koranmetro.com – Konflik antara India dan Pakistan yang kembali memanas di tahun 2025 telah menarik perhatian dunia, termasuk pandangan para pakar yang menyebut China sebagai pihak yang mendapatkan keuntungan strategis dari situasi ini. Meskipun kedua negara tersebut kini telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, berbagai analisis menunjukkan bahwa China berhasil memanfaatkan ketegangan ini untuk memperkuat posisinya di panggung global, terutama dalam hal teknologi militer dan pengaruh geopolitik. Berikut adalah ulasan mengenai mengapa China dianggap sebagai “pemenang” dalam konflik ini.
Pengujian Teknologi Militer China
Salah satu keuntungan utama yang diperoleh China adalah kesempatan untuk menguji peralatan militernya dalam skenario pertempuran nyata. Pakistan, sebagai sekutu dekat China, menggunakan sejumlah peralatan militer buatan China, seperti jet tempur J-10C dan JF-17 Thunder. Konflik ini memberikan data berharga bagi China untuk mengevaluasi kinerja senjata-senjatanya, terutama dalam menghadapi armada India yang didukung teknologi Barat, seperti jet tempur Rafale buatan Prancis. Beberapa sumber menyebutkan bahwa performa jet tempur China cukup kompetitif, meskipun secara teknis Rafale memiliki keunggulan dalam jangkauan radar dan rudal.
Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan reputasi industri pertahanan China, tetapi juga menjadi ajang pemasaran global untuk produk militernya. Negara-negara lain yang mencari alternatif peralatan militer dengan harga lebih terjangkau dibandingkan produk Barat kini mungkin melirik China sebagai pemasok potensial.
Keuntungan Geopolitik
China juga mendapatkan keuntungan geopolitik dari konflik ini. Sebagai mitra strategis Pakistan melalui inisiatif seperti China-Pakistan Economic Corridor (CPEC), China memperkuat pengaruhnya di kawasan Asia Selatan. Ketegangan antara India dan Pakistan melemahkan posisi India sebagai kekuatan regional, yang secara tidak langsung menguntungkan China dalam persaingan geopolitiknya dengan India, terutama di wilayah perbatasan seperti Ladakh. Beberapa analis bahkan menyebutkan bahwa China memanfaatkan momen ini untuk memperkuat klaimnya atas wilayah tertentu yang diambil beberapa tahun lalu.
Selain itu, konflik ini mengalihkan perhatian India dari persiapan militer di perbatasan China, sehingga memberikan ruang bagi China untuk memperkuat posisinya tanpa tekanan langsung. Dengan melemahnya moral militer dan ekonomi India akibat konflik, China dapat mempertahankan keunggulan strategis di kawasan.
Dampak Ekonomi dan Diplomatik
Konflik India-Pakistan juga memberikan keuntungan ekonomi bagi China. Industri pertahanan China, yang kini menjadi salah satu eksportir senjata terbesar di dunia, mendapatkan sorotan positif dari performa peralatan militernya. Hal ini dapat meningkatkan ekspor senjata ke negara-negara berkembang, yang melihat China sebagai alternatif yang lebih hemat biaya dibandingkan pemasok Barat seperti Amerika Serikat atau Prancis.
Secara diplomatik, China berhasil memposisikan diri sebagai pihak yang “netral” namun berpengaruh. Dengan mendukung Pakistan melalui pasokan senjata dan konsultasi strategis, China memperkuat aliansinya tanpa harus terlibat langsung dalam konflik. Hal ini kontras dengan Prancis, yang dianggap “kalah” karena ketergantungan India pada Rafale tidak menghasilkan kemenangan telak.
Perspektif Kontraprestasi
Meskipun banyak pakar menyebut China sebagai pemenang, beberapa pihak berpendapat bahwa tidak ada pemenang sejati dalam konflik ini. India dan Pakistan sama-sama menghadapi kerugian, baik dari segi sumber daya militer maupun dampak ekonomi. Gencatan senjata yang disepakati menunjukkan bahwa kedua belah pihak menyadari bahwa eskalasi lebih lanjut hanya akan merugikan. Namun, dalam konteks ini, posisi China tetap dianggap lebih menguntungkan karena mampu memanfaatkan situasi tanpa menanggung kerugian langsung.
Konflik India-Pakistan 2025, meskipun berakhir dengan gencatan senjata, telah menempatkan China pada posisi yang menguntungkan. Dengan menguji teknologi militernya, memperkuat aliansi dengan Pakistan, dan memanfaatkan pelemahan India, China berhasil memperluas pengaruhnya di panggung global. Meski demikian, situasi ini juga menjadi pengingat bahwa konflik regional sering kali memiliki dampak yang lebih luas, dengan pihak ketiga seperti China yang mampu memetik keuntungan strategis.
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang aspek tertentu dari konflik ini atau peran China, silakan beri tahu saya!