JAKARTA, koranmetro.com – Reynhard Sinaga, pelaku pelecehan seksual paling produktif dalam sejarah Inggris, dilaporkan menjadi korban pengeroyokan di dalam penjara HMP Wakefield pada Juli 2024. Reynhard, yang menjalani hukuman penjara seumur hidup atas 159 pelanggaran seksual, termasuk 136 pemerkosaan, diserang oleh sejumlah narapidana yang merasa muak dengan kejahatan yang dilakukannya.
Insiden pengeroyokan tersebut terjadi pada sore hari ketika Reynhard berada di area umum penjara. Menurut laporan, sekelompok tahanan yang telah merencanakan serangan itu mendekatinya dan mulai memukul serta menendangnya secara brutal. Petugas penjara segera bertindak cepat untuk melerai perkelahian tersebut, mencegah Reynhard mengalami cedera yang lebih serius.
Sumber di dalam penjara mengungkapkan bahwa Reynhard telah menjadi target kebencian di kalangan narapidana lain karena kejahatan seksualnya yang sangat mengerikan. “Dia dianggap sombong dan tidak menunjukkan penyesalan. Itu membuatnya menjadi sasaran empuk bagi para tahanan lain yang tidak mentolerir pelaku kejahatan seksual,” ujar salah satu sumber.
Akibat insiden ini, Reynhard dilaporkan mengalami luka ringan, namun trauma psikologis yang dialaminya kemungkinan besar cukup besar. Pihak pengelola penjara telah meningkatkan pengamanan untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Reynhard kini ditempatkan dalam isolasi untuk melindunginya dari ancaman lanjutan.
Reynhard Sinaga sebelumnya dijuluki sebagai “predator seks paling keji” oleh media Inggris setelah terbukti memperdaya dan memperkosa puluhan korban pria muda selama bertahun-tahun. Kejahatannya terungkap pada tahun 2020 setelah salah satu korbannya berhasil melawan dan melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Pihak berwenang Inggris masih menyelidiki lebih lanjut motif di balik pengeroyokan ini dan berencana memberikan sanksi kepada para pelaku serangan. Insiden ini kembali menjadi pengingat akan bahaya yang dihadapi para narapidana dengan kasus kejahatan besar, terutama yang melibatkan kekerasan seksual.