https://178.128.59.149/ https://68.183.7.18/ https://139.59.17.142/ https://157.245.100.46/ https://206.189.143.71/ https://137.184.47.130/ https://161.35.96.141/ https://206.189.6.23/ WARKOPTOTO WARKOPTOTO2 WARKOPTOTO3 WARKOPTOTO5 WARKOPGAMING MALUKU4D JPBOS4D MANTAPBOS
Politik Adu Domba & Awal Mula Hadir di Indonesia

Politik Adu Domba & Awal Mula Hadir di Indonesia

- Jurnalis

Selasa, 9 Juli 2024 - 12:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, koranmetro.com – Politik adu domba, juga dikenal sebagai devide et impera, telah hadir di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Strategi ini bertujuan untuk memecah belah kelompok besar menjadi kelompok kecil, sehingga memudahkan pihak yang menerapkan strategi ini untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya. Politik adu domba dilakukan dengan cara memunculkan perpecahan pada suatu daerah agar lebih mudah untuk dikuasai. Selain itu, politik adu domba juga mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi kelompok besar yang lebih kuat.

Baca Juga :  Bos Pinjol Kabur Usai Perusahaan Bangkrut, OJK Beri Peringatan Keras

Pada abad ke-15, politik adu domba merupakan strategi perang yang diterapkan oleh bangsa-bangsa kolonialis seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Prancis. Di Indonesia, jejak politik adu domba sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya saat pasukan Belanda datang ke Tanah Air. Hal ini dilakukan oleh Belanda sebagai strategi untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh penjajahan Belanda di Indonesia.

Dalam konteks politik adu domba, masyarakat Indonesia akan sering mendengar istilah ini menjelang pemilihan umum. Politik adu domba bertujuan menghancurkan atau memecah belah persatuan kelompok, sehingga mareka saling menyerang atau sama lain. Starategi ini telah memengaruhi sejarah Indonesia, terutama dalam konfilik internal seperti Perang Jawa, Perang Padri, dab Peranf Aceh, yang merupakan hasil dari politik ada domba sesama ank bangsa.

Baca Juga :  Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, Mengumumkan Keputusannya Untuk Mundur

Dengan demikan, politik adu domba telah menjadi bagian integral dari sejarah politik Indonesia, memengaruhi dinamika konfilik internal dan perjuangan kekuasaan di dalam kepuluan ini.

Berita Terkait

Pecat Jokowi dan Gibran, Bahlil, Semua Partai Berambisi Menggandeng Tokoh Terkenal
Daftar Lengkap 15 Kasus Sengketa Pilgub 2024 yang Diajukan ke Mahkamah Konstitusi
Andika-Hendi Ajukan Gugatan Hasil Pilkada Jawa Tengah ke MK
Agung Laksono Klaim Menang di Munas PMI Tandingan, Minta Pengakuan dari Kemenkumham
Doel dan Anies Menanggapi RK-Suswono yang Melaporkan KPU DKI ke DKPP
Agung Laksono Ungkap Hubungan PMI dan Pemerintah yang Tidak Optimal
Airlangga, Ketegangan Politik di Korsel Sebagai Peluang Investasi untuk Indonesia
Airin Kalah Telak di Pilgub 2024, PDIP Turunkan Yasonna untuk Menghadapi Tantangan di Banten
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 Desember 2024 - 20:52 WIB

Pecat Jokowi dan Gibran, Bahlil, Semua Partai Berambisi Menggandeng Tokoh Terkenal

Jumat, 13 Desember 2024 - 19:37 WIB

Daftar Lengkap 15 Kasus Sengketa Pilgub 2024 yang Diajukan ke Mahkamah Konstitusi

Kamis, 12 Desember 2024 - 21:36 WIB

Andika-Hendi Ajukan Gugatan Hasil Pilkada Jawa Tengah ke MK

Senin, 9 Desember 2024 - 21:45 WIB

Agung Laksono Klaim Menang di Munas PMI Tandingan, Minta Pengakuan dari Kemenkumham

Sabtu, 7 Desember 2024 - 20:50 WIB

Doel dan Anies Menanggapi RK-Suswono yang Melaporkan KPU DKI ke DKPP

Berita Terbaru

Kegiatan ini tidak hanya membantu kebutuhan sehari-hari, tetapi juga memberikan semangat kepada anak-anak untuk terus bersekolah

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Mandiri Berikan Ribuan Paket Natal, Sembako, dan Perlengkapan Sekolah

Sabtu, 21 Des 2024 - 20:21 WIB