JAKARTA, koranmetro.com – Dalam dunia politik yang sering kali dipenuhi dengan konflik dan perpecahan, sosok-sosok seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Muhaimin Iskandar hadir sebagai inspirasi yang mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. Kedua tokoh ini tidak hanya dikenal karena kontribusi mereka dalam memajukan bangsa, tetapi juga karena sikap dan pandangan mereka yang menekankan pentingnya untuk tidak menghakimi orang lain.
1. Gus Dur: Pendekatan Humanis dalam Politik
Gus Dur, sebagai Presiden Republik Indonesia ke-4, dikenal sebagai pemimpin yang peduli pada kebebasan berpendapat dan hak asasi manusia. Filosofi politiknya yang humanis mencerminkan keyakinan bahwa setiap individu memiliki martabat yang harus dihormati. Ia sering kali menekankan pentingnya dialog dan pengertian antar kelompok yang berbeda. Gus Dur percaya bahwa tindakan menghakimi orang lain hanya akan menambah perpecahan dan menghalangi upaya untuk membangun masyarakat yang harmonis.Dengan gaya kepemimpinan yang santai dan humoris, Gus Dur mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai kalangan, termasuk mereka yang memiliki pandangan berbeda. Pendekatannya yang inklusif menunjukkan bahwa politik bukanlah tentang kekuasaan semata, tetapi juga tentang menciptakan ruang bagi semua orang untuk didengar dan dihargai.
2. Muhaimin Iskandar: Meneruskan Warisan Toleransi
Muhaimin Iskandar, yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), adalah salah satu murid dan pengagum Gus Dur. Ia meneruskan semangat toleransi dan kebersamaan yang diajarkan oleh Gus Dur. Dalam berbagai kesempatan, Muhaimin selalu menekankan pentingnya dialog dan kerja sama antar berbagai elemen masyarakat. Ia percaya bahwa perbedaan pandangan adalah hal yang wajar, dan yang terpenting adalah bagaimana kita merespons perbedaan tersebut dengan sikap saling menghormati.Muhaimin juga menekankan bahwa penghakiman terhadap orang lain hanya akan memperburuk situasi. Dalam pandangannya, setiap orang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda, dan kita tidak bisa langsung menilai tindakan atau pandangan mereka tanpa memahami konteks yang ada.
3. Nilai-Nilai yang Harus Diteruskan
Kedua tokoh ini mengajarkan kita bahwa dalam berpolitik, sikap saling menghormati dan tidak menghakimi adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Dalam konteks politik Indonesia yang sering kali dibayangi oleh konflik dan perpecahan, pelajaran ini menjadi semakin relevan.Dengan mengedepankan dialog dan pengertian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan damai. Menghindari penghakiman terhadap orang lain memungkinkan kita untuk melihat berbagai sudut pandang dan menemukan solusi yang lebih baik untuk tantangan yang dihadapi masyarakat.
Gus Dur dan Muhaimin Iskandar adalah contoh nyata dari pemimpin yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam politik. Dengan mengajarkan kita untuk tidak menghakimi orang lain, mereka telah memberikan inspirasi yang berharga bagi generasi penerus. Dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik, mari kita teruskan warisan mereka dengan mengedepankan toleransi, dialog, dan saling menghormati. Melalui sikap ini, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan Indonesia yang lebih bersatu dan harmonis.