungi waktu pribadi karyawan dan mengurangi beban kerja yang seringkali meluas ke luar jam kerja reguler. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan produktivitas jangka panjang.

Reaksi WNI di Australia

Bagi banyak WNI yang tinggal di Australia, kebijakan ini memberikan dampak signifikan. Mereka menyambut baik langkah pemerintah yang dianggap sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas hidup kerja. Salah satu WNI, Anita, seorang profesional di sektor teknologi, mengungkapkan, “Ini adalah langkah positif yang sangat diperlukan. Saya sering merasa tertekan karena harus memeriksa email pekerjaan di luar jam kerja. Kebijakan ini memberikan kejelasan dan perlindungan yang kami butuhkan.”

Baca Juga :  Demo Kuota PNS Bangladesh dan Rencana Kontingensi Kemlu RI

Namun, tidak semua orang sepakat. Beberapa WNI mengungkapkan kekhawatiran bahwa kebijakan ini bisa mengganggu fleksibilitas kerja. Dimas, seorang manajer proyek, mengatakan, “Kadang-kadang ada situasi darurat yang memerlukan komunikasi di luar jam kerja. Kebijakan ini mungkin membuat kita sulit untuk menangani masalah mendesak.”

Dampak Terhadap Perusahaan dan Karyawan

Kebijakan ini juga berdampak pada cara perusahaan mengelola tenaga kerja mereka. Beberapa perusahaan telah menyambut baik langkah ini dan menyesuaikan sistem komunikasi internal mereka untuk mematuhi peraturan. Sementara itu, beberapa perusahaan masih dalam proses penyesuaian, berusaha menemukan keseimbangan antara kepatuhan terhadap kebijakan dan kebutuhan operasional mereka.

Baca Juga :  Markas UNIFIL Lebanon Dihantam Peluru Artileri Tak Meledak, Italia Protes Keras

Prospek Ke Depan

Seiring dengan implementasi kebijakan ini, Australia akan memantau efeknya terhadap kesejahteraan karyawan dan produktivitas. Jika berhasil, kebijakan ini dapat menjadi model bagi negara-negara lain yang mempertimbangkan langkah serupa untuk mengatasi isu keseimbangan kerja-hidup.

Kebijakan larangan menghubungi pegawai di luar jam kerja ini merupakan langkah signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja dan mungkin menjadi acuan bagi kebijakan serupa di berbagai belahan dunia. WNI di Australia tetap berharap agar kebijakan ini dapat menginspirasi perubahan positif dalam dunia kerja global.

Berita Terkait

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari
Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel
Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus
Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur
Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri
Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan dalam Peti pada Pukul 8 Malam Waktu Vatikan
Filipina-AS Latihan Perang Besar-besaran di Laut China Selatan
Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 21:18 WIB

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Minggu, 27 April 2025 - 19:09 WIB

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sabtu, 26 April 2025 - 19:00 WIB

Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus

Jumat, 25 April 2025 - 19:36 WIB

Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur

Kamis, 24 April 2025 - 20:28 WIB

Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Tak Selalu Negatif, 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gula yang Perlu Diketahui

Senin, 28 Apr 2025 - 21:47 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk membuka jalur negosiasi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari.

INTERNASIONAL

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Senin, 28 Apr 2025 - 21:18 WIB

Kabar kenaikan harga iPhone 16e di Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Apple.

Gadget

Kenaikan Harga iPhone 16e di Indonesia, Rincian Lengkap

Senin, 28 Apr 2025 - 12:33 WIB

Pada akhir April 2025, dunia internasional dihebohkan dengan pernyataan Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, yang menyatakan ketertarikannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

INTERNASIONAL

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Minggu, 27 Apr 2025 - 19:09 WIB