1,2 Juta Warga di Jepang Dilarang Mandi dan Mencuci Akibat Lubang Sinkhole

- Jurnalis

Jumat, 31 Januari 2025 - 19:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebanyak 1,2 juta warga di kawasan metropolitan Jepang dilaporkan terpaksa menangguhkan aktivitas mandi dan mencuci pakaian setelah sebuah lubang besar (sinkhole) yang muncul mendalam di bawah permukaan tanah menyebabkan kerusakan pada saluran air utama.

Sebanyak 1,2 juta warga di kawasan metropolitan Jepang dilaporkan terpaksa menangguhkan aktivitas mandi dan mencuci pakaian setelah sebuah lubang besar (sinkhole) yang muncul mendalam di bawah permukaan tanah menyebabkan kerusakan pada saluran air utama.

JAKARTA, koranmetro.com – Sebanyak 1,2 juta warga di kawasan metropolitan Jepang dilaporkan terpaksa menangguhkan aktivitas mandi dan mencuci pakaian setelah sebuah lubang besar (sinkhole) yang muncul mendalam di bawah permukaan tanah menyebabkan kerusakan pada saluran air utama. Kejadian ini terjadi pada pagi hari, menyebabkan gangguan besar terhadap sistem distribusi air bersih di wilayah tersebut.

Kejadian Sinkhole yang Mengejutkan

Lubang sinkhole yang terbentuk secara tiba-tiba terletak di area pusat kota, tepatnya di distrik Shinjuku, Tokyo. Insiden ini memicu kekhawatiran warga setempat, mengingat dampaknya yang begitu luas terhadap kehidupan sehari-hari. Pasokan air bersih yang terputus akibat kerusakan pada infrastruktur saluran air utama telah menyebabkan pihak berwenang mengeluarkan peringatan darurat.

Pihak otoritas kota Tokyo langsung melakukan evakuasi dan menutup sejumlah area yang terdampak untuk melakukan perbaikan sementara. Pihak pemerintah setempat juga mengimbau warga untuk menunda kegiatan mandi, mencuci pakaian, atau menggunakan air untuk kebutuhan lainnya hingga kondisi kembali normal.

Penyebab dan Penanganan Awal

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Jepang (JMA), kejadian ini diduga terjadi karena pergerakan tanah yang dipicu oleh hujan lebat yang turun beberapa hari sebelumnya. Meskipun sinkhole yang terjadi relatif kecil dibandingkan dengan kejadian serupa di beberapa negara lain, dampaknya sangat signifikan terhadap kehidupan warga yang bergantung pada saluran air bersih.

Baca Juga :  Presiden Rusia Bertemu Pejabat Korut, Putin Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Korea Utara

Pihak berwenang bekerja sama dengan perusahaan utilitas air untuk segera mengalihkan pasokan air dari sumber-sumber cadangan guna memenuhi kebutuhan air darurat bagi warga yang terdampak. Sebagai langkah pencegahan, pihak berwenang juga menghimbau agar warga mengurangi penggunaan air untuk kegiatan non-prioritas.

Dampak Terhadap Kehidupan Warga

Dengan lebih dari satu juta orang yang terkena dampak langsung, dampak sosial dan ekonomi dari kejadian ini cukup besar. Aktivitas harian seperti mandi, mencuci pakaian, dan memasak menjadi terganggu, memaksa warga untuk mengandalkan pasokan air darurat yang disediakan oleh pihak berwenang.

Salah satu warga, Sato Yuki, yang tinggal di Shinjuku, mengatakan, “Kami sudah diminta untuk tidak mandi dan mencuci pakaian selama beberapa hari ke depan. Ini sangat merepotkan, terutama bagi keluarga yang memiliki anak kecil. Kami hanya bisa menunggu dan berharap masalah ini segera teratasi.”

Baca Juga :  Serangan di Golan, Lebanon Desak Penyelidikan Internasional

Upaya Pemulihan dan Reaksi Pemerintah

Pemerintah kota Tokyo dan perusahaan penyedia air bersih berjanji untuk mempercepat proses pemulihan sistem distribusi air. Mereka menargetkan agar saluran air utama dapat kembali beroperasi dalam beberapa hari mendatang. Tim teknis telah dikerahkan untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh sinkhole tersebut dan memastikan tidak ada risiko lebih lanjut yang dapat membahayakan warga.

Wakil Wali Kota Tokyo, Hiroshi Tanaka, dalam konferensi pers menyampaikan, “Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan pasokan air bersih segera pulih. Kami memahami kesulitan yang dihadapi oleh warga, dan kami berkomitmen untuk mengatasi masalah ini secepat mungkin.”

Kesimpulan

Peristiwa sinkhole yang terjadi di pusat kota Tokyo telah menyebabkan gangguan signifikan terhadap kehidupan warga, dengan lebih dari 1,2 juta orang terpaksa menghentikan aktivitas mandi dan mencuci. Meskipun situasi ini menciptakan tantangan besar, pihak berwenang berusaha semaksimal mungkin untuk memulihkan sistem distribusi air secepat mungkin. Masyarakat setempat diimbau untuk bersabar sementara pemulihan sedang berlangsung.

Berita Terkait

AS Setujui Penjualan Bom Rp44 Triliun ke Kanada di Tengah Ketegangan Soal Keamanan Regional
Insiden Ledakan di Laut Hitam, Dua Tanker Minyak Terbakar Diduga Karena Ranjau, Ancaman Perang Ukraina Masih Mengintai
Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit
Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza
Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi
Tragedi Jembatan Hongqi, Ambruknya Infrastruktur Baru China akibat Longsor di Sichuan
Demokrasi Sejati, Pelajaran dari Kemenangan Zohran Mamdani di Pemilu Wali Kota New York
Krisis Diplomatik, Peru Putus Hubungan dengan Meksiko, Latar Belakang Tuduhan Asilum Mantan PM
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:37 WIB

AS Setujui Penjualan Bom Rp44 Triliun ke Kanada di Tengah Ketegangan Soal Keamanan Regional

Sabtu, 29 November 2025 - 11:25 WIB

Insiden Ledakan di Laut Hitam, Dua Tanker Minyak Terbakar Diduga Karena Ranjau, Ancaman Perang Ukraina Masih Mengintai

Minggu, 23 November 2025 - 11:35 WIB

Tragedi Dua Bayi di NICU India, Dugaan Gigitan Tikus Picu Tuduhan Kelalaian Rumah Sakit

Selasa, 18 November 2025 - 11:43 WIB

Langkah Bersejarah: Dewan Keamanan PBB Izinkan Pasukan Internasional Stabilisasi Gaza

Minggu, 16 November 2025 - 11:18 WIB

Operasi IRGC di Teluk Oman, Iran Bekukan Tanker Petrokimia yang Diduga Langgar Sanksi

Berita Terbaru