Fenomena Kecurangan di Sekolah, Mendikdasmen Berencana Revitalisasi Metode Pembelajaran

- Jurnalis

Jumat, 25 April 2025 - 19:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

enteri Mu’ti menyatakan bahwa salah satu permasalahan dunia pendidikan adalah anggapan bahwa inovasi harus selalu bersifat besar dan revolusioner, padahal perubahan kecil yang konsisten

enteri Mu’ti menyatakan bahwa salah satu permasalahan dunia pendidikan adalah anggapan bahwa inovasi harus selalu bersifat besar dan revolusioner, padahal perubahan kecil yang konsisten

JAKARTA, koranmetro.com – ​Fenomena kecurangan yang terus terjadi di lingkungan sekolah menjadi perhatian serius Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Menteri Abdul Mu’ti menilai bahwa praktik-praktik tidak jujur seperti mencontek, manipulasi nilai, hingga plagiarisme merupakan gejala dari sistem pembelajaran yang kurang relevan dan tidak adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Kemendikdasmen berencana melakukan revitalisasi metode pembelajaran dengan pendekatan yang lebih inovatif dan berpusat pada siswa. Salah satu pendekatan yang diusulkan adalah penerapan metode deep learning, yang menekankan pada pemahaman mendalam, berpikir kritis, dan pembelajaran yang menyenangkan. Metode ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mengurangi tekanan yang mendorong siswa untuk melakukan kecurangan.

Baca Juga :  Prabowo Berkunjung ke Inggris untuk Audiensi dengan Raja Charles III

Selain itu, Kemendikdasmen juga menyoroti pentingnya inovasi dalam proses belajar mengajar. Menteri Mu’ti menyatakan bahwa salah satu permasalahan dunia pendidikan adalah anggapan bahwa inovasi harus selalu bersifat besar dan revolusioner, padahal perubahan kecil yang konsisten juga dapat memberikan dampak signifikan.

Baca Juga :  Viral Penangkapan Bar LGBT oleh Warga di Jaksel dan Tanggapan Polisi

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat pembangunan sumber daya manusia serta pendidikan, sesuai dengan Asta Cita Presiden. Dengan menciptakan metode pembelajaran yang lebih relevan dan adaptif, diharapkan dapat mengurangi praktik kecurangan di sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan

Berita Terkait

Kontroversi Ucapan Kasar Ahmad Sahroni, Dilaporkan ke MKD DPR atas Dugaan Pelanggaran Etik
TNI AD Ubah Ribuan Hektare Lahan Strategis Jadi Pusat Produksi MBG untuk Ketahanan Pangan Nasional
Diplomasi Prabowo, Pujian Trump yang Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global
Prabowo-Anwar, Pertemuan Hangat di Puncak Keketuaan Malaysia
Jaksa Tegaskan, Abolisi untuk Tom Lembong Tak Batalkan Proses Hukum Korupsi Impor Gula
Kunjungan Akademisi ke Istana, Dialog Ilmu Pengetahuan dan Kebijakan Negara
Perpisahan Teladan, Marsda TNI Wahyu Hidayat Sudjatmiko, Mantan Komandan Paspampres Era Jokowi yang Berpulang Selamanya
Kunjungan Gubernur Pramono Anung ke KPK, Upaya Penataan Tiang Monorel Mangkrak dan Revitalisasi Lahan RS Sumber Waras
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 12:52 WIB

Kontroversi Ucapan Kasar Ahmad Sahroni, Dilaporkan ke MKD DPR atas Dugaan Pelanggaran Etik

Jumat, 31 Oktober 2025 - 12:54 WIB

TNI AD Ubah Ribuan Hektare Lahan Strategis Jadi Pusat Produksi MBG untuk Ketahanan Pangan Nasional

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12:45 WIB

Diplomasi Prabowo, Pujian Trump yang Mengukuhkan Posisi Indonesia di Panggung Global

Minggu, 26 Oktober 2025 - 12:58 WIB

Prabowo-Anwar, Pertemuan Hangat di Puncak Keketuaan Malaysia

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:54 WIB

Jaksa Tegaskan, Abolisi untuk Tom Lembong Tak Batalkan Proses Hukum Korupsi Impor Gula

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Sneaker Digital, Tren NFT di Dunia Fashion dan Hiburan

Senin, 3 Nov 2025 - 14:52 WIB