JAKARTA, koranmetro.com – Saat Real Madrid menghadapi Getafe, Xabi Alonso tampil sebagai arsitek di balik layar yang memastikan timnya tetap fokus dan disiplin. Alonso sangat menyadari bahwa lawatan ke markas Getafe tak akan mudah—teknik bertahan yang kuat dan atmosfer yang menuntut konsistensi mental. Ia memilih untuk merotasi skuad dengan bijak, menurunkan pemain yang siap secara fisik dan mental untuk menghadapi pertandingan dengan karakter “tempur”.
Meski hasil akhirnya hanya menang 1-0, Alonso tak melihat kemenangan ini sebagai soal skor semata, tapi sebagai bukti kesiapan tim dalam situasi sulit. Ia memuji sosok seperti Vinícius Júnior yang masuk dari bangku cadangan dan langsung berpengaruh dengan menarik pelanggaran dan membuka ruang bagi tim. “Vinícius memberi dampak besar. Kami bicara pagi ini tentang bagaimana dia bisa sama penting dari bangku seperti jika dia memulai,” kata Alonso. Ia juga mengapresiasi bakat muda seperti Arda Güler yang bergerak di antara lini dan memberikan kreativitas saat ruang makin terbatas.
Di sisi taktis, Alonso memastikan bahwa tim mempertahankan keseimbangan antara menyerang dan bertahan, tanpa kehilangan identitasnya. Ia menekankan bahwa kemenangan ini tak berarti ketergantungan pada satu pemain saja—meskipun striker utama seperti Kylian Mbappé mencetak gol kemenangan. “Tujuan gol memang memenangkan pertandingan, tetapi saya tidak suka jika dikatakan kami tergantung pada Mbappé saja, karena ada banyak kerja keras di baliknya,” ujar Alonso.
Secara keseluruhan, kontribusi Alonso terletak pada keputusan manajerial yang tepat, pilihan rotasi yang matang, dan pengelolaan karakter tim dalam menghadapi pertandingan sulit. Ia menunjukkan bahwa kemenangan bukan hanya soal bakat individu, melainkan hasil dari rancangan taktik, persiapan mental, dan kerja sama kolektif yang dijalankan dengan disiplin.