JAKARTA, koranmetro.com – Pada acara Cisco Live US 2025 di San Diego, California, Cisco (NASDAQ: CSCO) mengumumkan sejumlah inovasi terbaru yang dirancang untuk mempercepat adopsi kecerdasan buatan (AI) secara aman di kalangan perusahaan. Dengan fokus pada infrastruktur jaringan, keamanan, observabilitas, dan kolaborasi, Cisco berupaya membantu organisasi menghadapi tantangan era AI sambil memastikan keamanan dan efisiensi.
Infrastruktur Siap AI untuk Data Center
Cisco memperkenalkan solusi komputasi dan jaringan baru untuk data center yang dioptimalkan untuk kebutuhan AI, seperti bandwidth tinggi, latensi rendah, dan efisiensi daya. Salah satu inovasi utama adalah AI PODs yang dapat dikonfigurasi untuk mendukung berbagai beban kerja AI, termasuk pelatihan dan penyesuaian model. Cisco juga memperluas kemitraannya dengan NVIDIA, dengan server Cisco UCS C845A M8 kini mendukung GPU NVIDIA RTX PRO 6000 Blackwell Server Edition.
Selain itu, Cisco meluncurkan optik 400G bidirectional (BiDi) yang memungkinkan perusahaan beralih ke jaringan 400G tanpa mengganti infrastruktur serat optik dupleks multi-mode yang ada, menawarkan efisiensi biaya dan skalabilitas.
Keamanan untuk Era AI
Keamanan menjadi prioritas utama dalam adopsi AI, mengingat ancaman siber yang semakin canggih. Cisco memperkenalkan Cisco AI Defense, solusi keamanan komprehensif yang melindungi pengembangan dan penggunaan aplikasi AI dari risiko seperti penyalahgunaan alat AI, kebocoran data, dan serangan injeksi prompt. Solusi ini memanfaatkan visibilitas jaringan Cisco untuk mendeteksi aplikasi AI yang tidak sah dan menerapkan kontrol akses yang ketat.
Cisco juga meningkatkan Hybrid Mesh Firewall dan Universal Zero Trust Network Access (ZTNA), serta meluncurkan dua firewall baru, seri 6100 dan 200, yang menawarkan performa tinggi dengan harga kompetitif. Integrasi dengan Cisco Security Cloud memungkinkan perlindungan terhadap AI agentik, memastikan keamanan di lingkungan hibrida.
Operasi Sederhana dengan AgenticOps
Untuk menyederhanakan operasi IT, Cisco meluncurkan AgenticOps, solusi berbasis AI yang meningkatkan otomatisasi dan pertahanan proaktif terhadap ancaman. Cisco AI Canvas, antarmuka generatif pertama di industri, memungkinkan kolaborasi real-time antara tim jaringan dan keamanan. Cisco AI Assistant memberikan kontrol berbasis percakapan di seluruh rangkaian produk Cisco, meningkatkan efisiensi operasional.
Cisco juga memperkenalkan Cisco Cloud Control, platform manajemen terpadu yang mencakup portfolio jaringan, keamanan, dan observabilitas, didukung oleh alat AI-native untuk pengelolaan yang lebih kohesif.
Ketahanan Digital dengan Splunk
Integrasi yang lebih mendalam antara Cisco dan Splunk memperkuat ketahanan digital perusahaan. Peningkatan pada Splunk Observability Cloud dan Splunk AppDynamics, serta integrasi dua arah dengan Cisco ThousandEyes Assurance, memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap kesehatan dan performa jaringan. Ini memungkinkan operasi digital yang lebih tangguh dan berbasis wawasan.
Transformasi Tempat Kerja Cerdas
Cisco juga memperbarui pengalaman kolaborasi dengan perangkat jaringan baru untuk kampus, cabang, dan lingkungan industri. Kamera Room Vision PTZ bertenaga AI menghadirkan pengalaman rapat yang sinematik, sementara Webex AI Agent mengotomatisasi interaksi pelanggan dengan templat khusus industri. Cisco AI Assistant untuk Webex Suite meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi alur kerja Jira.
Kemitraan Strategis dan Dampak Global
Cisco bergabung dengan EPRI Open Power AI Consortium untuk mempercepat adopsi AI dalam memperkuat jaringan listrik. Selain itu, Cisco memperkenalkan kemampuan baru bagi penyedia layanan untuk memonetisasi layanan AI. Kemitraan dengan ServiceNow juga diperdalam untuk mengintegrasikan Cisco AI Defense dengan ServiceNow SecOps, menyederhanakan manajemen risiko AI.
Cisco juga mengumumkan dana investasi global sebesar $1 miliar untuk mengembangkan solusi AI yang aman, andal, dan tepercaya, menegaskan komitmennya dalam memajukan inovasi AI.
Tantangan dan Peluang
Menurut Cisco AI Readiness Index, hanya 14% organisasi yang infrastrukturnya siap untuk AI, meskipun 89% berencana menerapkan beban kerja AI dalam dua tahun ke depan. Tantangan utama meliputi keamanan, kurangnya investasi teknologi, dan kesiapan infrastruktur. Cisco menekankan pentingnya kemitraan tepercaya dan kepemimpinan teknologi untuk mengatasi hambatan ini.
Jeetu Patel, Presiden dan Chief Product Officer Cisco, menyatakan, “Kami menyaksikan lonjakan inovasi yang belum pernah terjadi sebelumnya saat organisasi mengadopsi AI agentik untuk mengotomatisasi alur kerja dan memecahkan masalah kompleks. Cisco membangun fondasi untuk generasi AI berikutnya.”
Dengan inovasi seperti AI PODs, Cisco AI Defense, AgenticOps, dan kemitraan strategis, Cisco memposisikan diri sebagai pemimpin dalam membantu perusahaan menavigasi era AI dengan aman dan efisien. Solusi ini tidak hanya mempercepat adopsi AI tetapi juga memastikan keamanan, skalabilitas, dan ketahanan digital, membuka peluang baru bagi transformasi bisnis di seluruh dunia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi cisco.com/go/ai-defense.