Upaya Perlindungan Pekerja Migran Belum Maksimal, Ini Sorotan dari Menteri HAM

- Jurnalis

Jumat, 31 Januari 2025 - 20:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Dalam pernyataannya baru-baru ini,

Perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Dalam pernyataannya baru-baru ini,

JAKARTA, koranmetro.com – Perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia masih menjadi isu yang hangat diperbincangkan. Dalam pernyataannya baru-baru ini, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menyoroti bahwa upaya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri belum maksimal. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat pekerja migran adalah salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional, namun masih kerap menghadapi berbagai persoalan, mulai dari eksploitasi hingga pelanggaran hak asasi manusia.

Sorotan Menteri HAM

Dalam sebuah forum diskusi, Menteri HAM menyatakan bahwa Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah dalam memastikan perlindungan hak-hak pekerja migran di luar negeri. Beliau mengungkapkan bahwa meskipun pemerintah telah membuat berbagai kebijakan dan regulasi, implementasinya di lapangan masih menghadapi banyak tantangan.“Perlindungan pekerja migran kita masih jauh dari kata sempurna. Banyak yang belum mendapatkan hak-hak dasar mereka, baik itu gaji yang layak, perlakuan manusiawi, hingga perlindungan hukum,” ujar Menteri HAM.Beberapa persoalan utama yang menjadi sorotan adalah:

  1. Kurangnya pengawasan terhadap agen tenaga kerja: Banyak agen atau perusahaan penyalur tenaga kerja yang tidak bertanggung jawab, sehingga pekerja migran sering menjadi korban penipuan atau eksploitasi.
  2. Minimnya akses ke bantuan hukum: Ketika menghadapi masalah di negara tujuan, banyak pekerja migran yang kesulitan mendapatkan bantuan hukum karena keterbatasan informasi dan akses.
  3. Kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan: Kekerasan fisik, pelecehan seksual, dan eksploitasi kerja masih sering menimpa pekerja migran, namun penyelesaiannya sering kali berlarut-larut.
Baca Juga :  Penambahan Anggota Wantimpres & Dampaknya terhadap APBN

Data yang Menguatkan Sorotan

Berdasarkan data dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), terdapat lebih dari 4 juta pekerja migran Indonesia yang tersebar di berbagai negara, terutama di kawasan Asia dan Timur Tengah. Sayangnya, setiap tahunnya ribuan kasus pelanggaran terhadap pekerja migran dilaporkan, mulai dari pemotongan gaji secara sepihak hingga kekerasan fisik.Salah satu contoh kasus yang mencuat adalah pekerja migran yang tidak dibayar selama berbulan-bulan di negara tertentu, atau mereka yang menghadapi kekerasan dari majikan tanpa adanya proses hukum yang adil. Hal ini menunjukkan bahwa sistem perlindungan yang ada belum cukup kuat untuk melindungi mereka.

Langkah-Langkah Pemerintah

Menteri HAM menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Berbagai langkah telah diambil untuk memperkuat perlindungan bagi pekerja migran, di antaranya:

  1. Peningkatan Kerja Sama Internasional: Pemerintah terus menjalin kerja sama bilateral dengan negara-negara tujuan pekerja migran untuk memastikan adanya perlindungan hukum yang jelas bagi para pekerja.
  2. Perbaikan Regulasi Domestik: Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia menjadi dasar hukum yang lebih kuat, namun implementasinya masih membutuhkan pengawasan yang lebih baik.
  3. Peningkatan Kapasitas BP2MI: BP2MI kini memiliki peran yang lebih luas dalam memantau proses penempatan dan perlindungan pekerja migran.
  4. Program Edukasi dan Pelatihan: Pemerintah juga meningkatkan pelatihan bagi calon pekerja migran agar mereka lebih siap menghadapi tantangan di negara tujuan.
Baca Juga :  Penampakan Mobil Pensiunan TNI Melaju Tanpa Satu Ban Saat Memasuki Dermaga

Namun, Menteri HAM mengakui bahwa upaya ini belum cukup jika tidak diiringi dengan peningkatan koordinasi antarinstansi dan pengawasan yang lebih ketat.

Harapan untuk Masa Depan

Menteri HAM menekankan bahwa pekerja migran bukan hanya “pahlawan devisa,” tetapi juga warga negara Indonesia yang hak-haknya harus dijamin sepenuhnya. Beliau mendorong semua pihak, termasuk masyarakat, untuk turut aktif dalam mendukung perlindungan pekerja migran.“Kita harus melihat pekerja migran sebagai manusia, bukan sekadar penyumbang devisa. Mereka berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan bermartabat,” tambahnya.Selain itu, ada harapan agar pemerintah daerah juga ikut andil dalam memberikan edukasi dan pelatihan kepada calon pekerja migran sebelum mereka berangkat ke luar negeri. Dengan pengetahuan yang memadai, pekerja migran dapat lebih siap menghadapi tantangan dan melindungi diri mereka dari potensi eksploitasi.

Pernyataan Menteri HAM tentang belum maksimalnya perlindungan pekerja migran menjadi pengingat bahwa masih banyak yang harus diperbaiki di sistem perlindungan tenaga kerja Indonesia. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan hak-hak pekerja migran terpenuhi, baik di dalam maupun luar negeri.Pekerja migran adalah aset berharga bagi Indonesia, dan mereka layak mendapatkan perlakuan yang manusiawi, perlindungan hukum, serta keadilan. Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan masalah ini dapat segera teratasi, sehingga pekerja migran Indonesia dapat menjalankan tugas mereka dengan aman dan bermartabat.

Berita Terkait

Kemenhan Tegaskan Komitmen untuk Utamakan Alutsista Produksi Dalam Negeri
KPK Menginvestigasi Pengurus Gerindra Terkait Kasus Korupsi Bupati Situbondo
Gibran Disambut Antusias di Peringatan Harlah NU
Menko Airlangga Ajak Kampus Ciptakan Inovasi untuk Percepat Hilirisasi
Canda Menteri KP Trenggono Kini Sudah LPG Masa Masih Urus Pagar Laut
Wapres Gibran Minta Maaf atas Kesulitan Warga Mendapatkan LPG 3 Kg
Momen Spesial Makan Siang Prabowo-JK di Istana Kepresidenan, Sinergi untuk Masa Depan
Pertamina Berkomitmen Dukung Penataan Penyaluran LPG Subsidi untuk Kesejahteraan Masyarakat
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 21:27 WIB

Kemenhan Tegaskan Komitmen untuk Utamakan Alutsista Produksi Dalam Negeri

Rabu, 5 Februari 2025 - 21:14 WIB

KPK Menginvestigasi Pengurus Gerindra Terkait Kasus Korupsi Bupati Situbondo

Rabu, 5 Februari 2025 - 20:50 WIB

Gibran Disambut Antusias di Peringatan Harlah NU

Rabu, 5 Februari 2025 - 20:37 WIB

Menko Airlangga Ajak Kampus Ciptakan Inovasi untuk Percepat Hilirisasi

Rabu, 5 Februari 2025 - 20:32 WIB

Canda Menteri KP Trenggono Kini Sudah LPG Masa Masih Urus Pagar Laut

Berita Terbaru

Kepolisian Daerah (Polda) Kepri berhasil mengungkap praktik ilegal terkait pendaftaran alat komunikasi dengan menangkap seorang joki IMEI di Batam.

BISNIS

Penangkapan Joki IMEI di Batam, 42 Unit iPhone Disita

Rabu, 5 Feb 2025 - 21:37 WIB