JAKARTA, koranmetro.com – Paus Fransiskus, yang nama aslinya adalah Jorge Mario Bergoglio, adalah Paus ke-266 Gereja Katolik Roma. Ia adalah Paus pertama yang berasal dari luar benua Eropa, yaitu dari Buenos Aires, Argentina. Paus Fransiskus lahir pada tanggal 17 Desember 1936 di Buenos Aires dan merupakan anak pertama dari lima bersaudara. Ayahnya adalah seorang pegawai kereta api dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Sebelum menjadi Paus, ia menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Ia sering berbicara tentang isu-isu kemanusiaan, mengangkat orang miskin, dan menekankan belas kasihan Tuhan. Pidato, pemikiran, ucapan, dan kutipannya sering kali menginspirasi dan penuh makna.
Sebagai anggota Ordo Yesuit, Paus Fransiskus memiliki latar belakang yang kuat dalam spiritualitas Yesuit. Ordo Yesuit didirikan pada tahun 1534 oleh Ignatius Loyola dan beberapa rekannya. Ordo ini bertujuan untuk mengemban pelayanan dan misi di Yerusalem, serta menaati perintah Paus.
Paus Fransiskus juga dikenal karena beberapa dokumen dan seruan apostolik yang diterbitkannya. Salah satu contohnya adalah seruan apostolik “Gaudete et Exsultate” yang diterbitkan pada tahun 2018. Seruan ini merupakan panduan bagi kaum kristiani abad ini untuk menanggapi panggilan kepada kekudusan di dunia saat ini.
Dalam pemikirannya, Paus Fransiskus menekankan pentingnya ketekunan, kesabaran, kelemahlembutan, sukacita, rasa humor, keberanian, gairah, hidup berkomunitas, dan doa yang terus-menerus dalam menghidupi kekudusan dalam kehidupan duniawi saat ini.
Paus Fransiskus juga memiliki pandangan yang konservatif dalam beberapa isu, seperti penentangan terhadap praktik aborsi dan homoseksualitas. Namun, ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan sering kali mengkritisi masalah perbedaan kelas sosial.
Dengan kepemimpinannya yang lebih lembut, Paus Fransiskus telah membawa perubahan dalam semangat kepausan. Ia juga telah melakukan kunjungan pastoral ke berbagai negara dan berinteraksi dengan pemimpin dunia serta umat Katolik di seluruh dunia.