Militer AS Lakukan 15 Serangan Strategis Terhadap Houthi di Yaman

- Jurnalis

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 15:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Militer Amerika Serikat (AS) baru-baru ini meluncurkan 15 serangan udara strategis yang menargetkan kelompok Houthi di Yaman.

Militer Amerika Serikat (AS) baru-baru ini meluncurkan 15 serangan udara strategis yang menargetkan kelompok Houthi di Yaman.

JAKARTA, koranmetro.com – Militer Amerika Serikat (AS) baru-baru ini meluncurkan 15 serangan udara strategis yang menargetkan kelompok Houthi di Yaman. Tindakan ini merupakan respons terhadap peningkatan ketegangan di kawasan yang telah lama dilanda konflik, serta upaya untuk mendukung sekutu regional dan menjaga stabilitas di Timur Tengah. Serangan ini mencerminkan komitmen AS dalam melindungi kepentingan nasionalnya dan mendorong perdamaian di kawasan tersebut.

Latar Belakang Konflik Yaman

Konflik di Yaman dimulai pada tahun 2014, ketika kelompok Houthi, yang didukung oleh Iran, merebut ibu kota Sanaa dan menggulingkan pemerintah yang diakui secara internasional. Sejak saat itu, negara tersebut telah terjebak dalam perang saudara yang brutal, yang melibatkan intervensi militer dari koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi. Situasi ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang parah, dengan jutaan warga sipil terjebak dalam penderitaan akibat serangan dan blokade.

Detail Serangan

Serangan yang dilakukan oleh militer AS berfokus pada infrastruktur militer dan logistik Houthi yang dianggap dapat mengancam keamanan kawasan. Meskipun rincian spesifik tentang lokasi serangan belum dipublikasikan, sumber-sumber militer mengungkapkan bahwa tujuan utama adalah untuk mengurangi kemampuan tempur kelompok tersebut dan melindungi sekutu-sekutu AS di wilayah tersebut, termasuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Baca Juga :  KJRI Los Angeles Ungkap 97 WNI Terdampak Kebakaran California

Taktik dan Teknologi yang Digunakan

Militer AS menggunakan berbagai teknologi canggih dalam serangan ini, termasuk pesawat tempur yang dilengkapi dengan sistem senjata presisi tinggi. Penggunaan drone juga diperkirakan menjadi bagian dari operasi ini, mengingat efektivitasnya dalam melakukan serangan tanpa risiko besar terhadap personel di lapangan.

Reaksi dan Dampak

Tindakan militer AS ini mendapat beragam reaksi dari berbagai pihak. Pemerintah Yaman dan sekutunya menyambut positif serangan tersebut sebagai langkah untuk menekan Houthi dan mengembalikan stabilitas di negara yang dilanda perang ini. Namun, kelompok Houthi dan sekutunya mengecam serangan tersebut, menganggapnya sebagai agresi yang melanggar kedaulatan Yaman.

Krisis Kemanusiaan yang Berlanjut

Meskipun serangan ini bertujuan untuk mengurangi ancaman dari Houthi, krisis kemanusiaan di Yaman tetap menjadi perhatian utama. Pertempuran yang berlanjut, bersama dengan blokade dan serangan udara, telah menyebabkan jutaan orang kehilangan akses terhadap makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. Banyak organisasi kemanusiaan mendesak untuk mengakhiri konflik dan memberikan bantuan kepada warga sipil yang sangat membutuhkan.

Baca Juga :  Fenomena Akiya, Jutaan Rumah Kosong di Jepang Dijual Murah

Komitmen AS untuk Stabilitas Regional

Dengan melancarkan serangan ini, AS menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga stabilitas di Timur Tengah dan melindungi sekutu-sekutunya. Di samping itu, ini juga menunjukkan keinginan AS untuk mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang dianggap mengancam keamanan regional.

Diplomasi dan Penyelesaian Konflik

Di sisi lain, banyak pengamat berpendapat bahwa solusi jangka panjang untuk konflik Yaman tidak dapat dicapai hanya melalui tindakan militer. Diplomasi dan negosiasi menjadi kunci untuk mengakhiri perang dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. AS, bersama dengan negara-negara lain, diharapkan dapat berperan aktif dalam proses perdamaian di Yaman.

Militer AS melakukan 15 serangan strategis terhadap Houthi di Yaman sebagai respons terhadap ketegangan yang meningkat di kawasan. Tindakan ini mencerminkan komitmen AS untuk melindungi sekutu-sekutunya dan menjaga stabilitas di Timur Tengah. Namun, situasi kemanusiaan di Yaman tetap menjadi tantangan besar, dan upaya diplomasi sangat diperlukan untuk mencapai penyelesaian yang damai. Dengan dinamika konflik yang terus berubah, harapan akan masa depan Yaman yang damai masih bergantung pada kemampuan semua pihak untuk berkompromi dan bekerja menuju solusi yang berkelanjutan.

Berita Terkait

Kala Tentara Sudan Deklarasi Rebut Ibu Kota Khartoum
MUI soal Sutradara No Other Land Diserang Israel
PM Egede Kecam Rencana Delegasi AS ke Greenland, Sangat Agresif
Gelombang Demo Protes Penangkapan Wali Kota Istanbul Meluas
2 Juta Warga di Gaza Kelaparan Imbas Kebrutalan Israel
AS Beberkan Syarat Utama untuk Hentikan Serangan terhadap Houthi di Yaman
Doa Ribuan Orang Buenos Aires untuk Paus Fransiskus
AS Setop Selidiki Putin soal Invasi ke Ukraina, Langkah Diplomasi atau Taktik Politik?
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Maret 2025 - 14:07 WIB

Kala Tentara Sudan Deklarasi Rebut Ibu Kota Khartoum

Selasa, 25 Maret 2025 - 13:44 WIB

MUI soal Sutradara No Other Land Diserang Israel

Senin, 24 Maret 2025 - 19:52 WIB

PM Egede Kecam Rencana Delegasi AS ke Greenland, Sangat Agresif

Minggu, 23 Maret 2025 - 19:25 WIB

Gelombang Demo Protes Penangkapan Wali Kota Istanbul Meluas

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:53 WIB

2 Juta Warga di Gaza Kelaparan Imbas Kebrutalan Israel

Berita Terbaru

Tentara Nasional Sudan, yang dikenal sebagai Sudanese Armed Forces (SAF), mendeklarasikan keberhasilan mereka merebut kembali ibu kota Khartoum dari kendali paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

INTERNASIONAL

Kala Tentara Sudan Deklarasi Rebut Ibu Kota Khartoum

Kamis, 27 Mar 2025 - 14:07 WIB