JAKARTA, koranmetro.com – Banjir besar melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), dengan delapan kota dan kabupaten terkena dampak parah akibat hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut. Dua daerah yang paling terdampak adalah Makassar, ibu kota provinsi Sulsel, dan Soppeng, yang dilaporkan mengalami kerusakan yang cukup signifikan.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir mulai menggenangi sejumlah pemukiman pada Selasa, 19 Desember 2024, setelah hujan deras turun selama beberapa hari berturut-turut. Di Makassar, banjir menggenangi banyak kawasan, termasuk jalan utama, rumah warga, dan fasilitas publik. Beberapa titik rawan banjir seperti kawasan Panakukang dan Tamalanrea tercatat mengalami genangan yang cukup dalam.
Soppeng, yang terletak sekitar 200 kilometer dari Makassar, juga tidak luput dari terjangan banjir. Desa-desa di kecamatan Lalabata dan Marioriawa terendam, dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Sebagian besar warga di kedua daerah tersebut terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Selain Makassar dan Soppeng, banjir juga melanda beberapa wilayah lain seperti Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Maros. Dampak banjir ini juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, termasuk jembatan dan jalan yang terputus, serta menghancurkan tanaman pertanian yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Pemerintah Provinsi Sulsel bersama BPBD dan TNI/Polri terus melakukan upaya penanganan darurat, termasuk pendistribusian bantuan sembako dan peralatan evakuasi untuk warga yang terdampak. Sejumlah posko pengungsian juga telah dibuka di berbagai titik untuk memberikan tempat tinggal sementara bagi korban banjir.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun ribuan warga terpaksa mengungsi akibat terendamnya rumah dan lahan mereka. Pemerintah setempat meminta masyarakat untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.