Tornado Dahsyat Guncang Amerika Serikat Tengah, 33 Orang Meninggal Dunia

- Jurnalis

Minggu, 16 Maret 2025 - 21:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, koranmetro.com – Bencana alam kembali melanda Amerika Serikat bagian tengah setelah serangkaian badai tornado menghancurkan sejumlah wilayah. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam karena setidaknya 33 orang dilaporkan tewas, sementara ratusan lainnya terluka dan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.

Kerusakan Parah di Beberapa Negara Bagian

Tornado yang menerjang kawasan AS tengah ini menghantam beberapa negara bagian, termasuk Arkansas, Missouri, Mississippi, dan Illinois. Angin kencang dengan kecepatan hingga ratusan kilometer per jam menghancurkan rumah-rumah, toko-toko, kendaraan, hingga infrastruktur penting. Beberapa kota melaporkan kerusakan nyaris total, dengan banyak bangunan rata dengan tanah.Otoritas setempat menyebut badai ini sebagai salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir. Di Arkansas, salah satu negara bagian yang terdampak paling parah, gubernur telah menetapkan status darurat dan mengerahkan bantuan darurat ke wilayah-wilayah terdampak.

Korban Jiwa dan Upaya Penyelamatan

Hingga saat ini, 33 nyawa telah melayang akibat badai tersebut. Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian di area reruntuhan dengan harapan menemukan korban yang selamat. Banyak dari korban yang meninggal dunia akibat tertimpa puing-puing bangunan atau terperangkap di dalam rumah saat tornado menerjang.Petugas medis di berbagai rumah sakit pun bekerja tanpa henti untuk merawat korban luka-luka yang terus berdatangan. Sementara itu, ribuan orang kini mengungsi di tempat penampungan darurat yang didirikan oleh pemerintah dan organisasi kemanusiaan.

Baca Juga :  Prabowo Berbaur dengan Pemimpin Dunia di Gala Dinner APEC, Jalin Silaturahmi dan Bahas Kerja Sama

Peringatan Dini dan Kesiapsiagaan

Meski peringatan dini telah dikeluarkan beberapa jam sebelumnya, banyak warga tidak sempat melarikan diri ke tempat yang lebih aman karena kecepatan badai yang tinggi. Otoritas cuaca setempat memperingatkan bahwa musim badai tahun ini diperkirakan akan lebih intensif dibandingkan tahun-tahun sebelumnya akibat pengaruh perubahan iklim.Para ahli menyarankan pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur perlindungan dan penanganan bencana di wilayah rawan tornado. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai cara menghadapi bencana seperti ini juga menjadi hal yang sangat penting.

Baca Juga :  Kasus Orang Hilang Terungkap, Dua Kerangka Ditemukan dalam Mobil yang Tenggelam Selama 44 Tahun

Solidaritas dan Bantuan Kemanusiaan

Di tengah bencana ini, solidaritas dari berbagai pihak mulai bermunculan. Organisasi kemanusiaan seperti Palang Merah, FEMA, dan komunitas lokal telah turun tangan memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian, hingga tempat tinggal sementara bagi para korban. Pemerintah federal juga menjanjikan anggaran khusus untuk membantu proses pemulihan dan rekonstruksi wilayah terdampak.
Kejadian badai tornado di AS tengah ini menjadi pengingat akan dahsyatnya kekuatan alam yang sulit diprediksi. Dengan jumlah korban tewas yang mencapai 33 orang, upaya pemulihan pascabencana akan membutuhkan waktu yang panjang. Semoga solidaritas dan bantuan yang datang dari berbagai pihak dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan di wilayah yang terdampak.

Berita Terkait

Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​
Badai Pasir Dahsyat Menyapu Irak, Ribuan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
Israel Klaim Operasi Intelijen Shin Bet Berhasil Bunuh Anggota Senior Hamas
AS Cabut Visa Mahasiswa Asal China Tiga Pekan Jelang Kelulusan
Myanmar Kembali Diguncang Gempa
Proyek Kereta Bawah Tanah di Seoul Amblas, 1 Orang Hilang, 1 Terjebak
CEO Siemens Sekeluarga Korban Tewas Helikopter Jatuh di Sungai Hudson
Menlu RI Sugiono Tegaskan Evakuasi Warga Gaza Bukan Berarti Relokasi
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 20:14 WIB

Tesla Tunda Peluncuran Mobil Baru Akibat Ketegangan Perang Dagang AS-China​

Kamis, 17 April 2025 - 19:30 WIB

Badai Pasir Dahsyat Menyapu Irak, Ribuan Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Rabu, 16 April 2025 - 16:14 WIB

Israel Klaim Operasi Intelijen Shin Bet Berhasil Bunuh Anggota Senior Hamas

Senin, 14 April 2025 - 16:45 WIB

AS Cabut Visa Mahasiswa Asal China Tiga Pekan Jelang Kelulusan

Minggu, 13 April 2025 - 13:48 WIB

Myanmar Kembali Diguncang Gempa

Berita Terbaru

Di balik dominasi Android dan Chrome OS, Google diam-diam mengembangkan sistem operasi baru bernama Fuchsia OS.

Aplikasi & OS

Fuchsia OS, Masa Depan Sistem Operasi Buatan Google

Sabtu, 19 Apr 2025 - 18:32 WIB