JAKARTA, koranmetro.com – Google, raksasa teknologi dunia, kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan pegawai dengan kebijakan tunjangan yang luar biasa: membayar gaji penuh selama setahun meski pegawai tidak bekerja secara aktif di perusahaan. Program ini, yang dikenal sebagai Google.org Fellowship, memungkinkan karyawan mengambil cuti berbayar hingga 12 bulan untuk bekerja di organisasi nirlaba, mendukung misi sosial tanpa kehilangan penghasilan. Inisiatif ini menjadi sorotan karena pendekatannya yang inovatif dalam menyeimbangkan produktivitas dan dampak sosial.
Program Google.org Fellowship pertama kali diperkenalkan pada 2019 dan terus berkembang hingga 2025. Dalam skema ini, pegawai seperti insinyur, analis data, atau ahli AI dapat “nganggur” dari tugas rutin mereka di Google untuk membantu organisasi seperti Goodwill Industries atau mitra sosial lainnya. Contohnya, mereka mungkin mengembangkan strategi data untuk meningkatkan efisiensi program pelatihan kerja. Google menanggung gaji penuh—yang rata-rata mencapai Rp2 miliar per tahun untuk posisi teknis di AS—serta tunjangan kesehatan selama periode tersebut. Hingga April 2025, diperkirakan 40-60 pegawai per tahun mengikuti program ini.
Kebijakan ini lahir dari visi Google untuk mendukung karyawan mengejar passion di luar pekerjaan utama, sekaligus memberikan dampak positif bagi komunitas. Bagi pegawai, ini adalah kesempatan untuk “libur” dari rutinitas sambil tetap produktif dan aman secara finansial. Bagi yang ingin ikut, prosesnya melibatkan aplikasi internal dan seleksi ketat berdasarkan kecocokan proyek.
Dengan tunjangan ini, Google membuktikan bahwa “nganggur” bisa jadi bermakna—dan tetap menguntungkan. Program ini jadi inspirasi baru di dunia kerja modern!