JAKARTA, koranmetro.com – Seorang turis asal Tiongkok menjadi sorotan publik setelah diduga mencuri listrik dari fasilitas umum di Jepang. Insiden ini terjadi di sebuah stasiun kereta api di Tokyo, di mana sang turis terlihat mengisi daya beberapa perangkat elektronik secara bersamaan di stopkontak yang biasanya diperuntukkan untuk keperluan darurat atau staf stasiun.
Menurut laporan media lokal, turis tersebut menggunakan splitter untuk mencolokkan lebih dari tiga perangkat, termasuk ponsel, powerbank, dan tablet. Aksi tersebut sempat direkam oleh warga sekitar dan menjadi viral di media sosial Jepang. Warganet menyuarakan kekhawatiran dan kritik atas tindakan tersebut, menyebutnya sebagai bentuk “penggunaan fasilitas tanpa izin” yang tidak sesuai dengan etika pengunjung asing.
Otoritas stasiun mengatakan bahwa penggunaan stopkontak publik memang dibatasi hanya untuk keadaan darurat atau operasional petugas, bukan untuk kepentingan pribadi, apalagi dalam skala besar seperti yang dilakukan oleh turis itu. Meskipun tidak ada undang-undang spesifik yang secara langsung menyebutkan “pencurian listrik” dari stopkontak umum dalam skala kecil, tindakan ini dianggap melanggar norma dan etika sosial di Jepang.
Pihak kepolisian setempat tidak melakukan penahanan terhadap turis tersebut, tetapi telah memberikan peringatan keras dan pencatatan identitas. Konsulat Tiongkok di Tokyo belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun sejumlah media di Tiongkok menyerukan warganya untuk menjaga citra negara dengan mematuhi aturan lokal saat bepergian ke luar negeri.
Kasus ini kembali membuka perdebatan mengenai kebutuhan edukasi bagi wisatawan internasional mengenai etika dan batasan penggunaan fasilitas umum di negara tujuan. Jepang sendiri dikenal memiliki standar kebersihan dan kedisiplinan tinggi, dan turis diharapkan untuk memahami serta menghormati budaya tersebut.