Bom Rusia Hantam Apartemen di Kharkiv, Ukraina Puluhan Terluka dan Kerusakan Luas

- Jurnalis

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebuah serangan bom yang diduga dilancarkan oleh pasukan Rusia menghantam kompleks apartemen di kota Kharkiv, Ukraina pada pagi hari ini, menimbulkan kerusakan luas dan menyebabkan puluhan orang terluka.

Sebuah serangan bom yang diduga dilancarkan oleh pasukan Rusia menghantam kompleks apartemen di kota Kharkiv, Ukraina pada pagi hari ini, menimbulkan kerusakan luas dan menyebabkan puluhan orang terluka.

JAKARTA, koranmetro.com – Sebuah serangan bom yang diduga dilancarkan oleh pasukan Rusia menghantam kompleks apartemen di kota Kharkiv, Ukraina pada pagi hari ini, menimbulkan kerusakan luas dan menyebabkan puluhan orang terluka. Serangan ini merupakan bagian dari eskalasi konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia, yang telah mengakibatkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Menurut laporan awal, serangan tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat, saat banyak penghuni apartemen sedang memulai aktivitas harian mereka. Ledakan besar mengguncang area pemukiman yang padat penduduk, meruntuhkan sebagian besar bangunan dan mengakibatkan kebakaran hebat yang melanda beberapa unit apartemen.

Pihak berwenang setempat melaporkan bahwa setidaknya 30 orang terluka dalam serangan ini, dengan beberapa di antaranya dalam kondisi kritis. Tim penyelamat dan pemadam kebakaran segera dikerahkan untuk mencari korban di bawah puing-puing bangunan dan mengendalikan api yang terus berkobar.

“Saat ini, kami masih melakukan pencarian dan evakuasi di lokasi kejadian. Kami berusaha secepat mungkin untuk menyelamatkan mereka yang terjebak dan memberikan perawatan medis kepada mereka yang terluka,” ujar Yuriy Ivanov, kepala layanan darurat Kharkiv, dalam konferensi pers.

Baca Juga :  Serangan Dini Hari Yang Mengguncang Kyiv, Ukraina Duga Rusia Menggunakan Rudal Korea

Serangan ini mendapat kecaman keras dari komunitas internasional. Pemerintah Ukraina telah mengutuk tindakan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan menyerukan kepada komunitas global untuk memberikan dukungan lebih lanjut kepada negara mereka dalam menghadapi agresi militer.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengeluarkan pernyataan melalui media sosial, menyatakan, “Serangan terhadap warga sipil tidak dapat diterima. Kami akan terus melawan agresi ini dan kami meminta dukungan dari seluruh dunia untuk menghentikan kekerasan yang terus-menerus mengancam nyawa dan keamanan rakyat kami.”

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia membantah terlibat dalam serangan tersebut, menyebutnya sebagai propaganda yang tidak berdasar dan menuduh Ukraina melakukan provokasi. Namun, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa serangan tersebut kemungkinan besar dilakukan dengan senjata berat yang hanya bisa dioperasikan oleh pasukan militer.

Baca Juga :  AS Beberkan Syarat Utama untuk Hentikan Serangan terhadap Houthi di Yaman

Serangan ini merupakan salah satu dari serangkaian eskalasi kekerasan yang terjadi di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir, dengan dampak yang semakin merugikan kehidupan sehari-hari warga sipil. Selain kerusakan infrastruktur dan korban jiwa, krisis kemanusiaan terus meningkat dengan ribuan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Komunitas internasional, termasuk PBB dan berbagai organisasi kemanusiaan, telah menyerukan gencatan senjata dan memfokuskan upaya mereka untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak konflik. Bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal sementara, sedang didistribusikan untuk mendukung mereka yang membutuhkan di wilayah-wilayah yang terkena dampak.

Dengan ketegangan yang terus meningkat, situasi di Kharkiv dan di seluruh Ukraina tetap menjadi perhatian utama dunia internasional, dengan harapan bahwa upaya diplomatik dapat mengurangi dampak dari konflik yang berkepanjangan ini.

Berita Terkait

Jaringan Listrik di Spanyol-Portugal Mulai Pulih Usai Mati Total
Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari
Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel
Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus
Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur
Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri
Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan dalam Peti pada Pukul 8 Malam Waktu Vatikan
Filipina-AS Latihan Perang Besar-besaran di Laut China Selatan
Berita ini 15 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 29 April 2025 - 14:02 WIB

Jaringan Listrik di Spanyol-Portugal Mulai Pulih Usai Mati Total

Senin, 28 April 2025 - 21:18 WIB

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Minggu, 27 April 2025 - 19:09 WIB

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sabtu, 26 April 2025 - 19:00 WIB

Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus

Jumat, 25 April 2025 - 19:36 WIB

Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur

Berita Terbaru

Jaringan listrik di kawasan Iberia — mencakup Spanyol dan Portugal — dilaporkan mulai berangsur pulih setelah mengalami pemadaman listrik total pada awal pekan ini.

INTERNASIONAL

Jaringan Listrik di Spanyol-Portugal Mulai Pulih Usai Mati Total

Selasa, 29 Apr 2025 - 14:02 WIB

Pada 29 April 2025, Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia mengeluarkan putusan penting terkait Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Uncategorized

MK, Keributan Digital Bukan Delik Pidana UU ITE

Selasa, 29 Apr 2025 - 12:34 WIB

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Tak Selalu Negatif, 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gula yang Perlu Diketahui

Senin, 28 Apr 2025 - 21:47 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk membuka jalur negosiasi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari.

INTERNASIONAL

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Senin, 28 Apr 2025 - 21:18 WIB