https://178.128.59.149/ https://68.183.7.18/ https://139.59.17.142/ https://157.245.100.46/ https://206.189.143.71/ https://137.184.47.130/ https://161.35.96.141/ https://206.189.6.23/ WARKOPTOTO WARKOPTOTO2 WARKOPTOTO3 WARKOPTOTO5 WARKOPGAMING MALUKU4D JPBOS4D MANTAPBOS
Ribuan Orang Kepung Gedung Pemerintahan Israel, Desak Netanyahu Mundur

Ribuan Orang Kepung Gedung Pemerintahan Israel, Desak Netanyahu Mundur

- Jurnalis

Minggu, 15 September 2024 - 15:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan warga Israel tumpah ruah di jalan-jalan Tel Aviv hari ini, mengepung gedung pemerintahan dan mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri.

Ribuan warga Israel tumpah ruah di jalan-jalan Tel Aviv hari ini, mengepung gedung pemerintahan dan mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri.

JAKARTA, koranmetro.com – Ribuan warga Israel tumpah ruah di jalan-jalan Tel Aviv hari ini, mengepung gedung pemerintahan dan mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. Demonstrasi ini merupakan salah satu aksi protes terbesar dalam beberapa tahun terakhir dan mengguncang pusat kekuasaan politik di Israel.

Para pengunjuk rasa, yang terdiri dari berbagai kelompok masyarakat, mulai berkumpul sejak pagi hari di sekitar gedung Knesset, kantor pemerintahan utama di Tel Aviv. Mereka mengibarkan bendera Israel dan membawa spanduk bertuliskan “Netanyahu Mundur!” dan “Rakyat Menginginkan Perubahan!” sambil meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Aksi protes ini dipicu oleh serangkaian kontroversi dan skandal yang melibatkan Netanyahu dan pemerintahannya. Isu-isu yang memicu kemarahan publik antara lain dugaan korupsi, kegagalan dalam menangani masalah sosial dan ekonomi, serta ketidakpuasan terhadap kebijakan luar negeri pemerintah saat ini.

Baca Juga :  Nenek Thailand Terperangkap Lilitan Ular Piton Selama 2 Jam

Salah satu peserta demonstrasi, Miriam Cohen, seorang ibu rumah tangga berusia 45 tahun, menyatakan, “Kami sudah terlalu lama melihat pemerintahan ini gagal memenuhi kebutuhan rakyat. Kami tidak lagi percaya pada Netanyahu dan cara pemerintahannya. Kami di sini untuk memastikan suara kami didengar.”

Sementara itu, Netanyahu, yang sedang menghadapi tekanan politik dan hukum yang meningkat, mengklaim bahwa protes tersebut adalah hasil dari kelompok-kelompok ekstremis yang mencoba menggulingkan pemerintah secara tidak demokratis. Dalam sebuah pernyataan resmi, Netanyahu menyebutkan bahwa “demokrasi Israel memberikan hak kepada setiap warga untuk menyuarakan pendapat mereka, namun ada batasan dalam cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan politik.”

Kepolisian Israel mengerahkan ribuan petugas keamanan untuk mengendalikan situasi, berusaha menjaga ketertiban dan mencegah terjadinya kekerasan. Sejauh ini, tidak ada laporan tentang bentrokan besar antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan, meskipun ada beberapa insiden kecil di mana beberapa pengunjuk rasa ditahan.

Baca Juga :  Tentara Ukraina Menyerbu Wilayah Rusia, 11 Tank dan 20 Kendaraan Lapis Baja

Protes ini menambah ketegangan politik di Israel yang sudah lama bergolak. Sejumlah pengamat memperkirakan bahwa demonstrasi hari ini dapat memicu serangkaian aksi protes lebih lanjut, serta meningkatkan tekanan terhadap Netanyahu untuk melakukan perubahan dalam kepemimpinannya.

Saat ini, situasi di sekitar gedung pemerintahan Israel tetap tegang, dan perkembangan selanjutnya akan sangat menentukan arah politik negara tersebut. Para pengunjuk rasa menyatakan tekad mereka untuk terus memperjuangkan hak mereka hingga tuntutan mereka dipenuhi, sementara pemerintah berjanji akan menanggapi setiap kekhawatiran dengan serius.

Berita Terkait

Kota Pabrik iPhone di China Bertransformasi Menjadi Pusat Produksi Mobil Listrik
Erdogan Menyatakan Kekhawatiran, Mengizinkan Ukraina Akses Senjata AS adalah Langkah yang Salah
Prabowo Berkunjung ke Inggris untuk Audiensi dengan Raja Charles III
Presiden Marcos Jr, Kesepakatan dengan Indonesia Membuka Jalan untuk Pemulangan Mary Jane Veloso
Doktrin Nuklir Rusia Diperbarui oleh Putin, Ancaman Serangan ke AS dan Negara Non-Nuklir Lainnya
Konflik Rusia-Ukraina, Era Baru Perang Robot Dimulai
Banjir Terjang Utara Filipina, 1 Kota Terancam Hilang dari Peta
Markas UNIFIL Lebanon Dihantam Peluru Artileri Tak Meledak, Italia Protes Keras
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 20:40 WIB

Kota Pabrik iPhone di China Bertransformasi Menjadi Pusat Produksi Mobil Listrik

Rabu, 20 November 2024 - 21:06 WIB

Erdogan Menyatakan Kekhawatiran, Mengizinkan Ukraina Akses Senjata AS adalah Langkah yang Salah

Rabu, 20 November 2024 - 20:48 WIB

Prabowo Berkunjung ke Inggris untuk Audiensi dengan Raja Charles III

Rabu, 20 November 2024 - 19:48 WIB

Presiden Marcos Jr, Kesepakatan dengan Indonesia Membuka Jalan untuk Pemulangan Mary Jane Veloso

Selasa, 19 November 2024 - 21:48 WIB

Doktrin Nuklir Rusia Diperbarui oleh Putin, Ancaman Serangan ke AS dan Negara Non-Nuklir Lainnya

Berita Terbaru