BGN Tingkatkan Pelatihan Petugas Dapur MBG Pasca-Insiden Keracunan

- Jurnalis

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah Indonesia bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah Indonesia bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

JAKARTA, koranmetro.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah Indonesia bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah dan mendukung visi Indonesia Emas 2045. Namun, kasus keracunan makanan yang terjadi di beberapa daerah, seperti Bandung, Tasikmalaya, dan Cianjur, menjadi sorotan serius. Menyikapi insiden ini, Badan Gizi Nasional (BGN) berencana melatih kembali petugas dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disalurkan.

Latar Belakang Kasus Keracunan

Kasus keracunan makanan dari menu MBG pertama kali mencuat di Cianjur, Jawa Barat, pada April 2025, ketika puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan seperti mual, diare, dan pusing setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Insiden serupa kemudian terjadi di Bandung, dengan 342 siswa SMP Negeri 35 mengalami gejala keracunan pada 29 April 2025, serta di Tasikmalaya, di mana 25 siswa SD dan SMP di Kecamatan Rajapolah dilaporkan sakit. Kasus-kasus ini juga terjadi di daerah lain seperti Bombana, Sulawesi Tenggara, dan Karanganyar, Jawa Tengah, menunjukkan adanya masalah sistemik dalam pengelolaan dapur MBG.

Laboratorium kesehatan menemukan adanya bakteri seperti Staphylococcus sp., Escherichia coli, dan Salmonella sp. pada beberapa sampel makanan dan peralatan dapur, meskipun penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan. Insiden ini memicu kritik dari masyarakat dan media, termasuk laporan dari BBC yang menyoroti kelemahan dalam program MBG.

Baca Juga :  Jateng Menjadi Provinsi Ketiga Terbanyak Timbulan Sampah di Indonesia, Mencapai 5,5 Juta Ton Setiap Tahun

Langkah BGN Menangani Krisis

Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan komitmen untuk mencegah kasus serupa berulang. Salah satu langkah utama adalah melatih kembali petugas dapur umum MBG di seluruh Indonesia. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam hal:

  • Keamanan Pangan: Memahami standar higiene dan sanitasi dalam pengolahan makanan.

  • Pemeriksaan Bahan Baku: Melakukan uji organoleptik (tampilan, aroma, rasa, dan tekstur) sebelum makanan didistribusikan.

  • Manajemen Distribusi: Memastikan makanan tetap segar selama proses pengiriman dengan membatasi waktu pengantaran dan memperhatikan penyimpanan.

  • Pemantauan dan Pelaporan: Meningkatkan koordinasi dengan dinas kesehatan setempat untuk memantau kualitas makanan secara berkala.

Selain pelatihan, BGN juga memperketat prosedur distribusi makanan. Beberapa langkah yang diambil meliputi:

  1. Memperketat protokol keamanan selama pengiriman dari dapur ke sekolah.

  2. Membatasi waktu maksimal pengiriman untuk menjaga kualitas makanan.

  3. Menetapkan batas toleransi waktu antara pengiriman dan konsumsi makanan.

  4. Mewajibkan uji organoleptik sebelum makanan disajikan kepada siswa.

Evaluasi dan Pengawasan yang Diperkuat

BGN telah membentuk tim investigasi gabungan untuk meneliti penyebab keracunan dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dapur-dapur MBG. Di Bandung, misalnya, Dinas Kesehatan setempat telah memeriksa kebersihan dapur dan memberikan panduan kepada petugas. Produksi makanan di beberapa dapur, seperti di SPPG Limbangansari, Cianjur, juga dihentikan sementara hingga hasil uji laboratorium selesai.

Baca Juga :  Kasus Korupsi Pertamina, Kejagung Geledah Kediaman Riza Chalid

Pemerintah Kota Bandung, melalui Wali Kota Muhammad Farhan, menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat. Ia juga mendorong edukasi kepada siswa untuk tidak mengonsumsi makanan yang berbau atau tampak tidak segar. Sementara itu, DPR melalui Komisi IX meminta audit menyeluruh terhadap vendor MBG dan penegakan sanksi jika ditemukan kelalaian.

Menuju Program MBG yang Lebih Aman

Meskipun menghadapi tantangan, BGN tetap optimistis dengan target menjangkau 6 juta penerima manfaat MBG hingga Agustus 2025. Pelatihan ulang petugas dapur diharapkan menjadi langkah preventif yang efektif untuk meminimalkan risiko keracunan di masa depan. Dadan Hindayana menegaskan, “Kami menargetkan nol insiden keracunan di lapangan. Seluruh tim BGN berkomitmen bekerja lebih keras dan cermat.”

Kasus keracunan ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada kuantitas makanan yang disalurkan, tetapi juga pada kualitas dan keamanannya. Dengan pelatihan yang lebih baik, pengawasan yang ketat, dan kerja sama lintas instansi, program MBG diharapkan dapat kembali memperoleh kepercayaan masyarakat dan memberikan manfaat nyata bagi generasi muda Indonesia.

Berita Terkait

Skema Pengoplosan Elpiji Subsidi, Peran Oknum Sales dalam Pengumpulan Bahan Baku
Solidaritas untuk Prabowo: Agum-Wiranto dan Purnawirawan TNI-Polri Berkumpul
19 Narapidana yang Terjerat Miras Oplosan Kembali ke Lapas Bukittinggi
Rasio Penerimaan RI 2025 Diprediksi Anjlok Menurut Bank Dunia, Utang Menjadi Problematika
Kuasa Hukum Jokowi Tidak Menghadirkan Ijazah dalam Sidang di PN Solo
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Direvisi Bank Dunia Menjadi 4,7%
Fenomena Kecurangan di Sekolah, Mendikdasmen Berencana Revitalisasi Metode Pembelajaran
Penunjukan Jubir Baru Prabowo, Langkah Strategis Atasi Krisis Komunikasi Istana?
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 6 Mei 2025 - 14:57 WIB

BGN Tingkatkan Pelatihan Petugas Dapur MBG Pasca-Insiden Keracunan

Senin, 5 Mei 2025 - 14:31 WIB

Skema Pengoplosan Elpiji Subsidi, Peran Oknum Sales dalam Pengumpulan Bahan Baku

Minggu, 4 Mei 2025 - 22:41 WIB

Solidaritas untuk Prabowo: Agum-Wiranto dan Purnawirawan TNI-Polri Berkumpul

Sabtu, 3 Mei 2025 - 21:23 WIB

19 Narapidana yang Terjerat Miras Oplosan Kembali ke Lapas Bukittinggi

Kamis, 1 Mei 2025 - 20:59 WIB

Rasio Penerimaan RI 2025 Diprediksi Anjlok Menurut Bank Dunia, Utang Menjadi Problematika

Berita Terbaru

Trent Alexander-Arnold resmi meninggalkan Liverpool setelah menghabiskan lebih dari satu dekade membela klub masa kecilnya.

Liga Inggris

Alexander-Arnold Tinggalkan Liverpool dengan Jejak Luar Biasa Hebat

Selasa, 6 Mei 2025 - 18:51 WIB

Dalam era teknologi yang terus berkembang, kebutuhan akan sistem operasi (OS) yang adaptif dan personal semakin meningkat.

Aplikasi & OS

PerOS, Sistem Operasi Cerdas yang Menyesuaikan Diri dengan Pengguna

Senin, 5 Mei 2025 - 20:59 WIB