Strategi Pertahanan Baru, TNI AD Tempatkan Rudal Balistik KHAN di Kalimantan Timur untuk Lindungi IKN

- Jurnalis

Sabtu, 20 September 2025 - 13:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam langkah strategis yang menandai era baru modernisasi militer Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) telah secara resmi mengerahkan sistem rudal balistik taktis KHAN di Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam langkah strategis yang menandai era baru modernisasi militer Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) telah secara resmi mengerahkan sistem rudal balistik taktis KHAN di Provinsi Kalimantan Timur.

JAKARTA, koranmetro.com – Dalam langkah strategis yang menandai era baru modernisasi militer Indonesia, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) telah secara resmi mengerahkan sistem rudal balistik taktis KHAN di Provinsi Kalimantan Timur. Penempatan ini, yang pertama kalinya di Asia Tenggara, tidak hanya memperkuat postur pertahanan nasional tetapi juga memberikan sinyal kuat bagi potensi ancaman regional, termasuk sengketa wilayah Ambalat dengan Malaysia. Pengungkapan ini menjadi sorotan setelah foto-foto rudal tersebut beredar luas melalui platform pertahanan nasional.

Sistem rudal KHAN, produksi Roketsan asal Turki, mulai terlihat di Pangkalan Raipur A milik Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang) di Tenggarong sejak 1 Agustus 2025. Kabar ini pertama kali dipublikasikan oleh akun Facebook Sahabat Keris dan kemudian dikutip oleh media internasional seperti Defence Blog serta Channel News Asia (CNA). Meski Kementerian Pertahanan belum memberikan konfirmasi resmi secara rinci, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Brigadir Jenderal TNI Frega Wenas Inkiriwang menyatakan bahwa pengembangan ini bagian dari upaya memperkuat kedaulatan maritim dan darat.

Latar Belakang dan Alasan Strategis Penempatan

Penempatan rudal KHAN di Kalimantan Timur bukanlah keputusan sembarangan. Lokasi ini dipilih karena posisinya yang ideal: dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dikembangkan sebagai pusat pemerintahan baru, serta menghadap langsung ke Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II. Jarak Tenggarong ke wilayah Sabah, Malaysia, hanya sekitar 300-350 kilometer, sementara jangkauan rudal ini mencapai 280 kilometer—cukup untuk memberikan efek pencegahan (deterrence) terhadap potensi konflik lintas batas.

Menurut analisis pakar pertahanan yang dikutip CNA pada 11 Agustus 2025, pengerahan ini bisa “mengubah keseimbangan kekuatan regional” di Asia Tenggara, di mana sebelumnya belum ada negara yang mengoperasikan rudal balistik modern. “Ini adalah lompatan strategis bagi Indonesia, terutama di tengah ketegangan Laut China Selatan dan sengketa Ambalat yang kembali mencuat,” ujar seorang analis dari Institute for Defence and Security Studies. Selain itu, medan Kalimantan Timur yang relatif kering dan luas mendukung operasi “tembak-dan-lari” dengan mobilitas tinggi, memungkinkan rudal ini berpindah posisi dengan cepat untuk menghindari deteksi musuh.

Baca Juga :  Polisi Tangkap YouTuber Rudi Simamora di Deli Serdang, Diduga Hina Agama Islam

Panglima Artileri Lapangan TNI AD, Mayor Jenderal Mohammad Naudi Nurdika, bahkan telah memeriksa fasilitas Raipur A sejak Januari 2024, menandakan persiapan matang yang telah direncanakan jauh hari. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk melindungi aset vital seperti IKN dari ancaman rudal jarak jauh atau serangan presisi.

Spesifikasi dan Kemampuan Rudal KHAN

Rudal balistik taktis KHAN, yang merupakan versi ekspor dari rudal BORA Turki, dirancang untuk serangan presisi terhadap target strategis seperti pusat komando, infrastruktur benteng, atau konsentrasi pasukan musuh. Berikut spesifikasi utamanya:

Aspek Detail
Jangkauan Maksimum 280 km
Bobot 2.500 kg
Diameter 610 mm
Sistem Navigasi Hibrida GPS/GLONASS (tahan jamming)
Platform Peluncur Mobile (kendaraan tempur, operasi cepat)
Tujuan Utama Target di luar garis depan, presisi tinggi

Dengan bobot dan ukuran yang kompak, KHAN mampu diluncurkan dari berbagai medan, termasuk hutan atau pegunungan Kalimantan. Sistem kendali otomatisnya memungkinkan koreksi lintasan selama penerbangan, membedakannya dari roket artileri konvensional. Roketsan sendiri mengonfirmasi pengiriman ke Indonesia telah dimulai sejak 2022, dan kini rudal ini telah terintegrasi sepenuhnya ke dalam inventaris TNI AD.

Baca Juga :  Kasus Penganiayaan Wanita Cirebon Jadi Korban Oknum Polisi

Penambahan KHAN ini melengkapi akuisisi lain dari Turki, seperti sistem pertahanan udara HISAR (jangkauan 10-25 km), yang juga sedang diuji coba. Kombinasi ini memberikan TNI AD kemampuan respons cepat terhadap ancaman udara dan darat.

Dampak Regional dan Respons Internasional

Pengerahan KHAN langsung memicu diskusi di forum internasional. Media seperti BeritaSatu menyebutnya sebagai “perubahan peta kekuatan Asia Tenggara”, karena Indonesia kini memiliki senjata yang bisa menargetkan aset vital di wilayah tetangga dengan akurasi tinggi. Malaysia, yang terlibat dalam sengketa Ambalat, diyakini akan meningkatkan kewaspadaannya, sementara negara-negara ASEAN lain melihat ini sebagai dorongan bagi kerjasama pertahanan.

Di tingkat domestik, langkah ini mendapat dukungan luas sebagai bagian dari Undang-Undang Pertahanan Negara. Namun, beberapa pakar menekankan pentingnya transparansi untuk menghindari salah paham regional. “Indonesia harus menekankan bahwa KHAN adalah alat pertahanan, bukan ofensif,” kata seorang ahli dari Universitas Indonesia.

Kesimpulan: Menuju Pertahanan yang Lebih Tangguh

Pengerahan rudal KHAN di Kalimantan Timur menegaskan komitmen TNI AD untuk menjaga kedaulatan NKRI di era geopolitik yang semakin kompleks. Dengan kemampuan serangan presisi dan mobilitas tinggi, sistem ini tidak hanya melindungi IKN dan perbatasan timur, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan stabilisasi di kawasan. Ke depan, diharapkan integrasi teknologi ini dengan aset militer lain akan semakin matang, memastikan perdamaian melalui kekuatan yang seimbang.

Berita Terkait

Krisis Sampah di Destinasi Wisata Bali, Kontribusi Anggota DPR terhadap Banjir yang Memburuk
Tanggapan Tokoh Politik terhadap Perombakan Kabinet Prabowo
Oknum TNI Kopda FH Jalani Proses Hukum Terkait Dugaan Pembunuhan Kepala Cabang Bank
Selebgram Lisa Mariana Hadiri Pemeriksaan Bareskrim Setelah Dua Kali Mangkir
Anggota DPR Dinonaktifkan, Sahroni, Uya Kuya, dan Lainnya Kehilangan Hak Keuangan
Danyon Brimob Kompol Cosmas Pelindas Ojol Affan Dipecat Polri
Menerobos Langit Gaza, Dukungan Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina
Ojol Protes Bergerak dari DPR ke Markas Brimob Kwitang
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 13:07 WIB

Strategi Pertahanan Baru, TNI AD Tempatkan Rudal Balistik KHAN di Kalimantan Timur untuk Lindungi IKN

Kamis, 18 September 2025 - 12:57 WIB

Krisis Sampah di Destinasi Wisata Bali, Kontribusi Anggota DPR terhadap Banjir yang Memburuk

Senin, 15 September 2025 - 12:44 WIB

Tanggapan Tokoh Politik terhadap Perombakan Kabinet Prabowo

Sabtu, 13 September 2025 - 12:38 WIB

Oknum TNI Kopda FH Jalani Proses Hukum Terkait Dugaan Pembunuhan Kepala Cabang Bank

Kamis, 11 September 2025 - 13:07 WIB

Selebgram Lisa Mariana Hadiri Pemeriksaan Bareskrim Setelah Dua Kali Mangkir

Berita Terbaru

Legenda Arsenal, Thierry Henry, menegaskan bahwa musim 2025/2026 menjadi momentum yang tak boleh disia-siakan oleh klub.

Liga Inggris

Thierry Henry, Tak ada alasan, Arsenal harus raih trofi musim ini

Kamis, 18 Sep 2025 - 16:25 WIB