JAKARTA, koranmetro.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hari ini mengumumkan penangkapan salah satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terlibat dalam pembunuhan pendulang emas di Nduga, Papua. Tersangka yang ditangkap adalah anak buah dari Egianus Kogoya, pemimpin KKB yang dikenal dengan tindak kekerasan dan tindakan kriminal di wilayah tersebut.
Penangkapan ini dilakukan setelah tim gabungan dari Polri dan TNI melakukan operasi intelijen dan penegakan hukum di wilayah Nduga, Papua, yang dikenal sebagai daerah rawan konflik dan aktivitas KKB. Menurut informasi resmi dari pihak kepolisian, operasi penangkapan dilaksanakan pada dini hari tadi di sebuah lokasi tersembunyi di hutan Nduga.
Tersangka yang ditangkap, berinisial RM, adalah salah satu pelaku utama dalam kasus pembunuhan pendulang emas yang terjadi bulan lalu. Insiden tersebut mengguncang masyarakat setempat dan menambah daftar panjang kekerasan yang melibatkan KKB di Papua. Dalam kejadian tersebut, beberapa pendulang emas ditemukan tewas dengan luka-luka berat setelah diserang oleh sekelompok orang bersenjata.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Bambang Sulistyo, dalam konferensi pers yang diadakan pagi ini, mengungkapkan bahwa penangkapan RM merupakan hasil dari operasi yang melibatkan berbagai pihak dan melalui penyelidikan yang intensif. “Kami berkomitmen untuk memberantas segala bentuk kekerasan dan kriminalitas di Papua. Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam usaha kami untuk mengatasi masalah yang telah mengganggu keamanan dan ketertiban di daerah tersebut,” ujar Irjen Pol. Bambang.
Selama penangkapan, pihak kepolisian juga menemukan sejumlah barang bukti yang mengaitkan RM dengan kasus pembunuhan tersebut, termasuk senjata api dan dokumen penting yang menunjukkan keterlibatannya dalam jaringan KKB. RM kini berada dalam tahanan kepolisian dan akan menjalani proses hukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
Tindakan cepat dan tegas dari pihak kepolisian ini mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Nduga, yang merasa sangat terdampak oleh kekerasan yang dilakukan oleh KKB. Ketua Dewan Adat Nduga, Jhon Rumbekwan, menyatakan, “Kami sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh aparat keamanan untuk menangkap pelaku kekerasan. Kami berharap ini menjadi langkah awal untuk mengembalikan keamanan dan ketentraman di daerah kami.”
Meskipun satu anggota KKB telah ditangkap, pihak kepolisian dan TNI akan terus melanjutkan operasi untuk menangkap pelaku lainnya dan mengatasi keberadaan KKB di Papua. Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi kekerasan dan meningkatkan rasa aman di masyarakat.
Kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang dapat mengganggu keamanan. Pihak berwenang berkomitmen untuk melindungi warga dan menjaga stabilitas keamanan di Papua, sehingga masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan aman.