Kala Tentara Sudan Deklarasi Rebut Ibu Kota Khartoum

- Jurnalis

Kamis, 27 Maret 2025 - 14:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tentara Nasional Sudan, yang dikenal sebagai Sudanese Armed Forces (SAF), mendeklarasikan keberhasilan mereka merebut kembali ibu kota Khartoum dari kendali paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

Tentara Nasional Sudan, yang dikenal sebagai Sudanese Armed Forces (SAF), mendeklarasikan keberhasilan mereka merebut kembali ibu kota Khartoum dari kendali paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

JAKARTA, koranmetro.com – Tentara Nasional Sudan, yang dikenal sebagai Sudanese Armed Forces (SAF), mendeklarasikan keberhasilan mereka merebut kembali ibu kota Khartoum dari kendali paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Deklarasi ini disampaikan oleh Panglima SAF, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, dari dalam Istana Kepresidenan yang baru saja direbut, menandai kemenangan simbolis setelah hampir dua tahun konflik berdarah yang dimulai pada April 2023.

Latar Belakang Konflik

Perang saudara di Sudan meletus antara SAF di bawah al-Burhan dan RSF yang dipimpin Mohamed Hamdan Dagalo (Hemedti) akibat perebutan kekuasaan pasca-kudeta 2021. Khartoum, sebagai pusat politik dan ekonomi, menjadi medan pertempuran utama. RSF menguasai sebagian besar ibu kota sejak awal konflik, memaksa SAF mendirikan ibu kota sementara di Port Sudan. Namun, dalam setahun terakhir, SAF melakukan serangan balik bertahap, merebut kembali wilayah strategis seperti Omdurman, Bahri, dan akhirnya Istana Kepresidenan pada 21 Maret 2025.

Baca Juga :  46 WNI Korban TPPO di Myanmar Dipulangkan, Salah Satunya Eks Anggota DPRD

Puncak Kemenangan di Khartoum

Deklarasi “Khartoum telah bebas” oleh al-Burhan terjadi setelah SAF mengambil alih Bandara Internasional Khartoum dan markas besar RSF di Jabal Aulia pada 25-26 Maret 2025. Video yang beredar menunjukkan al-Burhan berjalan bersama pasukan di istana, mencium tanah sebagai simbol kemenangan, sementara warga di beberapa distrik seperti Burri menyambut tentara dengan sorak sorai “Satu tentara, satu rakyat.” SAF juga merebut kembali kantor pusat Bank Sentral dan Dinas Intelijen Umum, menegaskan dominasi mereka atas kota tiga sungai ini.

Dampak dan Tantangan ke Depan

Kemenangan ini mengakhiri hampir dua tahun pendudukan RSF di Khartoum, yang telah menyebabkan lebih dari 61.000 kematian di negara bagian ini saja dan mengungsikan 12,8 juta orang secara nasional. Kontrol atas bandara membuka peluang pengiriman bantuan kemanusiaan, sangat krusial mengingat krisis kelaparan melanda jutaan warga. Namun, perang belum usai. RSF mundur ke barat, khususnya Darfur, dan bersumpah melanjutkan pertempuran serta membentuk pemerintahan paralel—langkah yang ditolak SAF dan sebagian komunitas internasional.

Baca Juga :  Prabowo Bertemu Presiden Mesir di Istana Kepresidenan Al Ittihadiyah

Respon Global

PBB dan negara-negara seperti AS menyambut baik kemajuan SAF, tetapi menyerukan gencatan senjata untuk menghentikan penderitaan sipil. Tuduhan pelanggaran HAM, termasuk genosida oleh RSF dan kekerasan oleh SAF, tetap menjadi sorotan. Negara tetangga seperti Mesir dan Arab Saudi juga menekankan pentingnya stabilitas di Sudan, yang strategis di persimpangan Afrika Utara dan Laut Merah.

Deklarasi SAF merebut Khartoum adalah titik balik dalam perang saudara Sudan, mengembalikan harapan bagi warga yang telah lama menderita. Namun, dengan RSF masih kuat di Darfur dan Kordofan, serta krisis kemanusiaan yang memburuk, perjalanan menuju perdamaian tetap panjang. Kala tentara Sudan mengibarkan bendera kemenangan di ibu kota, dunia menyaksikan apakah ini awal dari stabilitas.

Berita Terkait

Menteri Nepal Kabur Tinggalkan Istri yang Lumpuh, Ditolong Pedemo
Charlie Kirk, Influencer Pendukung Trump, Tewas dalam Penembakan di Acara Kampus
Ketegangan Diplomatik, Qatar dan AS Pasca-Serangan Israel di Doha
Aturan Diperketat, Singapura Sita 1.500 Vape dalam 4 Hari
China Ungkap J-20S, Inovasi Jet Siluman Dua Kursi Pertama di Dunia
Rencana Gila Trump, Gaza Dijadikan Pusat Wisata, Warga Diimingi US$ 5.000
Turki Boikot Urusan Bisnis-Ekonomi dengan Israel, Tutup Wilayah Udara
Sorotan Global, Jet Tempur Iran dan Denda ART Rp 164 Juta di Singapura
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 12 September 2025 - 19:29 WIB

Menteri Nepal Kabur Tinggalkan Istri yang Lumpuh, Ditolong Pedemo

Kamis, 11 September 2025 - 18:52 WIB

Charlie Kirk, Influencer Pendukung Trump, Tewas dalam Penembakan di Acara Kampus

Rabu, 10 September 2025 - 13:12 WIB

Ketegangan Diplomatik, Qatar dan AS Pasca-Serangan Israel di Doha

Sabtu, 6 September 2025 - 19:42 WIB

Aturan Diperketat, Singapura Sita 1.500 Vape dalam 4 Hari

Kamis, 4 September 2025 - 13:22 WIB

China Ungkap J-20S, Inovasi Jet Siluman Dua Kursi Pertama di Dunia

Berita Terbaru

Pelatih Tottenham Hotspur, Thomas Frank, meminta timnya untuk mewaspadai West Ham United dalam laga pekan keempat Liga Inggris yang akan berlangsung di London Stadium, Sabtu malam.

Liga Inggris

Thomas Frank Minta Tottenham Waspadai West Ham

Sabtu, 13 Sep 2025 - 16:09 WIB

Dalam gelombang protes besar-besaran yang mengguncang Nepal pada 9 September 2025, Menteri Energi Nepal, Sharad Singh Bhandari, menjadi sorotan setelah meninggalkan istrinya yang lumpuh di rumah mereka di Kathmandu dan melarikan diri ke luar negeri.

INTERNASIONAL

Menteri Nepal Kabur Tinggalkan Istri yang Lumpuh, Ditolong Pedemo

Jumat, 12 Sep 2025 - 19:29 WIB