https://178.128.59.149/ https://68.183.7.18/ https://139.59.17.142/ https://157.245.100.46/ https://206.189.143.71/ https://137.184.47.130/ https://161.35.96.141/ https://206.189.6.23/ WARKOPTOTO WARKOPTOTO2 WARKOPTOTO3 WARKOPTOTO5 WARKOPGAMING MALUKU4D JPBOS4D MANTAPBOS
Kritik Wakil Ketua MPR, Kampus Terbiasa Rasional, Tapi Belum Siap Kelola Tambang

Kritik Wakil Ketua MPR, Kampus Terbiasa Rasional, Tapi Belum Siap Kelola Tambang

- Jurnalis

Selasa, 28 Januari 2025 - 21:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) baru-baru ini menyoroti peran perguruan tinggi dalam pengelolaan sumber daya alam,

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) baru-baru ini menyoroti peran perguruan tinggi dalam pengelolaan sumber daya alam,

JAKARTA, koranmetro.com – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) baru-baru ini menyoroti peran perguruan tinggi dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya tambang. Menurutnya, meskipun kampus dikenal sebagai lembaga yang terbiasa berpikir rasional dan ilmiah, hal itu belum tentu menjamin kesiapan mereka untuk mengelola sektor pertambangan yang kompleks dan penuh tantangan.

Rasionalitas Kampus vs Kompleksitas Pengelolaan Tambang

Dalam pidatonya, Wakil Ketua MPR mengapresiasi peran kampus dalam menghasilkan penelitian dan inovasi yang berbasis data serta rasionalitas. Namun, ia mengingatkan bahwa pengelolaan tambang tidak hanya membutuhkan kemampuan akademis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang aspek teknis, lingkungan, sosial, dan hukum.

“Kampus terbiasa dengan pendekatan rasional dan ilmiah, tapi pengelolaan tambang itu multidimensi. Butuh lebih dari sekadar teori dan penelitian. Ada aspek lingkungan yang harus dijaga, ada kepentingan masyarakat lokal, dan tentu saja ada aturan hukum yang harus dipatuhi,” ujarnya.

Tantangan yang Dihadapi

Wakil Ketua MPR menyebutkan beberapa tantangan yang mungkin dihadapi kampus jika terlibat langsung dalam pengelolaan tambang:

  1. Aspek Lingkungan: Pertambangan sering kali menimbulkan dampak lingkungan yang serius, seperti kerusakan ekosistem dan pencemaran. Kampus perlu memiliki keahlian khusus untuk meminimalkan dampak tersebut.
  2. Konflik Sosial: Keberadaan tambang sering kali memicu konflik dengan masyarakat lokal, terutama terkait pembagian keuntungan dan dampak sosial. Kampus harus siap menghadapi dinamika ini.
  3. Regulasi yang Kompleks: Industri pertambangan diatur oleh sejumlah peraturan yang rumit, mulai dari izin operasi hingga pembagian royalti. Kampus perlu memahami betul regulasi ini agar tidak melanggar hukum.
  4. Manajemen Risiko: Pengelolaan tambang melibatkan risiko tinggi, baik dari segi keuangan, operasional, maupun keselamatan. Kampus harus memiliki kemampuan manajemen risiko yang mumpuni.
Baca Juga :  Hilang Selama Enam Hari, Pendaki Jakarta Ditemukan Tak Bernyawa di Gunung Wilis

Peran Kampus yang Ideal

Meskipun mengkritik, Wakil Ketua MPR tidak menafikan potensi besar kampus untuk berkontribusi dalam pengelolaan tambang. Ia menyarankan agar kampus berperan sebagai mitra strategis melalui:

  1. Penelitian dan Inovasi: Kampus dapat mengembangkan teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak negatif pertambangan.
  2. Pendidikan dan Pelatihan: Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pertambangan melalui program studi dan pelatihan khusus.
  3. Advokasi dan Pengawasan: Kampus dapat berperan sebagai pengawas independen untuk memastikan praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Baca Juga :  Fatwa Hukum Mahkamah, Keluar dari Palestina

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Swasta

Wakil Ketua MPR menekankan pentingnya kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan sektor swasta. “Kampus tidak harus mengelola tambang sendiri. Mereka bisa bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan swasta yang sudah berpengalaman. Dengan begitu, keahlian akademis bisa disinergikan dengan praktik di lapangan,” ujarnya.

Dampak Jangka Panjang

Jika kampus mampu menjalankan perannya dengan baik, kontribusi mereka dapat membawa dampak positif bagi industri pertambangan di Indonesia. Mulai dari peningkatan efisiensi, pengurangan dampak lingkungan, hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang.

Namun, Wakil Ketua MPR mengingatkan, “Jangan sampai kampus terjebak dalam romantisme akademis. Pengelolaan tambang butuh pendekatan yang holistik dan realistis. Rasionalitas saja tidak cukup.”

Berita Terkait

Pejabat Pemerintah Akui Keberadaan Hutan dengan Sertifikat Hak Milik
Prabowo Bahas Kasus Penembakan 5 WNI oleh Aparat Malaysia Bersama Anwar Ibrahim
Prabowo, TNI-Polri Harus Mawas Diri dan Terus Koreksi Demi Kemajuan Bangsa
KPK Belum Temui Paulus Tannos yang Ditangkap di Singapura
Ramai Antrean Panjang di Pintu Masuk Bromo, TNBTS Beri Tanggapan
Menkum Tegaskan Paulus Tannos Tetap WNI Meski Punya Paspor Negara Lain
Dugaan Penipuan dalam Kasus AKBP Bintoro Dilaporkan ke Polda Metro
Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek, Semoga Bahagia, Sejahtera
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:34 WIB

Pejabat Pemerintah Akui Keberadaan Hutan dengan Sertifikat Hak Milik

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:28 WIB

Prabowo Bahas Kasus Penembakan 5 WNI oleh Aparat Malaysia Bersama Anwar Ibrahim

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:24 WIB

Prabowo, TNI-Polri Harus Mawas Diri dan Terus Koreksi Demi Kemajuan Bangsa

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:17 WIB

KPK Belum Temui Paulus Tannos yang Ditangkap di Singapura

Rabu, 29 Januari 2025 - 21:45 WIB

Ramai Antrean Panjang di Pintu Masuk Bromo, TNBTS Beri Tanggapan

Berita Terbaru

Meski PMK tidak menular ke manusia, langkah-langkah pencegahan tetap penting untuk menjaga keamanan dan kualitas daging yang dikonsumsi

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

PMK Kembali Merebak, Simak Cara Aman Menyimpan dan Mengolah Daging

Kamis, 30 Jan 2025 - 21:40 WIB