koranmetro.com – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin kegiatan Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten. Acara yang digelar pada Rabu pagi ini menjadi momentum kolaborasi lintas sektoral, dengan kehadiran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menlhk) Raja Juli Antoni, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Penanaman ini bukan hanya simbolis, melainkan bagian dari program nasional untuk mencapai swasembada pangan jagung pada tahun 2025.
Gibran Rakabuming tiba di lokasi sekitar pukul 08.56 WIB dan langsung disambut hangat oleh para pejabat pendamping. Ia turut menanam bibit jagung di lahan seluas 50 hektare yang merupakan hasil kerja sama antara Polri dan Pemerintah Daerah Banten. “Kita semua punya tanggung jawab untuk memastikan ketahanan pangan terwujud. Gerakan ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan produksi jagung nasional,” ujar Gibran saat berbincang dengan petani setempat.
Dukungan Kuat dari Polri dan Kementerian Terkait
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan komitmen Polri dalam mendukung program swasembada pangan. “Hingga saat ini, potensi lahan dari Program Ketahanan Pangan Polri telah mencapai 1,19 juta hektare, terdiri atas 881.743 hektare lahan binaan Polri dan 313.941 hektare lahan sawah baku,” kata Sigit. Ia juga menyebutkan bahwa Polri telah menyerahkan bantuan sarana produksi pertanian (saprotan) lengkap, termasuk benih, pupuk, pompa air, perpipaan, dan dryer untuk pasca-panen.
Sementara itu, Menlhk Raja Juli Antoni menekankan peran kehutanan dalam program ini. Penanaman jagung dilakukan di lahan perhutanan sosial, yang tidak hanya mendukung produksi pangan tetapi juga pelestarian lingkungan. “Kami apresiasi inisiatif Polri yang mengintegrasikan pertanian dengan pengelolaan hutan berkelanjutan,” tambahnya.
Acara ini juga dihadiri Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan. Andi Amran menyatakan bahwa produksi jagung nasional telah mengalami peningkatan signifikan berkat kolaborasi ini. “Berkat dukungan Kapolri dan jajaran, produksi jagung kita naik drastis. Ini bukti bahwa Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dapat diwujudkan melalui sinergi semua pihak.”
Gerakan Pangan Murah dan Baktikes sebagai Pendukung
Selain penanaman, acara ini dirangkai dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Bakti Kesehatan (Baktikes) Polri. Gibran dan rombongan meninjau stan-stan olahan pertanian serta produk UMKM khas Tangerang. Dalam GPM, Polri menyalurkan beras Stabilisasi Pangan Hasil Pertanian (SPHP) dengan harga terjangkau. Hingga 7 Oktober 2025, penyaluran telah mencapai 93.015 ton atau 36,82% dari target.
Pada kesempatan yang sama, Polri melepas 1.268 ton jagung untuk diserap oleh Bulog dan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak. “Kerja sama ini memastikan penyerapan optimal dan merata, sehingga petani tidak khawatir soal pasar,” jelas Kapolri Sigit.
Gibran juga menyaksikan pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian vitamin bagi masyarakat. Ia berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan aspirasi petani, dan memastikan program berjalan lancar. “Ini bukan hanya tentang tanam, tapi juga bagaimana kita jaga kesehatan dan kesejahteraan petani,” katanya.
Dampak Strategis bagi Ketahanan Pangan Nasional
Program tanam jagung serentak ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan kuartalan yang diinisiasi Polri sejak awal 2025. Pada kuartal sebelumnya, seperti di Grobogan pada Juli lalu, penanaman di lahan perhutanan sosial berhasil menargetkan 1 juta hektare lahan produktif. Di Tangerang, Pemerintah Kabupaten turut mendukung dengan land clearing dan hibah lahan 1,11 hektare untuk gudang ketahanan pangan Polri.
Kolaborasi ini diharapkan mendorong peningkatan produksi jagung hingga memenuhi kebutuhan domestik, mengurangi impor, dan mendukung industri pakan ternak. Dengan potensi lahan mencapai jutaan hektare, Indonesia optimis mencapai swasembada pangan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo-Gibran.
Acara ditutup dengan doa bersama dan penanaman simbolis bibit jagung oleh para pejabat. Kehadiran Gibran yang didampingi Menlhk dan Kapolri menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam mewujudkan visi Asta Cita, di mana ketahanan pangan menjadi prioritas utama. Petani setempat pun berharap, gerakan ini menjadi awal dari era kemakmuran pertanian yang berkelanjutan.