Penyebab Siswa Sukoharjo Keracunan MBG Diduga Akibat Ayam Tak Matang

- Jurnalis

Kamis, 16 Januari 2025 - 19:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi.

Ilustrasi.

JAKARTA, koranmetro.com – puluhan siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu ayam di salah satu acara makan bersama. Berdasarkan penyelidikan sementara, keracunan massal tersebut diduga disebabkan oleh ayam yang tidak matang dengan sempurna.

Insiden Keracunan yang Mengkhawatirkan

Sebanyak 30 siswa dari sebuah sekolah menengah di Sukoharjo harus dilarikan ke rumah sakit setelah merasakan gejala keracunan, seperti mual, pusing, dan muntah setelah makan ayam di acara tersebut. Siswa-siswa yang terlibat dalam insiden tersebut mengonsumsi makanan yang disajikan dalam acara makan bersama di sekolah mereka. Beberapa jam setelah makan, gejala keracunan mulai muncul, dan mereka segera mendapat perawatan medis.

Penyebab Dugaan Keracunan: Ayam Tidak Matang

Dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sukoharjo, penyebab keracunan ini diduga terkait dengan ayam yang tidak matang sempurna saat dimasak. Daging ayam yang tidak matang sepenuhnya bisa mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella atau Campylobacter, yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan dan menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dan demam.

Baca Juga :  Massa Aksi Protes Bertahan di Patung Kuda, Polisi Semprotkan Air dengan Water Cannon

Para siswa yang mengalami keracunan tersebut dilaporkan mengonsumsi ayam dalam menu makan bersama yang disiapkan oleh penyelenggara acara. Tim medis juga melakukan pengujian terhadap sisa makanan yang ditemukan di lokasi kejadian, dan hasil sementara menunjukkan bahwa ayam yang disajikan kemungkinan belum mencapai suhu yang cukup untuk membunuh bakteri penyebab keracunan.

Langkah Penanganan dan Tindak Lanjut

Pihak berwenang telah memeriksa tempat penyedia makanan dan mengumpulkan sampel untuk diuji lebih lanjut. Dinas Kesehatan Sukoharjo bersama dengan petugas keamanan makanan telah turun tangan untuk melakukan investigasi dan memberikan peringatan kepada penyelenggara agar lebih berhati-hati dalam mempersiapkan makanan, terutama dalam hal memastikan kebersihan dan pemasakan yang tepat.

Selain itu, pihak sekolah dan penyelenggara acara juga diminta untuk memastikan bahwa standar kebersihan dan keamanan makanan dipatuhi, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga :  Ridwan Kamil Harapkan Dukungan Pemilih Dharma-Kun Jika Pilgub Jakarta Berlangsung Dua Putaran

Gejala Keracunan Makanan dan Pentingnya Penanganan Tepat

Gejala keracunan makanan yang sering muncul setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi adalah mual, muntah, diare, dan perut kram. Jika gejala tersebut muncul, sangat penting untuk segera mendapatkan perawatan medis, terutama jika terjadi pada anak-anak, lansia, atau individu dengan daya tahan tubuh lemah.

Dalam kasus ini, mayoritas siswa yang keracunan mendapatkan perawatan di rumah sakit dan kondisi mereka saat ini dilaporkan membaik setelah mendapatkan infus cairan dan obat-obatan untuk mengatasi dehidrasi dan mengurangi gejala.

Kesimpulan

Kasus keracunan yang terjadi di Sukoharjo ini mengingatkan kita akan pentingnya memastikan bahwa makanan yang disajikan, terutama ayam, dimasak dengan baik dan mencapai suhu yang aman. Pengawasan yang lebih ketat terhadap keamanan makanan dan kebersihan dalam acara makan bersama sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap penyelenggara acara akan dilaksanakan untuk menentukan langkah hukum yang tepat.

Berita Terkait

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Direvisi Bank Dunia Menjadi 4,7%
Fenomena Kecurangan di Sekolah, Mendikdasmen Berencana Revitalisasi Metode Pembelajaran
Penunjukan Jubir Baru Prabowo, Langkah Strategis Atasi Krisis Komunikasi Istana?
Polisi di Buton Dipecat Setelah Diduga Melakukan Tindak Pidana Terhadap Ibu Mertua
Gibran Rakabuming Raka, Menyongsong Masa Depan Indonesia Melalui Bonus Demografi dan Film Animasi
Lisa Mariana Dilaporkan Ridwan Kamil ke Polisi Usai Tuduhan Menghamili
Demokrasi Sehat Bukan Harus Serba Satu, Pemerintahan Butuh Oposisi yang Kuat
Laba Gudang Garam Terjun Bebas, Dari Rp5,3 Triliun Menjadi Rp981 Miliar di 2024
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 20:25 WIB

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Direvisi Bank Dunia Menjadi 4,7%

Jumat, 25 April 2025 - 19:51 WIB

Fenomena Kecurangan di Sekolah, Mendikdasmen Berencana Revitalisasi Metode Pembelajaran

Senin, 21 April 2025 - 12:33 WIB

Penunjukan Jubir Baru Prabowo, Langkah Strategis Atasi Krisis Komunikasi Istana?

Minggu, 20 April 2025 - 20:49 WIB

Polisi di Buton Dipecat Setelah Diduga Melakukan Tindak Pidana Terhadap Ibu Mertua

Minggu, 20 April 2025 - 14:07 WIB

Gibran Rakabuming Raka, Menyongsong Masa Depan Indonesia Melalui Bonus Demografi dan Film Animasi

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Tak Selalu Negatif, 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gula yang Perlu Diketahui

Senin, 28 Apr 2025 - 21:47 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk membuka jalur negosiasi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari.

INTERNASIONAL

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Senin, 28 Apr 2025 - 21:18 WIB

Kabar kenaikan harga iPhone 16e di Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Apple.

Gadget

Kenaikan Harga iPhone 16e di Indonesia, Rincian Lengkap

Senin, 28 Apr 2025 - 12:33 WIB

Pada akhir April 2025, dunia internasional dihebohkan dengan pernyataan Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, yang menyatakan ketertarikannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

INTERNASIONAL

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Minggu, 27 Apr 2025 - 19:09 WIB