Politik Adu Domba & Awal Mula Hadir di Indonesia

- Jurnalis

Selasa, 9 Juli 2024 - 12:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, koranmetro.com – Politik adu domba, juga dikenal sebagai devide et impera, telah hadir di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Strategi ini bertujuan untuk memecah belah kelompok besar menjadi kelompok kecil, sehingga memudahkan pihak yang menerapkan strategi ini untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya. Politik adu domba dilakukan dengan cara memunculkan perpecahan pada suatu daerah agar lebih mudah untuk dikuasai. Selain itu, politik adu domba juga mencegah kelompok-kelompok kecil untuk bersatu menjadi kelompok besar yang lebih kuat.

Baca Juga :  Denny Cagur Klarifikasi Terkait Video Promosi Judi Online yang Viral

Pada abad ke-15, politik adu domba merupakan strategi perang yang diterapkan oleh bangsa-bangsa kolonialis seperti Spanyol, Portugis, Belanda, Inggris, dan Prancis. Di Indonesia, jejak politik adu domba sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tepatnya saat pasukan Belanda datang ke Tanah Air. Hal ini dilakukan oleh Belanda sebagai strategi untuk mempertahankan kekuasaan dan pengaruh penjajahan Belanda di Indonesia.

Dalam konteks politik adu domba, masyarakat Indonesia akan sering mendengar istilah ini menjelang pemilihan umum. Politik adu domba bertujuan menghancurkan atau memecah belah persatuan kelompok, sehingga mareka saling menyerang atau sama lain. Starategi ini telah memengaruhi sejarah Indonesia, terutama dalam konfilik internal seperti Perang Jawa, Perang Padri, dab Peranf Aceh, yang merupakan hasil dari politik ada domba sesama ank bangsa.

Baca Juga :  Donald Trump Sukses Menang Pilpres AS 2024 dengan Lebih dari 270 Suara Elektoral

Dengan demikan, politik adu domba telah menjadi bagian integral dari sejarah politik Indonesia, memengaruhi dinamika konfilik internal dan perjuangan kekuasaan di dalam kepuluan ini.

Berita Terkait

Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat
Menteri PU, Sekolah Rakyat Gratis Prabowo Akan Didirikan di 100 Lokasi
Alasan di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Hingga Oktober 2025
Yasonna Laoly dan Tokoh PDIP Lainnya Hadiri Pertemuan di Rumah Megawati
Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu
Kepala Daerah PDIP Belum Gabung, Tapi Seragam dan Koper Sudah Standby di Akmil
Megawati Minta Kepala Daerah PDIP Tidak Korupsi dan Mainkan Anggaran
Budi Arie Akui Mau Bertemu Jokowi Usai Reshuffle Kabinet Prabowo
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 2 Mei 2025 - 21:11 WIB

Jika Menang Pemilu, Koalisi Partai Islam Bangladesh Siap Terapkan Syariat

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:22 WIB

Menteri PU, Sekolah Rakyat Gratis Prabowo Akan Didirikan di 100 Lokasi

Kamis, 6 Maret 2025 - 20:45 WIB

Alasan di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS 2024 Hingga Oktober 2025

Minggu, 23 Februari 2025 - 20:19 WIB

Yasonna Laoly dan Tokoh PDIP Lainnya Hadiri Pertemuan di Rumah Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 - 20:40 WIB

Instruksi Tunda Retret, Tapi Beberapa Kepala Daerah PDIP Sudah Bergabung Lebih Dulu

Berita Terbaru

Presiden Donald Trump mengumumkan pengiriman 800 pasukan Garda Nasional ke Washington, D.C., dengan alasan mengatasi gelombang kekerasan oleh “gangster dan kriminal berdarah dingin” yang konon merajalela di ibu kota AS.

INTERNASIONAL

Diperintah Trump, 800 Pasukan Garda Nasional AS Siaga Usir Gangster

Jumat, 15 Agu 2025 - 18:15 WIB