JAKARTA, koranmetro.com – Di tengah kemajuan medis modern, sebuah kejadian tragis di sebuah rumah sakit pemerintah India mengguncang hati nurani publik global. Dua bayi perempuan yang sedang dirawat di ruang Neonatus Intensive Care Unit (NICU) meninggal dunia dalam waktu berdekatan, diduga akibat gigitan tikus yang menginfeksi kondisi mereka yang sudah rapuh. Yang lebih menyakitkan, keluarga korban menuduh pihak rumah sakit menutupi fakta tersebut dan menolak mengakui kelalaiannya. Insiden ini, yang terjadi pada akhir Agustus 2025, kini menjadi sorotan tajam terhadap standar kebersihan dan tanggung jawab fasilitas kesehatan di negara berkembang.
Kronologi Kejadian yang Menghancurkan Hati
Peristiwa mengerikan ini terjadi di Rumah Sakit Maharaja Yashwantrao (MYH) di Indore, Madhya Pradesh, India—sebuah fasilitas medis milik pemerintah yang seharusnya menjadi benteng perlindungan bagi yang paling rentan. Dua bayi perempuan, yang lahir dengan kelainan bawaan berat, dirawat di NICU untuk memerangi kondisi kritis mereka. Malam 31 Agustus hingga 1 September 2025 menjadi mimpi buruk: keduanya diduga digigit tikus yang berkeliaran bebas di ruangan steril itu.
Bayi pertama, putri dari petani Sajid Khan asal Distrik Dewas, meninggal pada 10 September 2025. Keluarga Khan mengaku tidak pernah diberi tahu tentang luka gigitan tikus hingga jenazah diserahkan. “Mereka bilang putri kami meninggal karena infeksi darah. Kami syok berat saat tahu kebenarannya,” ungkap Sajid dengan suara parau, seperti dilansir media India. Bayi kedua pun bernasib serupa hanya sehari setelahnya, meninggalkan duka mendalam bagi orang tua yang sudah berjuang mati-matian.
Luka gigitan ditemukan di wajah dan tangan bayi-bayi tersebut, yang seharusnya tidak mungkin terjadi di lingkungan NICU yang steril. Pejabat setempat mengonfirmasi adanya tanda gigitan, tapi pihak rumah sakit bersikeras bahwa kematian disebabkan oleh kondisi bawaan, bukan infeksi sekunder dari tikus. Keluarga menolak otopsi dan langsung membawa jenazah, memperkuat kecurigaan adanya upaya penutupan kasus.
Tuduhan Kelalaian: Rumah Sakit Tolak Akui Kesalahan
Respons rumah sakit menjadi bahan bakar kemarahan keluarga dan masyarakat. Administrasi MYH diklaim telah menyesatkan keluarga dengan tidak mengungkapkan insiden gigitan sejak awal, bahkan setelah kematian. Sajid Khan menuntut: “Mengapa putri kami digigit tikus di ICU? Dan mengapa kami tidak bisa dipindah ke rumah sakit lain?” Ia juga meminta pemerintah bertindak tegas agar tragedi ini tidak terulang.
Ini bukan insiden pertama di MYH. Beberapa hari sebelumnya, kasus serupa terjadi di rumah sakit pemerintah lain di kota yang sama, di mana tikus menyerang pasien lain. Kritik membanjir: Bagaimana bisa hama seperti tikus masuk ke ruang NICU? Kurangnya pengendalian hama, ventilasi buruk, dan pemeliharaan fasilitas menjadi sorotan. Aktivis kesehatan menyoroti bahwa rumah sakit pemerintah di India sering kekurangan dana, tapi ini bukan alasan untuk mengorbankan nyawa bayi.
Dampak Sosial dan Respons Pemerintah
Kematian dua bayi ini memicu gelombang kemarahan di media sosial dan berita nasional India. Ribuan netizen menyerukan reformasi, dengan hashtag #JusticeForNICUBabies trending di platform seperti X (sebelumnya Twitter). Organisasi seperti Amnesty International mengecam kelalaian sistemik di fasilitas kesehatan publik, yang sering kali mengabaikan hak pasien paling rentan—bayi dan ibu hamil.
Pemerintah negara bagian Madhya Pradesh merespons dengan cepat: Hakim Distrik Indore, Shivam Verma, mengumumkan kompensasi untuk keluarga Khan dari Distrik Dewas. Investigasi internal diluncurkan, termasuk pemeriksaan kebersihan NICU dan sanksi bagi petugas yang lalai. Namun, keluarga korban menilai ini sebagai “setengah hati”—mereka menuntut pengakuan resmi kelalaian dan tuntutan pidana.
Pelajaran Berharga: Pentingnya Standar Kebersihan di Fasilitas Medis
Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa di balik dinding rumah sakit, ada nyawa yang bergantung pada kehati-hatian. Di India, di mana sistem kesehatan publik melayani jutaan orang miskin, insiden seperti ini menyoroti kesenjangan: Fasilitas swasta mungkin lebih aman, tapi tak terjangkau bagi mayoritas. Secara global, kasus serupa—seperti gigitan tikus di rumah sakit AS atau Eropa—mendorong regulasi ketat, termasuk protokol pengendalian hama dan transparansi informasi.
Bagi orang tua di mana pun, pesan utamanya jelas: Selalu tanyakan kondisi ruang rawat, laporkan kejanggalan, dan tuntut hak Anda. Kematian dua bayi ini bukan hanya duka pribadi, tapi panggilan untuk perubahan sistemik agar NICU benar-benar menjadi tempat penyembuhan, bukan ancaman.
Semoga roh dua malaikat kecil itu tenang, dan semoga kejadian ini membuka mata kita semua terhadap nilai nyawa yang tak ternilai. Di balik berita sensasional, ada cerita manusia yang menuntut keadilan.









