JAKARTA, koranmetro.com – Banjir besar melanda Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Senin (10/03), menyebabkan 314 rumah terendam dan satu warga dilaporkan meninggal dunia. Banjir yang terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari berturut-turut memicu meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut, mengakibatkan banjir besar yang menghancurkan.
Dampak Banjir di Probolinggo
Banjir ini berdampak luas, dengan 314 rumah di beberapa desa yang terendam air hingga ketinggian mencapai 1,5 meter. Wilayah-wilayah yang paling terdampak adalah Kecamatan Kraksaan, Pajarakan, dan Tiris. Selain merendam rumah-rumah penduduk, banjir juga merusak fasilitas umum dan menutup sejumlah jalan yang menghubungkan desa-desa di sekitar Probolinggo.
Salah satu korban yang dilaporkan meninggal adalah seorang warga lanjut usia yang terjebak di rumahnya ketika banjir datang. Tim SAR dan aparat kepolisian setempat segera melakukan upaya evakuasi terhadap warga yang terperangkap, namun sayangnya korban tersebut tidak dapat diselamatkan.
Penyebab dan Kondisi Terkini
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, yang membuat volume air di sungai meluap. Beberapa bendungan yang ada di wilayah tersebut juga tidak mampu menampung debit air yang terus meningkat. Pihak BPBD juga mencatat adanya beberapa saluran drainase yang tersumbat, memperburuk kondisi banjir.
Hingga saat ini, sejumlah petugas gabungan dari BPBD, Polres, dan TNI masih melakukan pencarian dan evakuasi, dengan prioritas utama menyelamatkan warga yang masih terjebak. Selain itu, bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan juga sudah mulai disalurkan kepada para korban yang tinggal di pos pengungsian sementara.
Pemerintah Tanggap Darurat
Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir ini. Dalam beberapa hari ke depan, sejumlah bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi diperkirakan akan tiba untuk mendukung penanganan bencana. Selain itu, pihak berwenang juga mengimbau warga yang tinggal di daerah rawan banjir untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan.
Pencegahan dan Penanganan Banjir di Masa Depan
Insiden banjir ini memunculkan kesadaran pentingnya upaya mitigasi bencana di kawasan yang rawan banjir. Beberapa langkah pencegahan dan perbaikan saluran drainase serta peningkatan kapasitas bendungan menjadi agenda utama yang perlu segera dilakukan oleh pemerintah setempat. Pemerintah juga berencana untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat banjir agar kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang.
Banjir yang melanda Probolinggo menimbulkan kerugian yang cukup besar baik dari segi material maupun korban jiwa. Meskipun upaya penanggulangan bencana terus dilakukan, kesadaran akan pentingnya persiapan dan tindakan preventif untuk menghadapi potensi bencana banjir harus terus ditingkatkan. Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama dalam meminimalkan risiko bencana di masa depan, serta memastikan keselamatan warga yang terdampak bencana.