Unpad Lakukan Evaluasi Program PPDS FK Terkait Kasus Pemerkosaan Priguna di RSHS

- Jurnalis

Sabtu, 12 April 2025 - 20:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, koranmetro.com – Universitas Padjadjaran (Unpad) telah memutuskan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) setelah terjadinya kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan salah satu dokter residen anestesi, Priguna Anugerah, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kasus ini telah menarik perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat serta institusi terkait.

Kasus ini bermula ketika Priguna Anugerah diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap pendamping pasien di RSHS. Kejadian ini memicu kecaman luas dan menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan dan perlindungan pasien di rumah sakit. Dalam tanggapannya, Unpad menyatakan bahwa mereka menghormati keputusan Kementerian Kesehatan yang memutuskan untuk menghentikan sementara program PPDS anestesi di RSHS sebagai langkah awal untuk menyikapi situasi ini.

Baca Juga :  Keberhasilan Polairud Baharkam Polri, 8 Kapal Asing Penangkap Ikan Ditangkap Sepanjang 2024

Kasus ini tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga pada reputasi institusi pendidikan dan rumah sakit. Unpad berencana untuk memperkuat program pelatihan etika dan perlindungan pasien dalam kurikulum PPDS mereka. Selain itu, mereka juga akan melakukan audit terhadap sistem pengawasan dan perlindungan pasien di RSHS untuk memastikan bahwa semua pasien merasa aman dan terlindungi saat menerima perawatan.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan Wanita Cirebon Jadi Korban Oknum Polisi

Kasus pemerkosaan yang melibatkan dokter residen di RSHS ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan pasien dan tanggung jawab profesional dalam dunia medis. Unpad berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang diperlukan agar kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan tetap terjaga. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang dan semua pasien dapat menerima perawatan dengan aman dan nyaman.

Berita Terkait

Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024
Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit
Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka
Skandal Suap CPO, Tiga Hakim PN Jakarta Terseret Dugaan Uang Rp 22,5 Miliar
Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat
Prabowo di Mesir, Membangun Jembatan Emas Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir
Dugaan Pemalsuan Surat dan Stempel, Bupati Tasikmalaya Melaporkan Wabup
Allo Bank Mengantongi Laba Rp467 Miliar di 2024, Nasabah Mencapai 11,9 Juta
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 20:09 WIB

Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024

Selasa, 15 April 2025 - 21:22 WIB

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit

Senin, 14 April 2025 - 13:00 WIB

Skandal Suap CPO, Tiga Hakim PN Jakarta Terseret Dugaan Uang Rp 22,5 Miliar

Minggu, 13 April 2025 - 20:40 WIB

Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat

Minggu, 13 April 2025 - 13:34 WIB

Prabowo di Mesir, Membangun Jembatan Emas Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir

Berita Terbaru