Usai Gerudukan Rapat RUU TNI, Kantor KontraS Didatangi Orang Tak Dikenal

- Jurnalis

Minggu, 16 Maret 2025 - 15:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polisi saat ini tengah menyelidiki laporan terkait dan akan meningkatkan pengamanan di sekitar kantor KontraS guna mencegah kemungkinan gangguan lebih lanjut

Polisi saat ini tengah menyelidiki laporan terkait dan akan meningkatkan pengamanan di sekitar kantor KontraS guna mencegah kemungkinan gangguan lebih lanjut

JAKARTA, koranmetro.com – Kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) didatangi oleh orang tak dikenal tak lama setelah organisasi tersebut mengkritik rancangan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) dalam sebuah rapat publik. Insiden ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan aktivis mengenai potensi intimidasi terhadap kelompok yang vokal dalam mengawasi isu hak asasi manusia dan reformasi militer.

Menurut keterangan dari pihak KontraS, orang tak dikenal itu terlihat mondar-mandir di sekitar kantor mereka pada malam hari dan sempat berusaha mengintip ke dalam gedung. Beberapa staf yang masih berada di lokasi merasa curiga dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak keamanan. Hingga saat ini, motif kedatangan orang tersebut masih belum diketahui, tetapi KontraS menganggapnya sebagai bentuk tekanan yang berkaitan dengan sikap kritis mereka terhadap beberapa pasal dalam revisi RUU TNI.

Baca Juga :  Meski Damai, Polisi Tetap Usut Kasus Pria Pemaksa Siswa Sujud-Menggongong

Dalam pernyataannya, KontraS menegaskan bahwa mereka akan tetap menyuarakan aspirasi masyarakat terkait potensi dampak negatif dari revisi UU TNI, termasuk soal kemungkinan kembalinya militer ke ranah sipil. Mereka juga meminta pihak berwenang untuk mengusut kejadian ini dan memastikan perlindungan terhadap organisasi masyarakat sipil yang aktif dalam advokasi hak asasi manusia.

Baca Juga :  Eks Anak Buah Tom Lembong Diperiksa Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Gula

Polisi saat ini tengah menyelidiki laporan terkait dan akan meningkatkan pengamanan di sekitar kantor KontraS guna mencegah kemungkinan gangguan lebih lanjut. Sementara itu, berbagai organisasi masyarakat sipil turut menyuarakan solidaritas mereka terhadap KontraS, menyerukan pentingnya kebebasan berekspresi dan perlindungan terhadap aktivis yang bekerja demi kepentingan publik.

Berita Terkait

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili
Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat
Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024
Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit
Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka
Skandal Suap CPO, Tiga Hakim PN Jakarta Terseret Dugaan Uang Rp 22,5 Miliar
Gadis 12 Tahun Korban Kekerasan Seksual di Makassar Berhasil Kabur Saat Pelaku Salat Jumat
Prabowo di Mesir, Membangun Jembatan Emas Kemitraan Strategis Indonesia-Mesir
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 20:02 WIB

Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili

Jumat, 18 April 2025 - 12:19 WIB

Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat

Rabu, 16 April 2025 - 20:09 WIB

Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024

Selasa, 15 April 2025 - 21:22 WIB

Duta Palma Group Dituduh Merugikan Negara Rp 4,7 Triliun dalam Kasus Pengolahan Kelapa Sawit

Selasa, 15 April 2025 - 14:10 WIB

Prabowo Sambut Wakil PM Rusia Denis Manturov di Istana Merdeka

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB