Serangan Besar-besaran Rusia Hari Kedua, Rudal Diluncurkan

- Jurnalis

Selasa, 27 Agustus 2024 - 14:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari kedua serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina telah dimulai dengan eskalasi signifikan, dengan peluncuran rudal hipersonik sebagai bagian dari ofensif terbaru.

Hari kedua serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina telah dimulai dengan eskalasi signifikan, dengan peluncuran rudal hipersonik sebagai bagian dari ofensif terbaru.

JAKARTA, koranmetro.com – Hari kedua serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina telah dimulai dengan eskalasi signifikan, dengan peluncuran rudal hipersonik sebagai bagian dari ofensif terbaru. Operasi militer ini meningkatkan ketegangan regional dan memicu kekhawatiran internasional tentang dampak lanjutan konflik.

Serangan ini diluncurkan pada pagi hari, dengan rudal hipersonik ditembakkan dari beberapa lokasi peluncuran di Rusia. Menurut laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia, serangan tersebut ditargetkan untuk menghancurkan infrastruktur strategis dan sistem pertahanan Ukraina.

Rudal hipersonik, yang dikenal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya yang sangat tinggi, dapat mengatasi sistem pertahanan udara yang canggih dan menyebabkan kerusakan yang luas. Penggunaan teknologi ini menandai peningkatan dramatis dalam intensitas serangan, dan menambah kompleksitas situasi di lapangan.

Pihak Ukraina telah melaporkan kerusakan besar pada beberapa fasilitas infrastruktur, termasuk pusat energi dan sistem komunikasi. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pernyataan resmi, mengecam serangan ini sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan menegaskan bahwa Ukraina akan terus berjuang untuk melindungi kedaulatannya.

Baca Juga :  Harapan Baru untuk Argentina, Negara Ini Resmi Keluar dari Resesi

“Kami menghadapi tantangan yang sangat besar, tetapi kami akan berdiri teguh. Kami memohon dukungan internasional dan bekerja sama dengan sekutu kami untuk melawan agresi ini,” kata Zelensky.

Di sisi internasional, negara-negara anggota NATO dan Uni Eropa mengecam eskalasi serangan tersebut dan mendesak Rusia untuk menghentikan operasi militernya segera. Beberapa negara telah berjanji untuk meningkatkan bantuan militer dan kemanusiaan kepada Ukraina sebagai tanggapan atas agresi yang terus berlanjut.

Dewan Keamanan PBB juga mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi ini, dengan sejumlah negara menyerukan tindakan diplomatik untuk meredakan ketegangan. Namun, hingga saat ini, belum ada kesepakatan konkret mengenai langkah-langkah konkret yang akan diambil.

Baca Juga :  Defile Kontingen Indonesia di Atas Kapal Saat Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Kejutan Bersejarah dan Penuh Warna

Kondisi di wilayah konflik semakin memprihatinkan dengan meningkatnya jumlah pengungsi dan kerusakan infrastruktur yang meluas. Laporan dari organisasi kemanusiaan menunjukkan bahwa ribuan warga sipil terpaksa mengungsi dari daerah yang terkena dampak serangan, mencari perlindungan di tempat-tempat yang lebih aman.

Sebagai tanggapan, komunitas internasional memperkuat tekanan terhadap Rusia dan menyarankan berbagai langkah untuk mengatasi krisis ini, termasuk sanksi ekonomi tambahan dan langkah-langkah diplomatik. Namun, hingga saat ini, belum ada tanda-tanda bahwa Rusia akan menghentikan serangannya atau terlibat dalam negosiasi damai.

Krisis ini terus berkembang dengan cepat, dan dampaknya terhadap keamanan global serta stabilitas regional masih belum sepenuhnya dapat diprediksi. Dunia kini menantikan bagaimana situasi ini akan berkembang dan langkah-langkah apa yang akan diambil untuk meredakan ketegangan yang semakin memuncak.

Berita Terkait

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari
Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel
Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus
Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur
Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri
Jenazah Paus Fransiskus Disemayamkan dalam Peti pada Pukul 8 Malam Waktu Vatikan
Filipina-AS Latihan Perang Besar-besaran di Laut China Selatan
Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 21:18 WIB

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Minggu, 27 April 2025 - 19:09 WIB

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sabtu, 26 April 2025 - 19:00 WIB

Pertemuan Trump dan Zelensky di Basilika Santo Petrus

Jumat, 25 April 2025 - 19:36 WIB

Umat Katolik Penuhi Basilika Santo Petrus Sebelum Paus Dikubur

Kamis, 24 April 2025 - 20:28 WIB

Kronologi Serangan Israel ke Permukiman Warga Sendiri

Berita Terbaru

LIFE STYLE & ENTERTAINMENT

Tak Selalu Negatif, 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gula yang Perlu Diketahui

Senin, 28 Apr 2025 - 21:47 WIB

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesiapan untuk membuka jalur negosiasi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari.

INTERNASIONAL

Zelensky Siap Negosiasi Usai Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari

Senin, 28 Apr 2025 - 21:18 WIB

Kabar kenaikan harga iPhone 16e di Indonesia tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar Apple.

Gadget

Kenaikan Harga iPhone 16e di Indonesia, Rincian Lengkap

Senin, 28 Apr 2025 - 12:33 WIB

Pada akhir April 2025, dunia internasional dihebohkan dengan pernyataan Presiden sementara Suriah, Ahmad al-Sharaa, yang menyatakan ketertarikannya untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.

INTERNASIONAL

Suriah Disebut Mau Normalisasi Hubungan dengan Israel

Minggu, 27 Apr 2025 - 19:09 WIB