Patung Penyu Sukabumi Tak dari Kardus, Rp15 M untuk Alun-alun

- Jurnalis

Rabu, 5 Maret 2025 - 19:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sukabumi kini memiliki ikon baru yang mencuri perhatian, yakni Patung Penyu yang berdiri megah di kawasan alun-alun kota.

Sukabumi kini memiliki ikon baru yang mencuri perhatian, yakni Patung Penyu yang berdiri megah di kawasan alun-alun kota.

JAKARTA, koranmetro.com – Sukabumi kini memiliki ikon baru yang mencuri perhatian, yakni Patung Penyu yang berdiri megah di kawasan alun-alun kota. Pembangunan patung ini menjadi sorotan publik, terutama setelah munculnya kabar bahwa proyek ini menghabiskan dana sebesar Rp15 miliar. Meskipun sempat diragukan oleh beberapa pihak, pemerintah daerah menegaskan bahwa patung ini bukan terbuat dari kardus, melainkan material berkualitas tinggi yang dirancang untuk bertahan lama.

Makna Simbolis Patung Penyu

Patung Penyu ini bukan sekadar hiasan, tetapi memiliki makna filosofis mendalam bagi masyarakat Sukabumi. Penyu melambangkan ketahanan, umur panjang, dan keseimbangan ekosistem laut. Sukabumi sendiri dikenal dengan kekayaan lautnya, dan penyu merupakan salah satu spesies yang sering ditemukan di perairan sekitar.

Menurut pemerintah daerah, patung ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi penyu serta menjaga kebersihan lingkungan pantai. Keberadaan patung ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata baru yang mampu menarik lebih banyak pengunjung ke Sukabumi.

Baca Juga :  Mendagri Ditemui BPPIK Terkait Pemborosan Anggaran Mencapai 30%

Material dan Konstruksi Patung

Berbeda dengan isu yang beredar di media sosial, patung ini tidak dibuat dari kardus atau bahan yang mudah rusak. Pemerintah menjelaskan bahwa patung tersebut dibangun dengan menggunakan material berkualitas tinggi, termasuk beton bertulang dan lapisan khusus yang tahan terhadap cuaca ekstrem. Desainnya pun melibatkan para seniman dan arsitek berpengalaman untuk memastikan detail dan struktur yang kokoh.

Proses pembangunannya memakan waktu lebih dari enam bulan dengan melibatkan tenaga ahli dari berbagai bidang. Selain patung, anggaran Rp15 miliar juga mencakup revitalisasi kawasan alun-alun, termasuk pembangunan taman, area bermain, dan fasilitas umum lainnya untuk kenyamanan pengunjung.

Pro dan Kontra di Masyarakat

Meskipun proyek ini bertujuan baik, tidak sedikit masyarakat yang mempertanyakan besarnya anggaran yang dikeluarkan. Beberapa pihak merasa bahwa dana tersebut bisa dialokasikan untuk sektor lain yang lebih mendesak, seperti infrastruktur jalan atau pendidikan.

Baca Juga :  Keamanan Maksimal! 800 Personel Gabungan Amankan Perayaan Tahun Baru di Jakarta Timur

Namun, pemerintah daerah menegaskan bahwa pembangunan patung ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan potensi pariwisata di Sukabumi. Dengan adanya ikon baru ini, diharapkan lebih banyak wisatawan yang datang, sehingga dapat mendongkrak perekonomian lokal, khususnya bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di sekitar alun-alun.

Daya Tarik Baru Sukabumi

Terlepas dari kontroversi yang ada, Patung Penyu di alun-alun Sukabumi telah menarik perhatian banyak orang. Sejak peresmiannya, banyak warga yang datang untuk berfoto dan menikmati suasana baru kawasan tersebut. Pemerintah pun berencana untuk mengadakan berbagai acara seni dan budaya di area ini guna semakin menarik minat pengunjung.

Dengan adanya ikon baru ini, Sukabumi semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi wisata menarik di Jawa Barat. Patung Penyu bukan hanya sekadar proyek estetika, tetapi juga diharapkan mampu menjadi simbol kebanggaan warga serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan.

Berita Terkait

Total Peserta Retret Kepala Daerah Gelombang Dua 84 Orang
Evakuasi WNI dari Iran via Jalur Darat, Respons Cepat di Tengah Konflik
Suara Etik Indonesia di Tengah Krisis Israel-Iran, Diplomasi Perdamaian dan Stabilitas Global
KPK Periksa Lima Saksi Terkait Dugaan Pemerasan Izin Tenaga Kerja Asing di Kemenaker
Prabowo Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Singapura, Perkuat Hubungan Bilateral
Hakim Djuyamto Serahkan Uang Suap Vonis Lepas CPO Rp2 M ke Kejagung
Tragedi di Jayawijaya, Dua Pekerja Gereja Tewas Ditembak Kelompok Separatis
Megawati Soekarnoputri, Memimpin PDI-P di Tengah Dinamika Politik Indonesia
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:21 WIB

Total Peserta Retret Kepala Daerah Gelombang Dua 84 Orang

Kamis, 19 Juni 2025 - 14:28 WIB

Evakuasi WNI dari Iran via Jalur Darat, Respons Cepat di Tengah Konflik

Rabu, 18 Juni 2025 - 13:44 WIB

Suara Etik Indonesia di Tengah Krisis Israel-Iran, Diplomasi Perdamaian dan Stabilitas Global

Senin, 16 Juni 2025 - 15:37 WIB

KPK Periksa Lima Saksi Terkait Dugaan Pemerasan Izin Tenaga Kerja Asing di Kemenaker

Minggu, 15 Juni 2025 - 19:50 WIB

Prabowo Lakukan Kunjungan Kenegaraan ke Singapura, Perkuat Hubungan Bilateral

Berita Terbaru

Insiden tragis terjadi di Gunung Rinjani, Lombok, ketika seorang pendaki wanita bernama Juliana terjatuh saat menuruni jalur curam di kawasan Plawangan Sembalun.

Uncategorized

Juliana Jatuh di Rinjani, Basarnas Evaluasi Operasi Penyelamatan

Kamis, 26 Jun 2025 - 17:24 WIB

TagSpaces adalah aplikasi open‑source lintas platform yang berfungsi sekaligus sebagai manajer file dan catatan, unik karena fokus pada penyimpanan lokal tanpa mengandalkan cloud.

Aplikasi & OS

TagSpaces, Manajer File dan Catatan Lokal Tanpa Cloud

Rabu, 25 Jun 2025 - 19:20 WIB