https://178.128.59.149/ https://68.183.7.18/ https://139.59.17.142/ https://157.245.100.46/ https://206.189.143.71/ https://137.184.47.130/ https://161.35.96.141/ https://206.189.6.23/ WARKOPTOTO WARKOPTOTO2 WARKOPTOTO3 WARKOPTOTO5 WARKOPGAMING MALUKU4D JPBOS4D MANTAPBOS
Israel dan Hizbullah Sepakat Perpanjang Gencatan Hingga 18 Februari

Israel dan Hizbullah Sepakat Perpanjang Gencatan Hingga 18 Februari

- Jurnalis

Senin, 27 Januari 2025 - 21:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga 18 Februari 2025.

Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga 18 Februari 2025.

JAKARTA, koranmetro.com – Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata hingga 18 Februari 2025. Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga stabilitas di wilayah perbatasan yang kerap menjadi titik konflik antara kedua belah pihak. Kesepakatan ini diumumkan oleh mediator internasional yang memfasilitasi pembicaraan antara kedua pihak yang selama ini dikenal memiliki hubungan yang penuh ketegangan.

Latar Belakang Kesepakatan

Gencatan senjata ini merupakan kelanjutan dari perjanjian sebelumnya yang mulai berlaku beberapa bulan lalu. Konflik antara Israel dan Hizbullah telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan pertempuran besar terakhir terjadi pada Perang Lebanon Kedua tahun 2006. Meskipun tidak ada perang besar yang terjadi sejak saat itu, ketegangan di sepanjang perbatasan tetap tinggi, dengan insiden sporadis berupa serangan roket dan serangan balasan.Mediator internasional—yang terdiri dari PBB dan beberapa negara pihak ketiga—berperan penting dalam menjembatani perbedaan kedua pihak. “Kami berharap perpanjangan gencatan ini akan menjadi batu loncatan untuk mencapai solusi jangka panjang di wilayah tersebut,” ujar seorang pejabat PBB yang terlibat dalam proses negosiasi.

Isi Kesepakatan

Dalam perpanjangan gencatan senjata ini, kedua pihak sepakat untuk:

  1. Menghentikan semua bentuk serangan militer di sepanjang perbatasan.
  2. Memperkuat peran pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di wilayah perbatasan untuk memastikan keamanan dan mencegah eskalasi.
  3. Melanjutkan pembicaraan diplomatik melalui mediator internasional untuk mencari solusi jangka panjang.
Baca Juga :  Harapan Baru untuk Argentina, Negara Ini Resmi Keluar dari Resesi

Selain itu, kedua pihak juga diminta untuk menghindari provokasi, baik secara militer maupun politik, yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut.

Tanggapan Israel dan Hizbullah

Baik Israel maupun Hizbullah menyampaikan sikap positif terhadap perpanjangan gencatan ini, meskipun masing-masing pihak tetap mewaspadai potensi pelanggaran dari pihak lawan.

Tanggapan Israel

Seorang pejabat tinggi Israel menyebut perpanjangan gencatan ini sebagai langkah penting untuk memastikan keamanan warga Israel di wilayah utara. “Kami akan mematuhi kesepakatan ini, tetapi kami juga tidak akan ragu untuk merespons jika Hizbullah melanggar perjanjian,” tegasnya.

Tanggapan Hizbullah

Sementara itu, Hizbullah menyatakan bahwa perpanjangan gencatan ini adalah bentuk komitmen mereka untuk menjaga stabilitas di Lebanon, yang saat ini tengah menghadapi krisis ekonomi dan politik. “Kami mendukung gencatan ini selama kedaulatan Lebanon tidak dilanggar,” ujar seorang juru bicara Hizbullah.

Peran PBB dan Komunitas Internasional

Perpanjangan gencatan ini tidak lepas dari peran aktif PBB dan negara-negara yang memiliki kepentingan di kawasan Timur Tengah. Pasukan penjaga perdamaian PBB, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL), memainkan peran strategis dalam memastikan pelaksanaan gencatan di lapangan.Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara Arab juga memberikan dukungan terhadap perpanjangan ini. Mereka menilai bahwa stabilitas di perbatasan Israel-Lebanon dapat membantu mencegah eskalasi konflik regional yang lebih luas.“Gencatan ini merupakan langkah awal yang penting, tetapi kita membutuhkan upaya lanjutan untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan,” ujar seorang diplomat Uni Eropa.

Baca Juga :  Jalan Raya di Selangor Malaysia Ditutup Pasca Insiden Turis India, Tanda-tanda Akan Ambles Terlihat

Tantangan dan Prospek ke Depan

Meskipun perpanjangan gencatan ini disambut baik, tantangan besar tetap menghantui kedua pihak. Ketidakpercayaan mendalam antara Israel dan Hizbullah menjadi salah satu hambatan utama dalam mencapai perdamaian jangka panjang.Hizbullah, yang didukung oleh Iran, tetap dianggap sebagai ancaman utama oleh Israel. Di sisi lain, Hizbullah menuduh Israel sering melanggar kedaulatan Lebanon melalui serangan udara dan aktivitas mata-mata. Ketegangan ini diperparah oleh situasi geopolitik di Timur Tengah yang penuh dinamika.Namun, perpanjangan gencatan hingga 18 Februari memberikan ruang bagi kedua pihak untuk fokus pada dialog. Banyak pihak berharap bahwa kesepakatan ini dapat menjadi awal dari pembicaraan yang lebih substantif untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah hingga 18 Februari 2025 merupakan perkembangan positif dalam upaya menjaga stabilitas di kawasan Timur Tengah. Meskipun tantangan besar masih ada, langkah ini memberikan harapan bahwa solusi damai dapat dicapai melalui negosiasi dan kerja sama internasional.

Berita Terkait

176 Penumpang Selamat, Pesawat Air Busan Terbakar di Korea Selatan
Trump Tawarkan 2 Juta PNS AS Pensiun Dini, Dapat Pesangon 8 Kali Gaji
Hakim Federal Setop Rencana Donald Trump Bekukan Hibah Luar Negeri AS
Iron Dome di AS, Trump Pasang Sistem Pertahanan yang Tak Efektif Lawan Rudal Antarbenua
Kebakaran di Australia Hanguskan 65.000 Hektar, Hampir Seluas Singapura
Kenaikan Angka Kelahiran di Korea Selatan, Pertama Kali dalam 9 Tahun
Menhan Baru AS Telepon Netanyahu, Jamin Kebutuhan Militer Israel
Hamas Siap Gagalkan Rencana Trump Relokasi Warga Gaza ke Yordania dan Mesir
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 29 Januari 2025 - 21:50 WIB

176 Penumpang Selamat, Pesawat Air Busan Terbakar di Korea Selatan

Rabu, 29 Januari 2025 - 19:19 WIB

Hakim Federal Setop Rencana Donald Trump Bekukan Hibah Luar Negeri AS

Selasa, 28 Januari 2025 - 21:45 WIB

Iron Dome di AS, Trump Pasang Sistem Pertahanan yang Tak Efektif Lawan Rudal Antarbenua

Selasa, 28 Januari 2025 - 19:40 WIB

Kebakaran di Australia Hanguskan 65.000 Hektar, Hampir Seluas Singapura

Senin, 27 Januari 2025 - 21:38 WIB

Kenaikan Angka Kelahiran di Korea Selatan, Pertama Kali dalam 9 Tahun

Berita Terbaru

Korea Selatan dikejutkan dengan insiden pesawat yang terbakar, yang melibatkan maskapai Air Busan. Pesawat tersebut,

INTERNASIONAL

176 Penumpang Selamat, Pesawat Air Busan Terbakar di Korea Selatan

Rabu, 29 Jan 2025 - 21:50 WIB

Antrean panjang tersebut dilaporkan terjadi di beberapa loket masuk kawasan Bromo, terutama di hari-hari libur dan akhir pekan

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Ramai Antrean Panjang di Pintu Masuk Bromo, TNBTS Beri Tanggapan

Rabu, 29 Jan 2025 - 21:45 WIB

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Pembatalan Massal oleh Lembaga, Pengusaha Hotel Keluhkan Kerugian

Rabu, 29 Jan 2025 - 21:40 WIB

Menurut laporan yang diajukan, kasus ini diduga melibatkan nama AKBP Bintoro dalam sebuah transaksi atau perjanjian tertentu yang kemudian dianggap merugikan pelapor

HUKUM & KRIMINAL

Dugaan Penipuan dalam Kasus AKBP Bintoro Dilaporkan ke Polda Metro

Rabu, 29 Jan 2025 - 21:32 WIB