JAKARTA, koranmetro.com – Kampung Kerukunan di Ciamis dikenal dengan tradisi uniknya, yaitu memandikan patung dewa-dewi. Tradisi ini merupakan bagian dari ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk menghormati dan merayakan keberadaan dewa-dewi dalam kepercayaan mereka.
Latar Belakang Tradisi
Masyarakat Kampung Kerukunan meyakini bahwa ritual memandikan patung dewa-dewi memiliki makna spiritual yang dalam. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala, biasanya menjelang perayaan hari besar keagamaan. Proses memandikan patung dilakukan dengan penuh penghormatan dan keikhlasan, menggunakan air yang sudah didoakan dan berbagai macam bunga sebagai simbol kesucian.
Proses Ritual
Ritual ini dimulai dengan persiapan yang matang. Masyarakat berkumpul di tempat pemujaan, membawa berbagai perlengkapan seperti air, bunga, dan alat untuk membersihkan patung. Patung dewa-dewi dibersihkan dengan lembut, dan setiap langkah diiringi dengan doa dan mantra. Suasana khidmat dan penuh rasa syukur menyelimuti kegiatan ini, menciptakan rasa persatuan di antara warga.
Makna Sosial dan Budaya
Tradisi ini tidak hanya memiliki dimensi spiritual, tetapi juga berfungsi sebagai ajang silaturahmi antarwarga. Melalui ritual ini, masyarakat Kampung Kerukunan memperkuat ikatan sosial dan budaya mereka. Selain itu, kegiatan ini turut menarik perhatian wisatawan yang ingin menyaksikan keunikan budaya lokal.
Menyelami tradisi memandikan patung dewa-dewi di Kampung Kerukunan Ciamis menawarkan wawasan mendalam tentang keanekaragaman budaya dan spiritualitas masyarakat Indonesia. Tradisi ini merupakan contoh nyata bagaimana nilai-nilai budaya dan agama dapat bersinergi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terus melestarikan tradisi ini, masyarakat berharap dapat mempertahankan identitas budaya mereka dan menyebarkan pesan perdamaian serta kerukunan di tengah masyarakat.