JAKARTA, koranmetro.com – Wacana libur sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadan menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa orang tua menyatakan ketidaksetujuannya terhadap kebijakan ini karena khawatir anak-anak mereka akan kehilangan kegiatan yang bermanfaat selama libur panjang. Mereka berpendapat bahwa tanpa aktivitas yang terstruktur, anak-anak cenderung menghabiskan waktu dengan bermain gadget atau melakukan hal-hal yang kurang produktif.
Selain itu, beberapa pihak juga menilai bahwa kebijakan ini belum memiliki konsep yang jelas. Misalnya, Cak Imin menyebutkan bahwa rencana libur sekolah selama Ramadan perlu dipertimbangkan lebih matang agar tidak berdampak negatif pada dunia pendidikan. Di sisi lain, ada juga kekhawatiran dari orang tua siswa non-Muslim yang berharap pemerintah dapat menyediakan kegiatan alternatif jika kebijakan ini diterapkan.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan dukungannya terhadap wacana ini, tetapi menekankan pentingnya menyediakan kegiatan pengganti agar anak-anak tetap memiliki aktivitas yang bermanfaat selama libur Ramadan. Dengan berbagai pandangan yang muncul, kebijakan ini masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan.