Diperintah Trump, 800 Pasukan Garda Nasional AS Siaga Usir Gangster

- Jurnalis

Jumat, 15 Agustus 2025 - 18:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Donald Trump mengumumkan pengiriman 800 pasukan Garda Nasional ke Washington, D.C., dengan alasan mengatasi gelombang kekerasan oleh “gangster dan kriminal berdarah dingin” yang konon merajalela di ibu kota AS.

Presiden Donald Trump mengumumkan pengiriman 800 pasukan Garda Nasional ke Washington, D.C., dengan alasan mengatasi gelombang kekerasan oleh “gangster dan kriminal berdarah dingin” yang konon merajalela di ibu kota AS.

JAKARTA, koranmetro.com – Presiden Donald Trump mengumumkan pengiriman 800 pasukan Garda Nasional ke Washington, D.C., dengan alasan mengatasi gelombang kekerasan oleh “gangster dan kriminal berdarah dingin” yang konon merajalela di ibu kota AS. Dalam pernyataannya, Trump menyampaikan bahwa kota tersebut berada dalam situasi darurat keamanan publik sehingga memicu pengambilalihan sementara Departemen Kepolisian Metropolitan (MPD) oleh pemerintah.

Langkah ini juga meliputi penunjukan Jaksa Agung Pam Bondi sebagai pengawas departemen kepolisian D.C., sekaligus menyatakan keadaan darurat untuk jangka waktu hingga 30 hari berdasarkan Undang-Undang Home Rule D.C. Meskipun demikian, data resmi menyebutkan bahwa tingkat kejahatan kekerasan di Washington menurun signifikan sejak 2023, mencapai rekor terendah dalam 30 tahun terakhir .

Baca Juga :  Ramadhan di Gaza, Bertahan di Tengah Reruntuhan dan Harapan

Pasukan Garda Nasional yang dikerahkan berada di bawah otoritas Title 32, sehingga resmi berada dalam kendali Trump, bukan gubernur setempat—dengan tugas terutama dukungan administratif, logistik, dan sebagai kehadiran fisik untuk mencegah kriminalitas. Pasukan ini tidak secara langsung melakukan penangkapan, namun dapat menahan sementara individu hingga polisi tiba . Selain itu, operasi ini akan mencakup penertiban kemah tunawisma di ruang publik federal—sebuah langkah kontroversial yang memicu kekhawatiran tentang pemindahan sosial tanpa solusi relokasi yang jelas.

Respons dari pemerintah kota D.C. dan pakar hukum sangat kritis. Wali Kota Muriel Bowser menolak bahwa kota dalam kondisi terkendali dan mempertanyakan urgensi intervensi federal. Sementara itu, Jaksa Agung D.C. menyebut tindakan ini bertentangan hukum dan sedang mempertimbangkan langkah hukum lanjutan. Ahli hukum dan organisasi hak sipil mengingatkan bahwa penyebaran militer dalam urusan domestik berisiko melampaui Undang-Undang Posse Comitatus dan melemahkan batas sepadan antara militer dan kepolisian sipil.

Baca Juga :  Tangis-Amarah Keluarga Korban Kejahatan Duterte Saksikan Sidang ICC

Intervensi ini merupakan tindakan federal kedua dalam musim panas 2025, setelah Trump sebelumnya mengerahkan Garda Nasional ke Los Angeles untuk meredam protes anti-imigran—langkah yang memicu gugatan dari Gubernur California dan kritikan pelanggaran hukum negara bagian. Aksi di D.C. menandai eskalasi lebih lanjut dari penggunaan militer domestik yang memicu perdebatan tajam mengenai wewenang presiden dan risiko erosi otonomi kota.

Berita Terkait

Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza
Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi
Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional
Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas
RS Bali Klarifikasi Isu Hilangnya Jantung dari Jenazah Turis Australia
Gelombang Kemarahan Gen Z Peru, Bentrokan Brutal dengan Polisi di Lima
Rusia-Belarus Latihan Simulasi Serangan Nuklir, Negara NATO Panik
Ribuan Warga Turki Unjuk Rasa Desak Erdogan Mundur, Ada Apa?
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:40 WIB

Hamas Optimis Pertukaran Tawanan dengan Israel & Akhiri Perang di Gaza

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 13:16 WIB

Trump Desak Israel Hentikan Pemboman Gaza, Yakin Hamas Siap Capai Perdamaian Abadi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 12:53 WIB

Pasukan Israel Hentikan Flotilla Bantuan Gaza, Aktivis Greta Thunberg Ditahan di Perairan Internasional

Jumat, 26 September 2025 - 17:42 WIB

Hamas Buka Suara soal Serangan 7 Oktober ke Israel usai Dikecam Abbas

Kamis, 25 September 2025 - 12:16 WIB

RS Bali Klarifikasi Isu Hilangnya Jantung dari Jenazah Turis Australia

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Tren Slow Fashion, Gaya Hidup Ramah Lingkungan yang Semakin Diminati

Senin, 6 Okt 2025 - 16:22 WIB