JAKARTA, koranmetro.com – Ketegangan di perbatasan Lebanon dan Israel meningkat setelah Hizbullah melancarkan serangan roket ke wilayah utara Israel. Insiden ini terjadi pada malam hari, menyebabkan kebakaran di beberapa titik di daerah yang terkena serangan.
Sumber dari Hizbullah mengonfirmasi bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap tindakan Israel yang dianggap provokatif di wilayah perbatasan. Menurut laporan, sejumlah roket diluncurkan dari daerah selatan Lebanon dan mengenai beberapa target di Israel, memicu sirene peringatan di kota-kota dekat perbatasan.
Pihak militer Israel mengklaim bahwa mereka telah berhasil mencegat sebagian besar roket yang diluncurkan, namun beberapa proyektil berhasil mencapai sasaran, menyebabkan kebakaran di area pertanian dan infrastruktur. Belum ada laporan mengenai korban jiwa, tetapi otoritas lokal telah menyiapkan tim pemadam kebakaran untuk mengatasi kebakaran yang terjadi.
Pemerintah Israel mengutuk serangan ini dan menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah tegas untuk melindungi warga mereka. Dalam pernyataannya, mereka menekankan pentingnya menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah tersebut.
Di sisi lain, Hizbullah menyatakan bahwa serangan ini adalah bentuk pembelaan terhadap hak-hak warga Lebanon dan akan terus merespons setiap agresi dari Israel. Pernyataan ini semakin meningkatkan ketegangan di kawasan yang sudah rawan konflik ini.
Krisis ini juga menarik perhatian internasional, dengan beberapa negara mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai. PBB mengingatkan bahwa situasi yang semakin memburuk dapat berpotensi memicu konflik yang lebih luas di wilayah Timur Tengah.
Para analis memperingatkan bahwa jika ketegangan ini tidak segera diredakan, dampaknya bisa meluas dan menimbulkan konsekuensi yang lebih serius bagi keamanan regional.