JAKARTA, koranmetro.com – Dalam perkembangan terbaru kasus dugaan penipuan yang melibatkan influencer Doni Salmanan, Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengumumkan penyitaan sejumlah aset miliknya. Penyitaan ini mencakup uang tunai sebesar Rp 7,5 miliar dan beberapa mobil mewah yang diperkirakan bernilai ratusan juta rupiah.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, mengungkapkan bahwa penyitaan dilakukan sebagai bagian dari proses hukum yang sedang berlangsung. “Kami telah menyita aset-aset ini untuk memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dalam penggunaan dana dan untuk memudahkan proses penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya dalam konferensi pers hari ini.
Doni Salmanan, yang dikenal luas sebagai influencer dan pebisnis online, dituduh terlibat dalam skema investasi bodong yang merugikan banyak orang. Laporan menyebutkan bahwa ribuan orang telah menjadi korban, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Dalam proses penyitaan, Kejaksaan Agung juga berencana untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap aset lainnya yang mungkin terkait dengan kasus ini. “Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk mengidentifikasi dan menyita aset-aset yang diduga diperoleh dari kegiatan ilegal,” tambah Ketut.
Reaksi dari publik pun beragam. Banyak netizen menyambut baik langkah ini sebagai upaya untuk menegakkan keadilan, sementara yang lain berharap agar tindakan tegas juga diambil terhadap pihak-pihak lain yang terlibat dalam skema serupa.
Sementara itu, Doni Salmanan yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan, belum memberikan komentar resmi terkait penyitaan asetnya. Tim kuasa hukumnya menyatakan bahwa mereka akan mematuhi proses hukum yang berlaku dan berharap agar klien mereka mendapatkan keadilan.
Kasus ini menjadi perhatian luas di media sosial dan kalangan masyarakat, menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap investasi yang menjanjikan keuntungan cepat. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan melakukan penelitian sebelum berinvestasi.
Dengan langkah penyitaan ini, diharapkan kasus serupa dapat diminimalisir di masa depan, serta memberikan pelajaran bagi masyarakat mengenai risiko dalam dunia investasi.