JAKARTA, koranmetro.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menarik perhatian publik dengan pernyataan terkait hubungan sejarah keluarganya dengan Malaysia. Dalam sebuah wawancara terbaru, Prabowo mengungkapkan bahwa orangtuanya sangat dekat dengan para pendiri negara tetangga tersebut, terutama dengan Tunku Abdul Rahman, yang dikenal sebagai Bapak Proklamasi Malaysia.
Menurut Prabowo, hubungan tersebut terjalin melalui persahabatan yang erat antara ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, dengan para pemimpin Malaysia pada masa itu. Prabowo menyebut bahwa ikatan tersebut bukan hanya sekadar hubungan diplomatik, tetapi juga hubungan pribadi yang menguatkan kerja sama antara kedua negara pada periode awal pembentukan Malaysia.
“Saya ingin menegaskan bahwa keluarga kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan pendiri Malaysia. Ayah saya, Soemitro Djojohadikusumo, dan Tunku Abdul Rahman adalah sahabat. Mereka berbagi banyak pandangan tentang masa depan kawasan Asia Tenggara,” ujar Prabowo dalam wawancara yang dilakukan di Jakarta.
Pernyataan ini membawa nuansa sejarah yang mengingatkan masyarakat Indonesia tentang hubungan erat antara Indonesia dan Malaysia, khususnya di masa pasca-perang dan pembentukan negara-negara di Asia Tenggara. Meskipun kedua negara terkadang mengalami ketegangan politik, Prabowo menekankan bahwa hubungan personal yang dibangun sejak lama tetap memiliki pengaruh dalam mempererat kerja sama di bidang diplomasi, ekonomi, dan pertahanan.
Prabowo juga menambahkan bahwa keakraban ini menciptakan fondasi yang kuat untuk hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia, yang hingga kini tetap berkembang meskipun ada dinamika politik yang kadang muncul. Ia berharap bahwa nilai-nilai persahabatan dan kerja sama ini terus diteruskan di masa depan, terutama dalam konteks stabilitas kawasan Asia Tenggara.
Di akhir wawancara, Prabowo mengajak masyarakat untuk lebih menghargai sejarah hubungan antarnegara, mengingat pentingnya diplomasi yang dibangun dari hubungan pribadi yang tulus, yang menciptakan dasar bagi kerjasama yang berkelanjutan.